38. Curiga

1.4K 172 82
                                    


Hari ke empat dimana Frislly tidak masuk kerja. Setelah pulang dari Rumah sakit, Ruben memberikan waktu selama seminggu untuk Frislly beristirahat. Jadi selama Frislly libur, semua keperluan dan jadwal Jordi kembali Tian yang handle.

Seperti sekarang ini. Jordi baru saja selesai meeting untuk program baru mereka. Yang kemungkinan akan melakukan shooting di luar kota. Kurang lebih sekitar satu mingguan lagi untuk persiapan yang matang.

Prak !

Jordi terperanjat kaget mendengar suara barang yang jatuh dari ruangannya Frislly. Dia beranjak dari tempat duduknya dan berlalu ke ruangan Frislly.

"Perasaan gak ada angin kok bisa jatoh gini." Jordi menyimpan kembali kalender yang jatuh tadi.

Tiba-tiba pandangan matanya tertuju pada satu foto polaroid yang menyelip diantara alat tulis Frislly yang ada di Meja.

"Mas Jo." Tangan Jordi terhenti. Dengan reflek dia membalikan badannya.

"Kaget Tian. Ngapain sih lu ngagetin gitu." Jordi berjalan kearah Tian yang berdiri diambang pintu antara ruangan dia dan Frislly.

"Sorry. Gak maksud ngagetin." Tian mengangkat dua jarinya sebagai tanda damai.

"Mas Jo ngapain di sini ?" Tanya Tian.

"Emm itu..." Ucapan Jordi terhenti.

"Ah aku tau, Mas Jo kangen ya sama Fishy ?" Tebak Tian.

"Kagak. Mana ada gue kangen Frislly. Malah justru gue tenang gak ada dia. Gak ada yang cerewet lagi." Ujar Jordi.

"Halah alasan. Kalo kangen mah bilang aja kali Mas Jo. Gak usah pura-pura gitu. Kangen kan ? Iya kan ?" Selidik Tian. Dia tau kalau Jordi sebenarnya sedang menyangkal perasaannya sendiri.

"Dih maksa. Gue jelasin ya, tadi gue ke sini tuh mau ngecek ada apa di ruangannya Frislly. Soalnya tadi pas gue lagi cek laporan, tiba-tiba ada suara barang jatoh, pas gue liat ternyata kalendernya dia jatoh. Makanya gue taro lagi ke Mejanya." Jelas Jordi panjang kali lebar. Dia pikir agar Tian tidak salah paham. Tidak mengada-ngada lagi tentang dia dan Frislly.

"Ohhhh." Tian hanya ber 'oh' ria.

"Ck !"

"Lu ngapain ke sini ?" Tanya Jordi kembali pada topik utama.

"Nggak. Tadi kata Koh Ruben, pulang dari Kantor di suruh jenguk Frislly." Ujar Tian. Ini sebenarnya hanya trick agar Jordi menemui Frislly.

"Ogah ah. Ngapain juga. Rumah dia kan jauh banget, lawan arus kalo dari Kantor. Mending pulang aja lebih cepet sampe Rumah." Jawab Jordi cuek.

"Tapi ini Koko yang nyuruh."

"Yaudah kalo lu mau jenguk, ya lu sendiri aja sana. Lagian mana ada atasan jenguk karyawan." Alibi Jordi.

"Mending gue pulang aja. Enak tidur di Rumah istirahat." Jordi kembali duduk di Meja kerjanya. Dia melanjutkan kegiatannya tadi.

"Yaudah kalo ntar Koko marah, jangan bawa-bawa aku. Yang penting aku udah ngasih tau amanat dari Ko Ruben." Tian berlalu dari ruangan Jordi. Dia merasa gemas sendiri dengan tingkah Bos nya itu. Kalau saja bukan karena hilang ingatan, sudah pasti Bos nya itu akan ketar ketir tahu orang kesayangannya sedang sakit.

"Lagian Koko ada-ada aja pake nyuruh jenguk Frislly lagi. Ntar yang ada dia ke geer-an." Jordi menatap punggung Tian yang ke luar dari ruangannya.

"Tapi tadi cowok yang ngerangkul Frislly siapa ya ? Kok perawakannya kaya gak asing." Gumam Jordi.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang