52. Menyedihkan

1.9K 183 68
                                    

Sudah tiga kali pertemuan Frislly menjalani Hypnotherapy dengan hasil yang berangsur bagus. Dari kesepakatan Frislly dan Dokter Ririn, mereka berencana membagi terapi ini menjadi empat sesi. Dan hari ini sudah memasuki sesi yang terakhir.

Jordi dengan setianya mendampingi Frislly, dia benar-benar menepati janjinya. Selama Frislly terapi, Jordi mengambil cuti kerja. Ya sekali pun dia Ownernya, tetap saja Jordi mengikuti prosedur Perusahaan.

Tiga jam sudah berlalu, tapi terapi Frislly masih belum seselai. Sesi pertama sampai ketiga, hanya membutuhkan waktu dua jam saja. Tapi kali ini Dokter Ririn akan memaksimalkan semuanya.

"Selamat cantik. Kamu berhasil melewatinya. Seperti yang saya bilang, jika ada kemauan kuat dalam diri kamu, semua akan terasa mudah asal kamu patuh mengikuti prosedurnya." Ujar Dokter Ririn setelah memeriksa semuanya dengan tuntas dan sesi terapi ini berakhir.

Setelah semuanya selesai, Frislly merasakan ada perubahan yang signifikan dalam dirinya. Dia merasa lebih ringan tidak ada lagi beban. Ternyata terapi ini benar-benar berhasil. Ada rasa sedikit menyesal, kenapa dia baru kali ini menjalani terapi. Andai dari dulu mungkin tidak akan menunggu separah ini.

"Terima kasih Dok sudah membantu saya. Sudah mengusahakan dengan maksimal." Frislly tak henti-hentinya berterima kasih.

"Sudah menjadi tugas dan kewajiban saya. Tapi tetap saja yang menentukan kesembuhan itu ada dalam diri kamu sendiri. Saya di sini hanya sebagai perantara yang membantu. Juga kamu beruntung memiliki banyak dukungan eksternal yang mensupport kamu." Jelas Dokter Ririn.

"Satu lagi pesan saya. Kamu harus bisa pertahankan ini semua. Karena bisa saja sewaktu-waktu trauma itu akan kembali ketika mengalami hal yang sama dan kamu tidak bisa melawannya. Jadi, harus kuat dari dalam diri kamu, kalau kamu yakin bisa melawannya." Lanjutnya.

"Iya Dok saya akan berusaha." Frislly tersenyum yakin.

"Dan kamu juga harus bisa memberi dukungan penuh. Jaga dia baik-baik jangan sampai ada hal yang memicu lagi." Pesan Dokter Ririn pada Jordi.

"Siap Dok. Akan saya pastikan semuanya benar-benar aman." Ujar Jordi.

"Saya suka dengan kekompakan kalian. Benar-benar pasangan yang saling melengkapi. Semoga Tuhan menjaga kalian dan merestui apa pun yang menjadi hajat kalian." Do'a Dokter Ririn begitu tulus.

"Aamiin... Terima kasih atas do'a baiknya Dok." Ujar keduanya kompak.

"Tuh kan, ngomong aja kompakan kaya gini." Dokter Ririn terkekeh melihat Jordi dan Frislly yang seperti anak kembar. Tahu apa yang akan diucapkan satu sama lainnya.

"Kalau begitu kita permisi Dok. Sekali lagi terima kasih banyak." Jordi dan Frislly beranjak dari duduknya dan bersalaman dengan Dokter Ririn.

"Sama-sama. Kalau ada masalah apa pun jangan sungkan untuk konsultasi dengan saya." Pesan Dokter Ririn sebelum mereka berdua ke luar.

Setelah itu Jordi menghubungi Tian untuk stand by di depan Lobby. Sepanjang koridor, Frislly tidak henti-hentinya tersenyum. Dia benar-benar bebas. Tidak ada lagi ketakutan yang mengganggunya. Dan semoga untuk selamanya tidak ada lagi hal buruk yang membuatnya trauma kembali.

"Seneng banget kayanya ?" Tanya Jordi yang sedari dari memperhatikan lekuk senyum Frislly dari samping.

"Iya dong seneng." Jawab Frislly.

"Makasih ya Kak. Kakak selalu ngebuat aku yakin akan sesuatu yang aku anggap gak bisa aku lakuin." Frislly mendongakkan kepalanya menatap Jordi.

"Kamu itu sebenarnya bisa sayang. Cuma ya itu, kamu terlalu takut untuk memulai. Rasa takut yang muncul sebelum kamu mencoba." Jordi menatap balik Frislly. Dilihatnya manik mata indah itu.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang