episode 108

59 4 7
                                    

Mita duduk di jembatan danau, ia duduk di sana  sambil melihat danau dengan kedua matanya yang sembab, Ia menangis karena tingkah laku ratu dan dadynya yang tidak mengerti perasaan nya.
" mami, maafin Mita mi, Mita gagal jadi kakak buat ratu, Mita gagal didik ratu mami, maafin Mita." Ucap Mita

Flashback..
16 tahun lalu
Widya dengan perut besarnya berjalan ke arah sofa menghampiri Mita yang sedang bermain boneka, Melihat Widya berjalan ke arahnya Mita yang masih berumur 2 tahun segera membantu Widya berjalan duduk di sofa
" Mita, sini sayang.."
Mita duduk di samping ibunya sambil memegangi boneka Barbie
" coba pegang..." ucap Widya, Mita menaruh boneka berbienya dan memegangi perut ibunya yang buncit, Mita Merasakan gerakan bayi yang ada di perut ibunya, ia tersenyum karena gerakan bayi di dalam perut ibunya
" Dede bayinya gelak...."
" iya sayang, sebentar lagi Mita akan jadi kakak, Mita harus janji ya sama mami, Mita harus jadi kakak yang baik, kalo mami udah ngak ada mami minta tolong sama Mita untuk selalu jagain Dede bayi ini, jagain dia, sayangi dia, anak mami pasti bisa didik Dede bayi ini jadi anak baik, mami percaya sama Mita."
" iya mami, Mita janji akan telus jagain Dede bayi ini, Mita sayang sama mami." Mita memeluk Widya
" mami juga sayang sama Mita, janji ya sama mami..."

Mita mengangguk angguk
" iya, jali kelingking.." Mita menyodorkan jari kelingkingnya, Widya menautkan jari kelingking tersebut, setelah itu Widya segera memeluk putrinya itu.

End the flashback

" mami, Mita ngak tau lagi harus gimana, Mita capek mami, capek banget, mami seandainya mami masih ada, Mita pasti ngak akan begini" ucap Mita, Naya sudah berada di belakang daritadi, ia merasa sedih melihat Mita yang begitu sedih, Sebuah pelukan dari belakang di terima oleh Mita, Mita sontak kaget dan menoleh ke belakang, melihat yang memeluknya adalah Naya, Mita membiarkan Naya memeluknya, beberapa saat kemudian Naya melepas pelukan nya dan duduk di samping Mita.

Suasana berubah menjadi hening, keduanya saling diam tak ada yang berani bicara, Mita menyandarkan kepalanya di bahu Naya,
Karena tak bisa melihat Mita menangis, Naya merangkul Mita dan mengelus Elus bahu Mita
" kak, kakak jangan sedih ya, gue yakin kita pasti bisa buat ratu jadi lebih baik lagi" Ucap Naya
" gue capek nay, capek banget, kenapa ratu bersikap seperti itu,  gue sama sekali ngak nyangka nay, gue pengen nyerah, tapi setiap gue nyerah, gue inget pesan mami, sebuah perjanjian yang pernah kami buat." Ucap Mita, Naya tidak bisa menjawab apa apa, ia hanya bisa diam mendengar keluh kesah Mita, Mata Mita terpejam, tangan Mita yang memegang tangan Naya menjadi lemas dan jatuh ke bawah
" kak, kak, kakak kenapa..." tanya Naya, ia terus memanggil manggil Mita, namun Berkali kali memanggil Mita tak ada sautan, Naya mulai panik dan sedikit mengguncang badan Mita, berkali kali ia memanggil dan mengguncang tubuh Mita, Mita sama sekali tidak merespon Naya.

Naya yang mulai panik langsung mengeluarkan ponselnya di saku celananya, Naya mengaktifkan ponselnya dan mulai mencari kontak yang bisa dihubungi, salah satunya adalah Dady.

Mita sedikit sadar ia memanggil nama Naya dengan pelan lalu tangan Mita tak sengaja menepis tangan Naya yang memegang ponsel, Karena guncangan dari tangan Mita, ponsel yang Naya pegang terjatuh ke bawah bersamaan dengan kacamata nya.

Di jembatan danau cukup aman, terbuat dari papan kayu dan tembok semen membuat pengunjung danau di sana aman bahkan tidak berbahaya untuk anak anak
" aduh, gimana nih?, Kak Mita, Kak...." Naya kemudian memutuskan untuk membandingkan tubuh Mita di jembatan itu, ia segera mengambil tas Mita dan mengeledah tasnya, ia akhirnya menemukan ponsel Mita di dalam tas, Naya segera mencari kontak ia berusaha melihat dengan jelas.

Di depan warung pinggir jalan, Charlie di sana dan melihat Andy dan Maya di sana.
" may, gue anterin pulang yuk..." ucap Andy
" hah,berdua doang kak Andy?" Tanya Maya
" iyalah berdua masa rombongan, gue cuma mau anterin Lo doang."
" mau nganterin pulang kemana? Ade Ade aja si andy, semuanya harus nginep di mari Maya." Ucap charlie
" nginep? Yaampun Dady harus banget nginep ya?" Tanya Maya
" ya iya dong kan rencananya si ratu ini mau nge-buktiin kalo dia ngak salah, makanya kalian nginep di mari supaya jadi saksi." Jawab charlie
" duh Dady ganggu aja deh, padahal kan besok Maya pengen ketemu sama kak Andy lagi." Kata Maya dalam hati
" Andy, ngan ukur cicing di dieu Udeh pulang, mau bikin KTP di sini? Pulang."

True Love MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang