41. Calon Istri !

1.6K 189 85
                                    

📍The Onsu Family

"Morning semua." Frislly berjalan ke ruang makan.

"Aunty. Cici kangen." Thalia berlari langsung berhambur memeluk Aunty kesayangannya itu.

"Aunty juga kangen sayang." Frislly membalas pelukannya. Lalu menuntun Thalia kembali ke tempat duduknya.

"Miss you Ci."

"Miss you too cantik." Wendah memeluk Frislly lembut.

"Udah sehat sayang ?" Tanya Ruben.

"Alhamdulillah udah Koh." Frislly mengulurkan tangannya untuk salim.

Lalu gantian mencium gemas pipi si bontot Thania.

"Kak Jordi mana ?" Dia mengedarkan pandangannya, tidak melihat seseorang yang dia cari.

"Masih di Kamar kayanya. Gak tau masih tidur." Jawab Wendah.

"Masa jam segini masih tidur ? Tumben banget Ci." Frislly tahu betul jam tidur dan bangun Jordi. Jadi satu hal yang tidak mungkin jika jam delapan pagi seperti sekarang dia masih tidur.

"Tian, Tian."

Merasa namanya dipanggil, Tian menghentikan langkahnya.

"Iya Koh."

"Jordi mana ?" Tanya Ruben.

"Loh, emangnya Mas Jo belom ke luar Kamarnya ?" Tanya Tian balik.

"Lah dia malah balik nanya. Makanya ditanyain juga berarti belom ada orangnya."

"Tadi udah Tian bangunin padahal. Katanya ntar nyusul ke luar. Apa Mas Jo tidur lagi ?" Ujar Tian.

"Tumben banget, masa iya tidur lagi Kak Tian." Frislly menatap Tian bingung.

"Iya soalnya semalem Mas Jo gak bisa tidur. Gelisah terus. Jadi baru juga tidur, udah kebangun lagi." Jelas Tian.

Memang sudah beberapa hari ini gelisah Jordi kembali lagi. Bukan hanya itu, bahkan dia seperti halusinasi melihat hal-hal yang seperti nyata dan pernah dia alami.

"Kenapa Kak Tian gak bilang ke aku ?" Mata Frislly mengintimidasi Tian.

"Hehe baru aja aku mau bilang pas kamu ke sini." Kekeh Tian seperti tanpa dosa.

"Yaudah kalo gitu coba kamu bangunin Fris." Ujar Wendah tiba-tiba.

"Loh kok aku Ci ?"

"Kamu inget gak waktu Jordi kambuh, kamu ada disamping dia dan bisa buat dia tenang gitu aja. Siapa tau sekarang yang dibutuhin juga sama. Dia butuh kamu ada disamping dia." Jelas Wendah.

"Emangnya gak papa kalo aku ke Kamar Kakak ?" Tanya Frislly polos.

"Udah gak papa. Koko percaya sama kamu. Kamu anak baik-baik." Ujar Ruben.

"Tapi Koh..."

Belum sempat Frislly menjawab, Wendah sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Udah sana. Liat dulu keadaan Jordi. Cici yakin yang dibutuhin Jordi sekarang itu kamu."

"Lagian sekalian juga hari ini mau check up kan ?" Sambungnya.

"Iya Ci." Singkat Frislly.

"Yaudah sekalian bangunin Jordi sana. Biar kalian sarapan dulu nanti sebelum ke Rumah sakit."

"Kalo gitu Frislly izin ya Koh, Ci." Frislly merasa ragu untuk masuk ke Kamar Jordi. Dia rasa tidak sopan.

"Iya. Kita tunggu di sini buat sarapan ya." Ujar Ruben.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang