Sebelas

3.9K 403 5
                                    

Keesokan harinya. Gun yg sedang berada di ruangannya untuk bersiap pulang ke apartemen setelah merampungkan shift paginya mendapat panggilan telepon dari Off dan mengatakan untuk segera ke ruangannya. Gun pun menurut untuk datang kesana lengkap dengan tas miliknya sekalian pulang ke apartemennya.

"Kenapa bang?" tanyanya langsung saja ketika dirinya masuk ke ruangan Off.

"Abis ini ga ada kerjaan lain kan lu? Ikut gue yuk sekarang, ke rumah Tay."

"Boleh aja sih, tapi kenapa mendadak gini? Gue naik mobil soalnya bang."

Off mengibaskan tangnnya. "Nanti juga lu tau."  Ucapnya lalu melanjutkan lagi, "mobil gampang nanti gue yg atur. Dah yuk kita berangkat." Gun terheran saat Off memandunya berjalan keluar gedung menuju parkiran motor, bukannya mobil.

Dengan melihat pada motor hitam yg terparkir itu, Gun pun bertanya. "Motor siapa ini bang?"

Off memakai jaketnya lalu mengambil helm yg ada di dalam jok untuk diberikan kepada Gun. "Menurut lu? Masa motor orang mau gue bawa-bawa."

Gun mengedikkan bahunya, "ya gue ga tau lu punya motor. Gue juga baru tau lu bisa naik motor kek gini. Gue kira lu tipe orang yg ga suka panas-panasan, sejenis papii-papii kaya gitu." ucapnya lalu mendudukan dirinya di boncengan belakang.

Off pun mengenakkan helm miliknya yg ada di salah satu stang motor. "Nah sekarang udah tau hal baru lagi kan tentang gue. Oiya, satu hal lagi- tampang gue emang kaya papi-papi, tapi itu ga ada hubungannya sama interest gue."

"Lagian kalau pun gue orang kaya, ga boleh naik motor apa?" Omel Off sambil menyalakan mesin motor. "Pegangan yg kenceng, mau peluk juga ga papa." seringainya dari kaca spion sebelah kiri motornya.

Gun memutar kedua bola matanya malas, "alus banget ya lo bang!" lalu meletakkan kedua tangannya berpegang pada kedua sisi samping tubuh Off.

*

Setibanya di depan rumah Tay, segera saja Off menekan bel pintu rumahnya. Tidak lama terdengar suara yg sangat mereka kenal, dan ketika pintu dibuka Gun pun terkejut dibuatnya.

"Bagus lu ye, ga kerja malah pacaran disini!" Omel Gun langsung saja ketika melihat wajah sahabatnya itu muncul membuka pintu. Namun Off tampak tidak terkejut sama sekali.

New memutar bola matanya malas. "Salam dulu atau apa gitu masuk ke rumah orang."

"Silahkan masuk tuan muda Gun. Biar saya ceritakan lengkapnya." ucapnya sambil kedua tangannya memperagakan layaknya pelayan. Off yg melihat itu hanya terkekeh saja.

Off dan Gun mendudukkan dirinya diatas sofa ruang tamu Tay. Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki Keisha yg berlari keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. "Papiiii!!" ucapnya seraya memeluk Off yg langsung saja di gendongnya.

Raut wajah Gun dan New berubah heran, "papii?" mereka bertanya bersamaan.

Off tersenyum dan menjawabnya. "Alice yg kasih nama itu trus Keisha jadi keterusan. Nanti aja ceritanya, males." Ucapnya sembari mengibaskan tangan.

Gun dan New hanya mengangguk, lalu Gun memberikan tas berisikan makanan kesukaan Keisha yg mana langsung membuat anak itu tersenyum lebar. "Makasih kak gun." lalu Keisha kembali ke kamarnya untuk bermain.

"Jadi, bisa diceritakan gimana ceritanya lo ada disini? Btw bang Tay mana?" tanya Gun tidak sabaran dan menatap bergantian pada New dan Off.

Flashback

Kemarin sore di hari yg sama saat Tay meminta New untuk menjemput Keisha. Tay melanjutkan pekerjaannya mencari adik dari Plappod. Dia mendapat laporan dari anak buahnya bahwa mereka menemukan petunjuk mengenai keberadaan pacar Sarun.

UNIT INVESTIGASI GMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang