10. Ternyata Marsya

1.7K 148 18
                                    

Frislly Pov

Hari ini adalah pertemuan kedua aku sama kak Jordi. Abis beres makan tadi kak Jordi tiba-tiba nanyain tentang Marsya.

Aku baru inget waktu photoshoot kemaren janji mau ceritain tentang Marsya.

"Sebentar ya kak aku bilang Marsya dulu."

"Em iya." Jawabnya singkat.

"Sya. Aku boleh ceritain tentang kamu ke kak Jordi ?" Tanyaku ke Marsya.

"Ceritakan saja Fishy ti-tidak apa-apa. Ka-kamu tidak usah meminta izin aku."

"Beneran Sya gak papa ?"

"Iya Fishy ceritakan saja." Marsya meyakinkanku.

Aneh banget, biasanya Marsya paling gak mau kalo diceritain ke orang lain. Apa lagi ini orang baru kenal.

"Emm, kak. Aku udah izin sama Marsya dan kata dia boleh ceritain ke kakak."

"Aku bakal cerita tapi kakak dengerin dulu ya jangan dulu motong cerita aku." Tambahku.

"Oke Fishy."

"Oke aku mulai." Aku memulai cerita dari awal kenapa aku bisa melihat makhluk tak kasat mata.

"Jadi, aku punya kelebihan yang gak semua orang punya. Kelebihan aku ini turun temurun dari keluarga mama papa. Aku bisa ngeliat sekaligus berkomunikasi dengan mereka yang tak terlihat dengan kata lain hantu."

Aku mengambil hela nafas sebentar, dan ku lihat kak Jordi fokus mendengarkan ceritaku.

"Nah. dari sekian banyaknya makhluk yang aku liat, salah satunya adalah Marsya. Aku ngeliat Marsya waktu usia aku sekitar kurang lebih dua tahunan. Marsya suka nemenin aku maen, terus dia juga yang ngajarin aku bicara buat pertama kalinya."

Aku terus fokus ceritain asal usul aku bisa ngeliat makhluk halus dan gimana awal pertemuan aku sama Marsya.

Kak Jordi bener-bener diem gak motong cerita aku sama sekali, dia bener-bener fokus dengerin aku cerita.

"Jadi gitu kak ceritanya kenapa aku bisa punya temen hantu yaitu Marsya" Aku jelasin semuanya ke kak Jordi.

"Aku masih belum paham Fishy. Masih bingung, emangnya mereka bisa ngobrol sama kita ? Kita kan manusia Fishy bukan hantu." Tanya kak Jordi bingung.

"Kakak percaya kan kalo di dunia ini ada mahkluk lain selain manusia ?" Tanyaku.

"I-iya percaya. Cuma aku ngerasa aneh aja, bingung gimana bisa manusia komunikasi sama hantu."

"Kakak mau coba ?"

"Hah ? Ma-maksudnya ?" Tanyanya kaget.

"Mau coba komunikasi sama Marsya ? Atau coba buat pegang Marsya ?" Aku menawarkan.

"Jangan aneh-aneh deh Fishy."

"Gak aneh-aneh kak beneran. Mau coba gak ? Kalo mau aku bantu."

"E-emang Marsyanya ada di sini ?"

"Ada, itu Marsya berdiri samping kanan kakak."

Kak Jordi reflek nengok ke sebelah kanannya.

"Mana Fishy, orang gak ada apa-apa."

"Sini coba tangan kiri kakak. Trus merem, ntar pas aku bilang buka mata, kakak baru boleh buka mata ya." Pintaku.

"Buat apa ?"

"Aku pegang tangan kakak biar bisa liat Marsya."

Dengan ragu-ragu kak Jordi ngulurin tangannya ke aku. Aku pegang tangan kiri kak Jordi erat.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang