episode 95

36 4 4
                                        

Rendy berdiri dan membawa Ariel pergi, namun Ariel merasa berat meninggalkan Buled di sana,
Rendy pun membawa membawa Ariel dengan paksa
" pak tamrin tolong di sini jagain Buled bentar ya." Pinta Naya
" iya neng..." jawab Tamrin, Naya juga pergi dari sana.
" ndok, ndok, bangun ndok, Duh pie iki, ealah kok aku di tinggal sendirian sih, Duh bingung aku bawanya gimana Iki, tapi kalo ngak di umpetin bakalan repot nih urusan sama polisi, maaf Yo ndok Yo" Tamrin memapah Buled untuk menyembunyikannya

Mobil Charlie dan keysar tiba di tempat kejadian,
Polisi dan para tim pencari sudah ada di sana,
Desti dan anak anak segera keluar dari mobil
" pak dimana mereka pak?" Tanya Desti
" jadi semua tim evakuasi sudah turun ke bawah untuk mencari para korban" ucap polisi
" Alhamdulillah tapi Naya sama Ariel dimana ini teh, saya tidak bisa tenang pak, Yaallah..."

Samuel berlari ke tempat dimana mobil jatuh,
Ariel dan Rendy sudah di bawah untuk menerima bantuan, Para tim SAR melemparkan tali untuk mereka, dengan segera Rendy dan Ariel menyambut tali itu
" Ayo mbak naik mbak, pegang talinya erat erat.." ucap salah satu tim
" ee Riel, Lo naik duluan ya..." ucap Rendy
" ngak, gue ngak mau naik, gue pengen tetap di sini temenin Buled" jawab Ariel
" Riel, gue tau lo sayang sama Buled, gue juga sayang sama buled kita ngak bisa terus terusan di sini Riel, kita harus naik." Ucap Naya
" tapi nay, gue ngak bisa ninggalin Buled di sini"
" Ariel, dengerin gue, nanti mereka liat Buled gimana? Kasian kan Buled dibawa sama mereka, ingat Riel, Buled itu bukan manusia kayak kita, dia bisa dianggap makhluk aneh oleh mereka, jadi kita harus segera naik ya."
" Riel, percaya sama gue, walaupun Buled udah pergi selamanya tapi dia akan selalu di hati kita, Buled pasti sedih banget kalo liat Ariel sedih terus, Buled pasti udah bahagia di sana ikhlasin Buled ya." Timpal Naya, Ariel akhirnya memegang tali dan naik ke atas, Setelah Ariel naik ke atas, tali dilempar ke bawah kembali,
" Lo naik dulu" ucap Rendy, Naya meraih tali tersebut lalu memanjat naik ke atas.

Melihat Naya sudah naik ke atas, Samuel yang sudah berdiri menunggunya dengan penuh kekhawatiran langsung menarik lengan Naya dan memeluknya, Naya terkejut dengan sikap Samuel yang langsung memeluknya, ia juga merasakan detak jantung Samuel yang berdetak dengan sangat cepat, Rendy akhirnya berhasil naik ke atas, ia melihat Ariel yang begitu sedih karena kehilangan sahabatnya.
" Sam" panggil Naya, Samuel lalu melepas pelukannya
" kamu ngapapa kan? Ngak ada yang luka?" Tanya Samuel
" aku ngapapa kok Sam, aku baik baik aja"
" yaallah syukur deh kamu ngak kenapa napa, aku cemas banget tau ngak, aku takut kamu kenapa Napa" Samuel kembali memeluk Naya

Rendy, Ariel, Naya, tamrin dan Samuel segera pergi ke tempat Desti dan Charlie
" itu, itu " Desti melihat mereka
" nah nah"
" Naya, Ariel, Kalian ngapapa kan ??" Tanya Desti, ia segera Memeluk Ariel dan Naya
" ngapapa kok mimom..." jawab Naya 
" ngapapa kan? Ngak ada yang lecet kan?" Tanya charlie
" ngapapa Dady..." jawab Naya
" Maya, Raina, kak Mita, Buled meninggal" ucap Ariel
" Buled.."  Maya terkejut mendengarnya, Ariel langsung memberi kode  kepada Maya untuk diam, Raina dan Mita ikut sedih mendengar Buled sudah meninggal
" semua korban selamat pak ya." Ucap charlie
" Iya pak." Jawab salah satu tim
" kayaknya masih ada satu deh pak.." ucap charlie
" masih ada satu lagi?" Tanya polisi
" iya pak.." jawab charlie
" pak nganu maksudnya masih ada satu lagi maksudnya itu mobilnya loh pak belum di evakuasi gitu.." Tamrin mengedipkan matanya
" oooh gitu, jadi gini pak, kalo masalah mobil kita minta bantuan derek untuk menarik mobilnya yang penting semua korban udah ada di sini kan..." ucap polisi
" iya pak..." 
" iya iya bener pak.." timpal Desti
" yaudah kalo gitu kami permisi dulu ya.." ucap polisi
" iya iya, makasi banyak ya pak.." ucap desti
" nuhun ya pak..." timpal charlie, para polisi dan tim SAR pun pergi 
" eh lu apaan sih main Mata Ama gua? Gua tabok lu." Lanjut charlie
" bapak mustinya jangan cerita masalah tentang mermaid loh pak nanti ketahuan ealah ribet urusannya" ucap Tamrin
" iye juga ya, iih pinter, Gua pikir jelek doang ternyata pinter juga.." balas desti
" tapi anu loh pak masalahnya mermaid nya meninggal Bu..."
" inalilahi wainailaihi rojiunnn yaallah jadi si buled meninggal.."
Ariel dan Naya berpelukan sambil menangis karena kehilangan sahabat mereka
" tapi pak, aku mau minta tolong loh pak, bapak tolong urusin biaya pemakamannya toh pak" ucap Tamrin
" yaallah..."
" yaudah gini dah, lu urusin anak anak cewe gua, gua sama cowo cowo urusin Buled ya..." Usul charlie
" Yo wis toh pak, aku minta tolong ya pak, tolong urusin jenazah nya ya pak..." ucap tamrin
" iya iya..." Charlie, tamrin dan para cowo cowo ke bawah untuk membawa jenazah Buled naik ke atas.
Akhirnya Buled sudah naik,
Buled berbaring kaku di Atas tandu dengan kain yang menutup ekornya
Ariel dan Naya menangisi Buled yang sudah menjadi mayat
Begitu juga dengan lainnya ikut sedih dan menangis atas meninggalnya Buled, Ariel terus mengingat kenangan bersamanya di laut Anyer  bersama buled dan Naya, begitu juga dengan Naya, banyak kenangan ia bersama dengan kedua sahabatnya waktu ia tinggal di Anyer
" gue ngak mau Lo pergi led, gue masih mau main sama Lo di laut, kenapa Lo harus ninggalin gue.* kata Ariel dalam hati
" Buled, maafin gue ngak bisa lindungin Lo, maafin gue Led, Lo akan selamanya ada di hati gue, gue janji gue akan penuhi keinginan Lo, gue akan selalu buat Ariel bahagia, Lo yang tenang ya di sana, kita semua sayang sama Lo led." Kata Naya dalam hati.

True Love MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang