True Love Mermaid

episode 111

" tu kan gue susah lagi ngomong nya, Lo kenapa sih harus senyum kayak gitu rend? Nanti kalo perlombaan pencak silat gue menang hari itu juga gue akan ngomong langsung sama Lo, gue bakal jujur.." ucap Ariel
" ok deh Riel, gue yakin kok Lo pasti menang di perlombaan pencak silat nanti, asal Lo tau, cinta pasti akan bisa membawa Lo Kembali ke gue. "

Ariel mendengar itu langsung mematung tak bisa berkata apa apa
" rend, gue mermaid, manusia dan mermaid ngak bisa bersatu, apa mungkin kita akan terus bersama?" Kata Ariel dalam hati

Keesokan harinya, Pagi pagi sekali Ariel keluar joging keliling komplek, Matanya tertuju pada Bi imah yang sedang berjalan sambil memegang ponselnya
" kayaknya aku ke rumah sakitnya sendirian aja deh, ngak usah sama pak Charlie, nanti kalo Bu Desti tau marah lagi, sendirian aja lah.." ucap bi Imah
" Bi Ami!!! Bi, bibi mau kemana? Mau ke pasar?" Tanya Ariel
" eem, Ini bibi mau ke rumah sakit bersalin garuda, mau ngurusin ituloh yang suka telfon telfonin bibi ituloh.."
" oooh gitu, yaudah kalo gitu Ariel boleh ikut ngak? Boleh ya?  Ariel mau nemenin.."
" beneran mau nemenin ?"
Ariel mengangguk angguk seperti anak kecil
" yaudah ayo, tapi jangan sampe Bu Desti tau ya, bukan apa apa, bibi ribet jelasinnya ya"
" santai..."
" yaudah yuk..."

Ariel dan Bi Imah  pun jalan ke arah rumah sakit bersalin Garuda.

Di sekitar rumah, Andy melakukan joging pagi, sedangkan di bebatuan taman bunga, Hans terus memantau Andy dengan menggunakan teropong ala detektif miliknya

Andy lanjut berlari, teropong yang Hans pakai di matanya tak lepas dari pandangannya dan terus memantau Andy
" gue akan terus pantau Lo, ngak bakal gue lepas, karna dia tu virus, gue akan melindungi sahabat sahabat gue dari virus." Ucap Hans

Hans berlari mengikuti andy dari belakang Secara diam diam, Andy berhenti melakukan pemanasan, Hans segera bersembunyi di balik semak, Setelah melakukan pemanasan, Andy melanjutkan lari jogingnya, Gerobak gado gado lewat, Hans yang terus melihat menggunakan teropong nya tak sengaja menabrak gerobak gado gado membuatnya jatuh jungkir balik di aspal
" heh, kalo jalan pake mata dong" oceh tukang gado gado
" eh mas, mas kalo lewat pake sen dong gimana sih?"
" buka mata kamu ya emangnya  motor jalan pake sen sen segala"
" pokoknya ngak mau tau ganti rugi nih kotor semua.."
" lu yang salah, gue yang ganti rugi!? Kagak, kagak..." Tukang gado gado bergegas mendorong gerobaknya pergi
" eh pak pak, Tanggung jawab dong pak eh eh, Pak, Ngak bisa kayak gitu dong"

Andy menghampiri Hans yang berteriak-teriak kepada tukang gado gado.
" eh eh eh, ngikutin gua? Nguntit gua? Hah? Pake bawa teropong segala maksudnya apaan sih?  Maksudnya apa?" Tanya andy
" ngak tadi tu gua cuma.."
" eh Hans, Lo denger ya, gue ngak seburuk yang Lo kira, dan satu hal yang perlu Lo tau Hans, Maya bukan pacar Lo Hans, kalo gue deketin Maya Lo ngak boleh ikut campur, ngak usah sok pahlawan depan Maya."
" kak andy, gua emang bukan pacar nya Maya, tapi gue tau hatinya lembut gue ngak rela kalo Maya sampe sakit hati sama orang kayak Lo, dan gue ngak rela sahabat terbaik gue di habisi oleh orang kayak Lo, inget semua rencana Lo udah termasuk tindakan kriminal, Inget itu!!" Hans pun pergi dari sana.
" Hans! Hans! gue belum selesai ngomong Hans!!"

Di rumah sakit bersalin Garuda, Tina berjalan di koridor rumah sakit
" duh kapan sih semuanya beres nyari Bu Fatimah, trus harus bolak balik lagi ngurus nya, belum ada kemajuan sama sekali."

Di belakang Tina dari jauh, terlihat Ariel dan Bi imah yang sudah sampai di rumah sakit bersalin Garuda, Bi imah segera menghampiri suster yang baru saja keluar ruangan
" maaf sus, saya mau nanya, beberapa hari ini saya sering mendapat telfon dari rumah sakit ini, saya mau nanya ini ada apa ya? Salah sambung atau gimana gitu? Soalnya saya merasa terganggu loh.." ucap Bi Imah
" maaf dengan ibu siapa ya?" Tanya suster
" saya dengan ibu imah
" Bu Imah?"
" iya, Ami fatimah"