episode 22

48 5 0
                                    

Langkah Tina semakin lama semakin mendekat, Rendy, Ariel, dan Nina semakin panik.
Saat Tina sudah tiba di dapur, Tina melihat anaknya, Rendy sedang makan duduk di kursi meja makan, dengan ditemani oleh Nina yang sedang menuangkan air putih untuknya.
" di sini kamu ternyata" ucap Tina menghampiri Rendy yang sedang makan
" iya ma, ada apa ma?" Tanya Rendy
" gak kok, mama cuma mau mastiin kamu gak buat macam macam." Jawab Tina
" yaelah ma, ya gak lah." Balas Rendy
" yaudah, kamu lanjut makan aja, mama mau tidur ya." Ucap Tina lalu pergi
" iya ma."

Di luar, Ariel berdiri sambil menunggu Tamrin yang tidak tau keberadaan nya di mana
" aduh, pak Tamrin mana ya?"

Di atas tangga, Samuel dan Andy melihat Ariel berdiri menunggu dengan gelisah
" itu Ariel kan?" Tanya Samuel
" iya, kenapa ada di sini?" Tanya Andy

Samuel dan Andy segera turun dan menghampiri Ariel.
" Ariel" Samuel memegang pundak Ariel yang membuat Ariel kaget, ia kira yang memegang pundak nya adalah Tina yang sudah tau dia ada di rumahnya, namun saat menoleh, Ariel sedikit lega karena yang berada di sana adalah andy dan Samuel
" Ariel Lo ngapain di sini?" Tanya Samuel.
" Sam, kak Andy, ini tadi Anter makanan buat Rendy doang kok" jawab Ariel
" Terus nunggu siapa?" Tanya Andy
" nunggu pak Tamrin nih, dari tadi gak tau kemana." Jawab Ariel

Suara Tina memanggil Andy dan Samuel terdengar, mereka bertiga jadi panik, mereka takut ketahuan dan akan memarahi Ariel jika Tina tau Ariel berada di rumahnya
" itu mama, yaampun, bisa gawat kalo mama tau Ariel ada di sini." Ucap Andy
" Yaudah gini aja, gue anterin Ariel pulang, dan Lo alihkan perhatian nyokap Lo, ya..." Usul Samuel
" iya iya iya yaudah, nanti gue kabarin Rendy kalo Ariel udah pulang bareng Lo" ucap Andy menyetujui usulan Samuel
" maaf ya kak, ngerepotin." Ucap Ariel merasa tidak enak
" pinjem mobil Lo ya..."
" iya iya, Yaudah."

Ariel segera bersembunyi di semak agar tidak ketahuan Tina
" Andy, Sam, kalian jangan tidur malam malam ya, mama mau tidur duluan, Sam, kamu mau kemana?" Tanya Tina
" ini Tante, aku mau ke rumah teman, ambil buku doang kok, soalnya buku aku dipinjem tadi siang, dan lupa ngambil." Jawab Samuel
" oooh yaudah, jangan lama lama ya.. " ucap Tina
" iya Tante..."
" Andy, kamu masuk ya, angin malam gak bagus buat kesehatan, dan Sam, abis ambil buku pulang, jangan kelayapan kemana mana lagi oke"
"iya ma..." Ucap Andy
" Iya Tante" ucap Samuel

Di rumah Desti
Maya, Raina, Cassie, mita dan Charlie bersantai di teras.
" Cassie, bigimane, kelanjutannye? ingat harus tetap semangat!!" Ucap Charlie
" ya begitu lah om, aku suka deg degan kalo Deket sama sam, abisnya aku kan suka sama Sam, tapi aku ngak tau apa Sam suka Sama aku juga apa ngak, aku ngak percaya diri om" Jawab Cassie
" Cassie harus bisa yakin, walau pun jantung nya Jedag jedug jedag jedug, kalo bisa langsung aja ungkapin perasaan Cassie sama si Sam, emang iya berat, tapi cinta itu butuh perjuangan." Balas Charlie
" Bener tuh kata om charlie, kayak Maya sama kak Andy, Maya udah mulai berani ngomong sama kak Andy" timpal Maya
" Iya juga, dulu hai hai Mulu kalo ngak hai, hallo" ledek Raina
" Tapi kan yang penting Maya berani, jadi Cassie juga harus berani, perjuangin cintanya Cassie ke Sam, Maya yakin kok Sam juga suka sama Cassie, Raina ngak liat cara dia pandang Cassie, datar sih, tapi kayaknya gimana gitu "

Desti keluar sambil membawa secangkir teh hangat untuk Charlie
" nih teh anget buat kamu, diminum, jangan di buat cuci muka ya." Ucap Desti lalu ikut duduk bersama Mereka
" muke lu cuci muka, lengket dong ntar " protes Charlie
"biarin... "
" nih, Cassie menurut Maya ya, Cassie harus berani ungkapin perasaan Cassie sama samuel, biar Samuel tau kalo Cassie suka sama Samuel begitu " ucap Maya
" iya Cass, cinta butuh perjuangan" timpal Mita
" berjuang sih berjuang, aku juga tau, suatu saat aku pasti ungkapin semuanya kok, tapi apa Sam bakalan ilfeel banget sama aku, karna kemarin kan aku ngelawan Tante Tina" ucap Cassie
" Si koneng Lasut kamu takut Cass, emang udah bener kamu ngelawan dia" timpal Desti
" Stt hei, malah ngajarin yang ngak ngak, Cassie, itu lah namanya cinta, seilfeelnya Sam sama Cassie, Cassie gak boleh patah semangat, anggap aja Sam orangnya cool, cuek. Nah jangan lupa minta maaf sama si siapa Tina toon gimana pun dia orang tua, orang tuanya Rendy ya"
" Iya om, aku bakalan minta maaf kok "
" Gitu dong"
" ah, Cassie kamu teh payah, nih ya zaman neng dulu neng teh the flower in the school, alias kembang sekolah, dulu neng juga gitu mau tua atau muda yang kurang ajar sama neng, neng sikat satu satu, lu sopan gue lebih sopan, lu ngak sopan, gue ngak akan sopan sama lu begitu, the flower in the school nih" ucap Desti , Maya memberi tepuk tangan untuk Desti diikuti oleh Raina dan Mita
" flower, kembang apaan kalo boleh tau, hah... palingan kembang pasir" timpal charlie
" sembarangan, emangnya kamu, gak laku di sekolah, mainnya di kamar mandi sih.. "
" aduh, mimom, om charlie, dari pada ribut, mendingan kasih contoh aja."
" contoh apaan?" Tanya Charlie
" contoh pdkt praktekkin dong ke kita, nanti Cassie bisa prektekan ke Sam.. " jawab Maya "gue, sama dia, Lah hayo..." Ucap Charlie tanpa menolak
" iiih, jangan sembarangan ya, emangnya neng nolak." Balas Desti
" ayo dong Tante buktiin, kalo Tante itu kembang Kamboja.." timpal Raina
" hey, kuburan atuh kalo Kamboja." Protes Desti
" hahahah.." charlie tertawa dengan kencang
" gak, maksud nya the flower of the school, dan om Charlie itu the high guality nya, coba dong buktiin." Lanjut Raina
" siapa takut gue pdkt sama kembang kantil."
" heh sembarangan, kuntilanak kali ah, ayo siapa takut..."

True Love MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang