39. Déjà Vu 1

1.6K 195 98
                                    

Keesokan harinya...

"Good morning Bapak Evan Jordi Onsu." Frislly masuk ke ruangan Jordi tanpa mengetuk pintu dahulu.

"Ck ! Frislly Herlinda Balqis !" Mata Jordi menatapnya tajam.

"Bisa gak kalo masuk ke ruangan saya ketuk pintu dulu ? Gak sopan !" Tegas Jordi.

"Hehehe maaf Pak, saya lupa." Frislly menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi.

"Lagian, dulu kalo masuk ke sini tanpa ngetuk pintu juga gak pernah marah." Gumamnya pelan.

"Hah gimana ? Apa kamu bilang tadi ?" Dahi Jordi berkerut, dia memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.

"Nggak. Gak gimana gimana."

"Kalau gitu saya permisi ke ruangan saya dulu." Tanpa menunggu jawaban, Frislly langsung lari begitu saja ke ruangannya.

Jika lama-lama di ruangan Jordi, sudah dapat di pastikan dia akan kena siraman rohani pagi dari Jordi.

"Ck ! Ada aja kelakuannya." Jordi menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir, bisa-bisanya dia mempunyai assistant yang kelakuannya unik seperti itu.

Jordi beranjak dari duduknya dan berlalu masuk ke ruangan Frislly.

"Fishy."

"Ya !"

Detik berikutnya Frislly tersadar. Dia memandang siapa orang yang memanggilnya barusan.

"Ini gak salah, Kak Jordi manggil aku Fishy ?" Batin Frislly.

"Maaf, Bapak tadi manggil saya apa ?" Frislly ingin memastikan. Karena semenjak Jordi sakit, dia tidak pernah memanggil dengan sebutan itu lagi.

"Fishy ?" Alis Jordi terangkat sebelah, memangnya kenapa dengan panggilan itu ? Pikirnya.

"Bapak tahu dari mana nama panggilan saya ?" Tanya Frislly.

"Gak dari mana-mana. Cuma ngelintas aja tiba-tiba. Lagian ribet juga kalo Frislly. Gak papa kan kalo saya ganti jadi panggil Fishy ?" Tanya Jordi tiba-tiba.

"Emmm. Iya gak papa." Jawab Frislly mengalihkan pandangannya.

"Ah iya. Saya ke sini mau ngasih tau kamu, minggu depan kita ada shooting di luar kota."

"Kemungkinan tiga atau empat hari kita di sana." Lanjut Jordi.

"Baik Pak. Tadi saya sudah lihat jadwal beberapa hari kedepan juga." Jawab Frislly.

"Tapi, kamu kok udah masuk kerja ? Bukannya masih ada waktu libur tiga hari lagi ?" Jordi baru sadar seharusnya Frislly hari ini masih libur.

"Gak papa Pak. Saya udah baikan kok. Lagian kalo di Rumah terus-terusan bosen." Jawab Frislly.

"Beneran udah sehat ?" Tangan Jordi bergerak dan dia tempelkan punggung tangannya di dahi Frislly.

"Pak, saya itu sakit lambung, bukan demam." Frislly menurukan tangan Jordi dari dahinya. Tangan mereka saling menggenggam selama beberapa detik sampai akhirnya tersadar.

"Yaudah kalo emang kamu udah sehat. Saya balik ke ruangan dulu. Jangan terlalu diporsir kerjanya. Kalo cape atau ngerasa gak enak badan lagi, langsung pulang aja." Pesan Jordi, setelah itu dia kembali ke ruangannya tanpa menoleh lagi pada Frislly.

"Haduh. Ini jantung kenapa coba. Relax Jor Relax." Jordi menarik napasnya teratur berulang kali.

"Gak biasanya jantung aku deg-degan banget kaya gini." Batin Jordi berkecamuk. Setelah kejadian berapa menit lalu, detak jantungnya berdetak lebih cepat tanpa alasan.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang