22. Semburat Jingga

1.7K 152 29
                                    

Sambil baca, sambil puter lagunya juga ya biar visualisasi sama feelnya dapet juga. Hihihi. #semuaitukarenacinta 🚀



Jam menunjukan pukul tiga sore. Jordi beranjak dari meja kerjanya kemudian membereskan barang-barang yang ada diatas mejanya.

Setelah semuanya rapi, dia merogoh ponsel dalam saku jas nya. Jordi berniat untuk menghubungi Frislly.

"Eh tapi mending aku samperin aja langsung kali ya biar sekalian pulang." Monolognya.

Jordi mengurungkan niatnya untuk menghubungi Frislly. Lalu dia memasukan kembali ponselnya dan mengambil tas Frislly yang berada di sofa. Setelah itu ia bergegas keluar ruangan untuk menyusul Frislly.

Karena saat Jordi akan meeting tadi, Frislly meminta izin untuk menunggunya di Studio. Menurutnya jika menunggu di ruangan Jordi takutnya malah bosan karena tidak adanya kegiatan, jadinya dia memutuskan untuk melihat proses shooting salah satu program di Studio.

Berapa menit kemudian Jordi sampai di Studio dan melihat perempuan mungilnya itu sedang duduk manis fokus memperhatikan kegiatan yang sedang berlangsung.

Jordi tersenyum, lalu berjalan menghampirinya.

"Fishy." Panggil Jordi dan mengelus lembut pucuk kepalanya.

"Eh Kakak. Udah selesai meetingnya ?" Tanya Frislly.

"Udah. Sekarang kita pulang yuk." Ajak Jordi.

"Oh iya. Ayo." Setuju Frislly.

"Eh tapi ke ruangan Kakak dulu ya ngambil tas aku. Tadi gak aku bawa soalnya." Tambahnya. Frislly tidak melihat tasnya yang dibawa Jordi.

"Gak usah. Ini tas kamu udah aku bawain." Cegah Jordi. Dan langsung dia berikan pada Frislly.

"Makasih Kak. Maaf ngerepotin." Ujar Frislly.

"Sama-sama. Ngerepotin apanya sih, kayak sama siapa aja." Jawab Jordi.

"Yaudah ayo pulang." Tambahnya. Lalu tanpa aba-aba dia langsung menggandeng tangan Frislly.

"Kakak-Kakak semua, Frislly pamit pulang ya." Pamit Frislly pada tim yang sedang bertugas dan tak lupa senyum ramahnya ia lontarkan.

"Iya Frislly. Hati-hati ya. Sering-sering main kesini ya." Ujar salah satu produser progam. Dan anggukan kompak dari tim lainnya.

"Mari semuanya. Semangat kerjanya ya." Ujar Jordi.

"Mari Pak." Jawab semua tim kompak.

Frislly dan Jordi berlalu dari Studio dengan diikuti Tian dibelakang mereka. Sedangkan Ajudannya sudah menunggu dilantai satu.

Sesampainya di Lobby, mobil Jordi sudah menunggu di depan.

"Tian, lu pindah mobil ya sama Ajudan. Biar gue bawa mobil sendiri." Ujar Jordi.

"Tapi Mas Jo..." Belum sempat Tian meneruskan ucapannya, Jordi sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Udah gak papa gue nyetir sendiri. Lu ikutin dari belakang aja." Ujar Jordi.

"Kak, udah biarin Kak Tian aja yang bawa mobil ya. Atau nggak Pak Edi yang bawa. Kakak jangan nyetir sekarang ya." Saran Frislly.

"Gak papa aku nyetir sendiri aja." Jawab Jordi.

"Kakak cape abis kerja seharian, jangan tambah-tambahin cape gara-gara harus nyetir." Ujar Frislly.

"Tapi kan..." Ucapan Jordi terpotong.

"Gak ada tapi-tapian ya. Pokoknya aku gak izinin Kakak buat nyetir sekarang. Udah mending Kak Tian atau Pak Edi aja yang nyetir. Kakak duduk dibelakang istirahat sama aku." Tegas Frislly.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang