Brightwin pt.3

3.3K 296 10
                                    

Dua minggu setelah sikap dingin Bright pada Win di GIU, mereka sama sekali tidak ada kesempatan bicara satu sama lain. Di kerjaan pun shift mereka selalu dibuat berbeda, entah Singto sengaja mengaturnya begitu atau Bright yg memintanya.

Namun, satu hal yg Win tau pasti, sikap Bright padanya berubah. Seperti saat mereka baru pertama kali mengenal satu sama lain.

Bright memanggil nya dengan 'Win' bukan dengan sebutan 'adek' saat mereka sudah saling dekat dan mengisi hari-hari satu sama lainnya.

Win sama sekali tidak tau kesalahan apa yg diperbuatnya sampai membuat sikap Bright padanya berubah. Jika karena perkara Win yg tidak menurut untuk tidak bertemu JJ, dirinya sudah meminta maaf bukan.

Lagipula dimana letak kesalahannya bertemu dengan senior yg sudah lama tidak dijumpainya? Ditambah Win sudah lebih dulu dekat dengan JJ jadi dirinya tau orang seperti apa JJ itu.

Benar, JJ adalah seniornya di klub basket dulu. Meskipun berbeda fakultas dan tahun angkatan, mereka begitu dekat sampai dimana ada JJ pasti ada Win dan begitu juga sebaliknya.

Win merasa nyaman saat bersama dengan JJ karena dirinya sering merasa kesepian. Hal ini disebabkan oleh dirinya adalah anak tunggal dan sedari kecil orang tua nya begitu sibuk dengan pekerjaan mereka. Di rumah hanya ada mbak Mar yg adalah seorang pelayan dan mang Ujang yg adalah tukang kebun keluarga nya.

Namun mbak Mar dan mang Ujang tidak tinggal di rumahnya, dan mereka tidak setiap hari datang, karena mereka memiliki jadwal mereka sendiri. Namun meski begitu mereka lebih sering ada disisi Win daripada orang tua nya sendiri.

Win memiliki banyak teman, namun tidak ada yg bisa mengusir rasa kesepian itu sampai suatu ketika JJ datang dan menjadi dekat dengannya. Win sudah menganggap JJ sebagai kakak nya sendiri, waktu dan perhatian yg JJ kerap berikan pada Win berhasil mengusir rasa sepi itu.

Hingga suatu hari, JJ berhenti menemuinya dan seperti menghilang begitu saja. Kurang lebih delapan bulan lamanya Win tidak pernah berbicara dengan JJ, bertukar pesan pun tidak. Seolah mereka tidak pernah saling kenal sebelumnya.

Perasaan sepi dihatinya itu kembali lagi selama JJ menghilang. Aktivitas kampus dan tugas kuliah yg bejibun tidak bisa menutupi rasa itu. Sampai pada akhirnya, Bright datang diwaktu yg tepat. Dia adalah salah seorang senior di fakultasnya dan satu jurusan juga. Saat itu Bright datang tiba-tiba untuk memarahi Win kalau dirinya hanya dimanfaatkan oleh para seniornya.

Win adalah seorang anak orang kaya, tidak sedikit teman atau senior yg datang padanya hanya ingin memanfaatkan kekayaan nya itu. Win sebenarnya tau kalau dirinya sedang dimanfaatkan tapi Win tidak perduli dengan hal itu.

Selama mereka bisa tetap berteman dan bisa mengusir rasa kesepian Win, maka dirinya dengan senang hati melakukannya. Namun Bright justru semakin memarahinya dan meminta Win untuk berhenti dengan teman-teman toxic nya itu.

Bright bersedia menggantikan mereka dan berteman baik dengan Win kalau Win menurut untuk berhenti berhubungan dengan mereka. Pertemanan mereka pun berkembang dan menjadi semakin dekat. Bright mulai mengganti panggilannya kepada Win dengan 'adek' karena Win memanggilnya dengan sebutan 'abang'.

Bright berhasil menutup kekosongan yg ada di hati Win, hari-hari yg mereka lalui bersama terasa begitu menyenangkan. Meskipun Win kerap dibuat kesal karena kebodohan Bright, namun seniornya itu begitu baik dan perhatian.

Mengingat masa lalu seperti ini membuat dada Win terasa sesak. Bright tidak pernah sedingin itu sejak mereka saling kenal. Bahkan semarah apapun Bright padanya, seniornya itu tidak akan mengacuhkannya dan tetap memberi perhatian seperti biasa.

UNIT INVESTIGASI GMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang