Extra Chapter: Belief (4)

2.6K 241 17
                                    

"Udah gue duga, lu yang membunuh Max dan sengaja menjebak gue." ucap Tay pada pria itu.

"Ck, ck. Seorang polisi ga boleh menuduh sembarangan tanpa bukti." ucap pria itu dengan senyum menyeringai.

"Gue ga tau tujuan lu apa menjebak gue sampai begini. Tapi sangat disayangkan, kebebasan lu malah digunakan untuk hal yang percuma kaya gini."

"Satu yang perlu lu tau, jangan pernah meremehkan tim dan teman-teman gue. Soal bukti, gue yakin mereka bakal nemuin itu secepatnya." ucap Tay lalu meminta sipir penjara untuk mengantarnya kembali ke dalam sel.


*


"Tempat ini kan.." ucap Lee Thanat. "Earth coba lu periksa laporan kasus tim nya Max dulu. Pabrik yang mereka pakai untuk markas dulu, ada dimana?"

Earth langsung membaca kembali laporan itu dengan seksama dan menyebutkan alamatnya. Lee kemudian mendapatkan secercah jalan keluar dari kasus ini.

"Puim, coba lu periksa kawanannya Max dulu yang udah bebas dari penjara. Setelah itu, lu sama Gunsmile cari keberadaan mereka." pinta Lee.

"Gun lu hubungin bang Off dan kasih tau soal ini. Setelah itu bantuin Puim sama Gunsmile cari keberadaan tim nya Max yang dulu."

"Earth, Mike- kita periksa gudang itu sekarang. Siapa tau kita bisa dapet petunjuk."

"Sisanya, kalian kembali kerjain tugas kalian masing-masing aja. Mix sama Ssing, kalian siap-siap kalau gue butuh bala bantuan." kemudian Lee, Mike dan Earth pergi menuju pabrik yang sudah lama tidak terpakai itu.

Mereka bertiga langsung berpencar setibanya di pabrik tersebut menelusuri setiap sudut gudang untuk mencari sesuatu yang bisa menjadi petunjuk. Sampai akhirnya Mike berteriak memanggil Thanat.

"Nat, liat ini deh. Apa mungkin dari laptop ini, si anonimus itu kirim email ke bang Tay?"

"Coba lu tes, kirim pesan ke Gun dan tanya ke orangnya apakah ini alamat email yang sama." pinta Lee sambil dirinya dan Earth berjaga dan melihat sekeliling mereka.

Mike mengikuti perintah Lee dan segera saja mengirimkan pesan pada Gun melalui laptop tersebut. Tidak lama kemudian, Gun membalas pesannya. "Gun bilang kita harus bawa laptop ini ke GIU biar dia periksa."

"Hei!" tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah pintu masuk pabrik.

"Sial! Mike cepet lu lari lewat pintu belakang dan bawa laptopnya ke GIU. Biar gue sama Earth yang urus disini."

"Sepertinya gue emang ga boleh meremehkan tim kalian ya." ucap pria itu dan disusul pria lain berjalan dibelakangnya. Kedua pria itu memegang pistol di tangan mereka.

Lee dan Earth tidak menurunkan kewaspadaan mereka sama sekali. Empat orang itu masing-masing menodongkan pistol kearah lawan.

"Apa yang kalian lakuin ini, gue jamin kalian ga akan merasakan udara bebas lagi setelah ini." ucap Lee pada kedua pria itu.

"Sayangnya, kita sama sekali ga perduli. Memang ini yang kita rencanakan, bebas hanya untuk membunuh Max."

"Kenapa? Bukannya kalian itu sahabat?" tanya Earth.

UNIT INVESTIGASI GMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang