Special chapter: Honeymoon

4K 276 20
                                    

Enam bulan setelah pernikahan Tay dan New di Australia, keduanya baru memiliki kesempatan untuk berbulan madu.

Hal ini di karenakan jadwal pekerjaan mereka yg begitu padat, apalagi Tay. Sebagai seorang detektif kepolisian dirinya harus siap sedia setiap waktu.

Sebenarnya New tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, baginya bulan madu bukanlah hal penting. Jika memang tidak bisa, New tidak akan memaksa. New juga agak malas untuk bepergian jauh.

Ditambah lagi New tidak bisa tenang karena harus menitipkan Kenzie bersama dengan bundanya. Meskipun Kenzie sudah tidak pernah lagi menangis tiba-tiba, namun menginjak usia dua tahun Kenzie sedang aktif-aktif nya.

Sudah banyak kosakata yg dapat Kenzie ucapkan, meniru apa yg dilihatnya, pokoknya Kenzie sedang di tahap pertumbuhan yg sebenarnya tidak ingin New lewatkan.

Flashback percakapan Tay dan New mengenai rencana bulan madu.

"Hah? Bulan madu?" tanya New pada Tay dengan terkejut. New sedang sibuk mengunyah makan siangnya, hari ini mereka libur bersamaan.

Tay mengangguk antusias, "Iyaa, kita kan belom sempet bulan madu padahal udah setengah tahun nikah, sekalian kita liburan. Mau ga?"

"Aku sih ga masalah ga pergi bulan madu juga. Lagian aku ga enak minta cuti dan minta Krist atau Toptap gantiin aku."

"Tenang, masalah cuti sama bilang ke mereka udah mas wakilin."

"Kenzie sama siapa?"

"Mas udah bilang sama bunda, dan minta bunda untuk nginep di rumah kita. Nanti mas suruh Nanon juga deh untuk nemenin bunda."

"Bunda antusias banget mau jaga dan temenin Kenzie selama kita pergi. Apalagi kita udah dua bulanan belum ke rumah bunda lagi."

"Tapi, Kenzie kan lagi aktif banget, aku ga mau kelewatan momen perkembangan Kenzie."

"New sayangnya mas, kita cuman pergi tiga hari dua malem, Kenzie ga akan tiba-tiba bisa koprol dalam kurun waktu itu."

New menatap kedua mata Tay, "mas aku lagi serius."

"Mas juga serius banget. Ya mau ya? Please? Mas udah atur semua pokoknya, kamu ga usah khawatir hal lain." Tay mulai merengek memohon New agar mau pergi.

New memutar bola matanya malas, "ngapain nanya aku mau apa engga kalau ujungnya aku harus pergi juga."

"Yaudah deh kalau kamu ga mau, mas ga mau dibilang suami pemaksa." jawab Tay yg tidak sadar kalau dirinya padahal sudah sering sekali memaksa New.

"Jelek banget ngambeknya, ga inget umur." New terkekeh.

"Kamu ga peka nya bener-bener kaya Bright ya. Mas tuh ngajak kamu bulan madu karena pengen punya romantic moment sama kamu gitu loh. Biar kaya di film-film romance kaya Twilight."

"Oalah, mbok yo ngomong terus terang ngono loh. Udah tau aku orangnya ga pekaan. Emang kita mau bulan madu dimana sih?"

"Ga jauh kok, di dalam negeri aja, kita ke Lombok."

Malam dimana menjelang keberangkatannya menuju Lombok besok, Tay begitu sibuk menyiapkan semua barang-barang penting untuk mereka bawa selama tiga hari di sana.

"Sayang, ingetin mas besok biar ga lupa bawa kamera." ucap Tay setelah selesai mengisi tas backpack nya dengan barang-barang pribadinya seperti pakaian, dan juga sekotak- ekhem condom dan lube.

"Kamu udah selesai prepare?" tanya Tay lagi melihat New dengan santainya rebahan sambil bermain game di ponselnya dan ada Kenzie di samping kanannya sudah tertidur pulas.

UNIT INVESTIGASI GMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang