35. Weekend

1.5K 177 101
                                    

Author Pov

Tiga minggu sudah berlalu Frislly menjadi assistant Jordi. Rasanya sangat melelahkan. Bukan lelah karena menghadapi sifat Jordi yang sedang tidak stabil, tapi lelah karena memang ternyata menjadi seorang assistant itu tidaklah mudah.

Dari sini juga Frislly belajar banyak hal. Dia takjub dengan ketekunan Ruben dan Jordi yang berhasil membangun perusahaan sebesar ini. Bahkan dalam jangka waktu berapa tahun saja perkembangannya begitu pesat. Dia yang sekarang hanya sebagai assistant seorang Owner saja merasa kewalahan dengan pekerjaannya, apa lagi Kakak Baradik ini yang jelas-jelas pemiliknya. Selain itu, Frislly juga kagum dengan kekompakan karyawannya. Semua itu juga pasti tidak jauh dari hasil kepemimpinan Ownernya yang luar biasa.

Satu lagi, selama tiga minggu berjalan ini, Frislly bukan hanya cekatan sebagai assistant pribadi saja, dia juga setia menemani Jordi untuk check up rutin ke Rumah sakit. Bahkan Dokter memberikan kabar baik, bahwa siklus gelisah yang di alami Jordi sudah perlahan berkurang, hanya saja untuk masalah ingatan masih tetap berproses, belum ada titik terang yang lebih.

Hari ini libur akhir pekan, yang artinya Frislly sedang tidak bekerja. Weekend tentunya hari yang paling ditunggu oleh siapa pun. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan hingga orang tua. Katanya sih weekend itu moment yang paling pas buat me time. Termasuk bagi seorang Frislly Herlind.

Ekspetasinya Frislly hari ini adalah menghabiskan waktu di Kamar seharian untuk hanya sekedar melepaskan penat diakhir minggu. Tapi ternyata semua itu gagal begitu saja, setelah...

"Nenaaa...." Terdengar suara teriakan anak kecil dari lantai satu. Kebetulan pintu Kamarnya memang sengaja dia buka jadi bisa terdengar jelas suara dari bawah. Frislly menajamkan pendengarannya, sepertinya dia hapal betul itu suara siapa.

"Kok berasa kenal ya suara anak kecil ini." Batin Frislly.

"Hallo princessnya Nena." Mamanya Frislly membalas panggilan itu.

"Wahhh Thaliaaa." Frislly beranjak dari tempat tidurnya dan langsung berlari turun ke bawah.

"Aunty Frislly." Thalia berlari menghampiri Frislly yang baru sampai di anak tangga terkahir.

"Cici. Kok bisa ada di sini ? Ke sini sama siapa sayang ?" Frislly berjongkok depan Thalia.

"Sama Onyo, sama Uncle juga." Jawab Thalia menunjuk dua orang laki-laki yang sedang duduk di ruang tamu.

"Ayo Aunty, kita ke sana." Lanjut Thalia dan menggandeng tangan Frislly.

Setelah sampai di ruang tamu, Frislly duduk di sofa sebelah kanan Jordi. Dia melirik sekilas ke arah Jordi, lalu berpindah ke Betrand. Sedangkan Thalia berlari lagi menghampiri Mamanya Frislly.

"Tumben pagi-pagi kesini. Ada apa Nyo ?" Tanya Frislly. Dia lebih memilih bertanya pada Betrand dibanding Jordi.

"Emmm... Cici sama Onyo mau maen sama Aunty. Kemaren-kemaren kan you sibuk kerja sama Uncle, jadi mumpung hari ini libur mau ya maen sama kita. Please Aunty." Jelas Betrand.

"Mau gak ya ?" Frislly pura-pura berpikir.

"Yah Aunty, mau ya, ya, ya, ya." Bujuk Betrand dengan nada memohon.

"Kayanya dia emang gak mau Nyo. Kan udah Uncle bilang, maennya sama Uncle aja gak perlu ajak Frislly." Jordi melirik kearah Frislly.

"Apaan sih." Ketus Frislly.

"Emang mau main kemana Nyo ?" Lanjutnya bertanya. Belum sempat Betrand menjawab, Thalia sudah memotongnya lebih dulu.

"Aunty, Cici mau ngajak you main ke Zoo." Antusias Thalia yang baru saja datang dari Dapur bersama Fari dan duduk disamping Frislly.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang