Jordi beserta tim nya sudah kembali pulang ke Jakarta. Mereka memutuskan untuk mempercepat kepulangan, mengingat permasalahan yang tiba-tiba saja terjadi kemarin.
Kini semuanya kembali disibukan menyusun ulang rundown untuk program baru mereka yang sempat gagal itu.
Semua karyawan yang ikut serta dalam program ini mendengarkan dengan seksama arahan yang Jordi jelaskan. Kurang lebih sudah empat jam waktu yang mereka habiskan untuk meeting kali ini dan itu pun masih belum juga selesai.
Frislly masuk ke ruang meeting dengan dua orang perempuan yang bertugas di bagian dapur. Mereka menata rapi makanan di atas Meja untuk makan siang.
"Pak makan siang dulu." Ujar Frislly yang sudah duduk di samping kursi Jordi.
"Baik semuanya sudah waktunya istirahat, silahkan kalian istirahat terlebih dahulu. Makan atau kegiatan yang lainnya. Kita mulai kembali jam dua siang nanti." Jordi menunda waktu meeting untuk sementara.
"Baik Pak." Jawab kompak semuanya.
Satu persatu dari mereka ke luar ruangan dengan membawa masing-masing satu kotak makan siang.
"Mau makan sama apa ?" Tanya Frislly begitu ruangan sudah kosong dan hanya menyisakan mereka berdua.
"Apa aja."
"Ini kamu yang masak atau makanan yang dikirim dari Ci Wend ?"
"Aku yang masak. Kenapa ? Gak mau ?"
"Nggak. Bukan gitu. Aku cuma nanya aja."
Frislly tidak menanggapi. Dia sibuk menyiapkan makan siang untuk Jordi.
"Kamu gak makan ?" Jordi melihat Frislly yang hanya diam saja.
"Aku masih kenyang." Frislly mengalihkan pandangannya pada Jordi.
"Kenyang ? Kapan makannya ?"
"Tadi pagi. Sarapan." Jawab Frislly dengan cengiran polosnya.
"Itu kan tadi pagi Fishy. Aku nanya nya sekarang." Jordi memutar bola matanya malas.
"Hehe. Tapi beneran aku masih kenyang Kak. Serius." Ditampilkannya deretan gigi putihnya dengan puppy eyes yang bisa dipastikan siapa pun yang melihatnya akan merasa gemas.
"Duh bisa-bisanya dia masang ekspresi kaya gitu." Batin Jordi. Sebisa mungkin dia menahan agar tidak mencubit gemas pipi chubby gadis di depannya.
"Inget kamu itu punya Maag. Sekali pun masih kenyang, tetep aja gak boleh telat makan." Ujar Jordi.
"Mau kamu di rawat lagi ?" Sambungnya.
"Ya gak mau lah. Ih amit-amit deh." Frislly bergidik ngeri.
"Tapi beneran aku masih kenyang Kak. Ntar kalo udah ngerasa laper juga aku pasti makan kok." Pembelaan dari seorang Frislly dengan segala alasannya.
"Yaudah kalo laper jangan di tunda-tunda buat makan." Pesan Jordi.
"Iya siap Bapak Evan Jordi Onsu."
"Udah cepet makan. Ntar keburu dingin makanannya." Titah Frislly.
Tanpa banyak bicara lagi, Jordi langsung menyantap makanan yang dibuatkan oleh Frislly.
"Makannya pelan-pelan aja sih Kak. Gak bakal ada yang ngambil ini."
"Ntar belepotan kena baju, kotor loh." Frislly memperingatkan lagi.
"Iya iya bawel." Jawab Jordi tanpa menghentikan aktivitas nya yang sedang asik makan.
"Mau kemana ?" Tanya Jordi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories
FanfictionJordi dan Frislly. Dua insan yang sama-sama memiliki trauma akan cinta, hingga pada akhirnya mereka dipertemukan. Akan kah saling memulihkan luka ?