Hari ini Jordi akan memenuhi janjinya pada calon istrinya. Ekhemm udah calon istri ya. (Authornya geli sendiri ngetik calon istri wkwk). Berhubung sewaktu dia snorkeling dua hari yang lalu menimbulkan mood yang tidak baik. Jadi Jordi akan mengajak Frislly untuk kembali ke pink Beach.
Tapi yang pergi hanya Jordi, Frislly, Tian, serta ketiga sahabatnya. Jam menunjukan pukul dua siang. Kini mereka sudah berada diatas private boat. Seperti biasa, Frislly begitu menikmati perjalanannya. Senyum rekahnya tak lepas dari wajah cantiknya.
Jordi menghampiri gadis kesayangannya. Dia duduk disampingnya. Lalu melingkarkan tangannya posesif dipinggang Frislly.
"Seneng gak ?" Bisik Jordi tepat di telinga Frislly.
"Masih aja nanya. Ya jelas seneng lah." Frislly menoleh menangkup gemas kedua pipi Jordi.
"Kalo kamu seneng, aku juga seneng. Karena bahagia aku ketika kamu bahagia juga." Jordi mengecup singkat pelipis Frislly.
Tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka berdua. Frislly dengan nyaman menyandarkan kepalanya di dada bidang Jordi. Dan Jordi yang dengan posesifnya memeluk dari samping. Keduanya begitu menikmati suguhan indah yang lautan sajikan.
"Hoek.. Hoek.."
Frislly dan Jordi refleks menengok ke belakang. Dilihatnya Ikke yang sedang menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Sepertinya mencoba menahan agar cairan dari mulutnya tidak lolos keluar.
"Sini-sini muntahin ditangan aku aja." Dengan sigap Tian menghampiri Ikke dan menengadahkan tangannya tepat dibawah mulut Ikke.
Ikke menggelengkan kepalanya tanda tidak mau. Tapi dia masih tetap berusaha menahan agar tidak muntah.
"Ikke kenapa ?" Frislly dan Jordi datang menghampiri mereka.
"Mual. Kayanya dia mabok laut deh." Jawab Tian.
"Terus itu ngapain tangan lu kaya gitu ?" Tanya Jordi heran melihat apa yang dilakukan Tian.
"Ini biar dia muntahin ditangan aku aja gitu Mas Jo. Soalnya kalo nunggu si Holao nyari kresek kelamaan." Jelas Tian.
Frislly dan Jordi saling pandang penuh arti. Mereka tersenyum jahil dengan kontak mata keduanya yang hanya dapat dimengerti oleh mereka sendiri.
"Oh gitu Kak Tian." Frislly mulai melancarkan aksinya untuk meledek.
"Udah deh jangan dulu ngegodain. Orang ini lagi panik Ikke muntah." Ketus Tian menanggapi Frislly.
"Wah berani ya lu Ian ketus sama calon istri gue." Jordi mulai ikut dalam drama yang mereka ciptakan sendiri.
"Eh. Ga-gak gitu Mas Jo maksudnya..." Ujar Tian gelagapan.
"...aduh, udah deh kalian berdua diem dulu napa. Laki bini doyan banget jailin orang." Lanjut Tian. Sedangkan Jordi dan Frislly terkekeh menanggapi omelannya.
Tian kembali fokus pada Ikke. Dia melihat keringat sudah mulai bercucuran dari dahinya.
"Duh keringetan kaya gini lagi." Tian sibuk mengambil tissue yang memang selalu siap sedia dibawa kemana pun. Dengan lembut dia menyeka keringat dingin di dahi Ikke.
"Udah aku bilang juga muntahin aja sini ditangan aku. Daripada ditahan gitu." Bujuk Tian sekali lagi. Tapi hasilnya tetap nihil. Lagi-lagi Ikke menggelengkan kepalanya.
"Nih. Nih. Kak Tian." Holao datang dengan diikuti Putry dibelakangnya. Dia menyodorkan satu kresek hitam pada Tian.
"Ayo muntahin sekarang. Jangan ditahan lagi." Titah Tian. Ikke memegang kresek yang Tian pegang dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories
Fiksi PenggemarJordi dan Frislly. Dua insan yang sama-sama memiliki trauma akan cinta, hingga pada akhirnya mereka dipertemukan. Akan kah saling memulihkan luka ?