36. Salah Paham

1.7K 189 96
                                    

"Kak, itu Pak supirnya udah di depan loh nungguin kamu dari tadi." Fari berbicara di depan pintu kamar Frislly.

"Iya Mam sebentar. Kakak lagi ngerapihin dulu berkas-berkas buat ntar meeting." Jawab Frislly dari dalam kamar.

"Yaudah cepetan ya. Mana kamu belum sarapan lagi." Setelah itu Fari turun ke bawah lagi.

Pagi ini Frislly bangun kesiangan, pasalnya seharian kemarin dia menemani Betrand dan Thalia bermain sampai sore, jadi begitu pulang ke rumah Frislly merasa benar-benar cape sekali. Dan hasilnya terjadilah drama pagi ini, yang biasanya dia bangun pukul lima pagi kurang, pagi ini dia bangun pukul enam lebih sepuluh menit. Yang artinya dia benar-benar kesiangan.

"Mam, Kakak berangkat sekarang ya. Bye Mam." Frislly langsung pamit salim begitu turun dari kamarnya.

"Kakak gak sarapan dulu ?" Fari sedikit berteriak di karenakan anaknya sudah berada di halaman rumah dan memasuki mobil yang menjemputnya.

"Gak sempet Mam. Ntar aja di Kantor. Hari ini ada meeting jadi Kakak harus buru-buru." Frislly langsung masuk ke dalam mobil tanpa menunggu jawaban dari sang Mama.

"Jalan Pak. Agak cepetan ya." Perintah Frislly.

"Baik Non." Jawab supirnya Wendah mengangguk dan langsung meninggalkan pekarangan Rumah Frislly.

"Emmm... Pak maaf ya nungguin saya lama banget tadi. Soalnya saya kesiangan bangunnya." Frislly merasa tidak enak karena sudah membuatnya menunggu lama.

"Iya Non gak papa kok. Lagian gak terlalu lama juga." Jawabnya sopan. Frislly hanya membalas dengan senyuman.

Setelah itu, Frislly menyempatkan untuk membaca berkas yang tadi dia bawa. Dia mencoba memahami materi yang nanti akan dibahas saat meeting.

Frislly larut dalam kegiatannya, perjalanan yang begitu jauh pun tidak terasa. Saking fokusnya Frislly tidak menyadari jika dia sudah sampai di depan Lobby Kantor.

"Non udah sampe." Tegur supirnya.

"Hah ? Ah iya Pak. Makasih ya." Frislly langsung buru-buru turun dari mobil dan berlari ke ruangan meeting dengan tergesa sehingga menjadi pusat perhatian karyawan lain. Karena sudah dapat dipastikan dirinya terlambat.

Ceklek !

Frislly membuka pintu ruangan, semua mata tertuju padanya. Terutama tatapan tajam dari Jordi yang seakan mengintimidasinya.

"Ma-maaf semuanya saya telat." Frislly menundukkan kepalanya sebagai permintaan maaf.

Setelah itu dia berlalu duduk di kursinya yang bersebelahan dengan Jordi.

"Huft !" Frislly menghembuskan napasnya kasar. Lalu dia mengatur napasnya dengan tenang.

"Baik semuanya sekarang kita lanjutkan pembahasan yang tadi. Silahkan Ibu Dara." Ujar Jordi kembali memimpin meeting pagi ini. Perempuan yang bernama Dara itu tersenyum kearah Jordi dan melanjutkan presentasinya tadi.

"Dih, apaan sih senyum-senyum kaya gitu." Batin Frislly. Dia melihat ada hal yang mengganjal dari senyuman perempuan tadi. Nalurinya sebagai perempuan juga pasti kuat akan tingkah orang itu.

"Udah lah fokus aja dulu Fishy. Jangan dulu mikirin yang aneh-aneh." Tanpa sadar Frislly menepuk-nepuk dan menggelengkan kepalanya.

"Kamu kenapa ?" Bisik Jordi yang menyadari tingkah Frislly.

"Hah ? Emm.. Gak Papa Pak." Jawab Frislly yang tak kalah berbisik.

Disaat yang bersamaan, ada dua pasang mata yang menatap tak suka pada interaksi Frislly dan Jordi.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang