4. Perempuan Itu ?

1.7K 152 32
                                    

Keesokan harinya

Author Pov

06 : 30 WIB

Seperti biasa pagi ini Jordi menyempatkan olahraga beberapa menit sebelum sarapan dan siap-siap ke kantor.

Ting !

Suara pesan masuk menghentikan aktifitasnya, di lihatnya pesan itu ternyata dari Arraey.

Arraey stylish

Pagi uncle, maaf ngeganggu.
Aku mau ngasih tau, kalo
temen aku mau nerima tawaran
photoshoot nanti.

Serius Ray dia mau ?

Iya uncle, kemaren aku lupa
buat ngasih tau uncle langsung.
Ntar sekitar jam sepuluhan
dia dateng langsung ke kantor.

Oke. Thanks ya Ray.
Sorry gue ngerepotin.

Nggak lha uncle, ini
juga kan termasuk kerjaan aku.

Yaudah, ntar ketemu
di kantor langusng.

Siap uncle.

Jordi hanya membaca pesan terakhir dari Arraey dan tidak berniat untuk membalasnya lagi. Rasa syukur Jordi pagi ini dapat kabar baik, setelah seharian kemarin bingung mikirin model pengganti, sekarang dia merasa lega dan tenang sudah mendapatkan pengganti.

"Ah iya lupa lagi nanyain namanya siapa. Yaudah lah ntar juga di kantor ketemu orangnya langsung. Mudah-mudahan aja cocok sama modelnya." Ucap Jordi bermonolog.

Setelah menyelesaikan olahraga pagi, dia lanjut siap-siap. Ntah kenapa begitu dapat kabar dari Arraey, tiba-tiba suasana hatinya terasa berbeda. Tidak seperti biasanya.

"Tian..." Panggil Jordi pada assistant nya. Dia telah rapi dengan pakaian kantornya.

"Iya mas Jo."

"Siapin mobil sekarang. Sepuluh menit lagi kita berangkat."

"Loh, tumben banget mas Jo. Ini baru jam setengah delapan pagi. Biasanya kan kita berangkat setengah sembilan." Tanya Tian heran.

"Udah gak papa berangkat sekarang aja." Perintahnya.

"Mas Jo udah sarapan ?"

"Belom. Gampang bisa sarapan di mobil. Makanannya juga lagi disiapin sama Madona."

"Yaudah kalo gitu permisi mas Jo." Pamit Tian.

Begitu Tian pergi, Jordi kepikiran kata-kata Tian tadi. Ada apa dengannya, kenapa rasanya bersemangat sekali.

"Mas Jo, mobilnya udah siap." Kata Tian.

"Ya Tian. Maaf minta tolong bawain berkas sama makanan gue ya."

"Siap." Jawab Tian dan berlalu.

Sementara di kediaman Frislly, gadis itu masih asik berkelana di dalam mimpinya. Ntah dia sedang bermimpi tentang apa. Sampai tiba-tiba Marsya mengganggunya bertujuan agar Frislly segera bangun dari tidurnya.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang