episode 16

54 5 0
                                    

Di rumah Desti. Semua sudah tidur, Desti keluar dari kamar  mengambil segelas air putih, ia melihat Ariel yang sudah tidur di sofa.
“ si Ariel, kenapa tidur di deui, kan banyak kamar, kalo gak di kamar, ya kamar meyes, kenapa malah tidur di sofa, ariel, aduh...” Desti memanggil Ariel membangunkan nya

Desti terkejut mendengar Ariel mengorok saat tidur, Ariel tidurnya juga terlihat sangat nyenyak
“ heh, ngorok, kenapa tidur di sini sih, kan di bedroom ada AC neng, Ariel..”

Desti kembali terkejut mendengar orokan Ariel yang kencang
“ ih, kok gitu sih, geulis geulis ngorok, Riel, Riel, Ariel,Ariel,Ariel.” Air yang berada di dalam gelas yang di pegang Desti tumpah sedikit hingga mengenai celana ariel.
“ Riel, Ariel pindah, Ariel, kalo Gendong berat juga ni budak teh, tapi di sini kan kesian, ah yaudahlah, nangung dia udah mimpi” Desti memutuskan balik ke kamarnya....

Keesokan paginya.
Ariel sudah berubah menjadi mermaid, ia bangun dan merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, ia kaget setelah melihat ia sudah menjadi mermaid, Desti keluar dari kamar  memanggil Maya agar segera bangun, mendengar suara Desti, Ariel sangat panik, ia  segera bersembunyi, Desti melihat sofa yang ditiduri Ariel sudah kosong.
“ Iih Ariel udah wake up, tinggal Meyes Cassie dan raina nih, Meyes!” Desti berjalan ke arah kamar Maya.

Ariel merasa lega karena Desti tidak ke sana, ia mengambil alas meja untuk mengelap ekornya, namun beberapa saat kemudian, Desti
Kembali memanggil Tamrin, saat berada di dapur, Desti terkejut melihat ekor mermaid.
“ Itu apa? Kok gerak gerak”

Ariel sangat kaget dan panik mendengar Desti berkata seperti itu, itu artinya Desti melihat buntut ekornya, melihat ekor bergoyang goyang, Desti sangat kaget lalu pingsan.
Sementara itu, di lapangan depan rumah, Maya,Raina dan Cassie sedang bermain bola basket.
“ Cassie, Maya pengen bisa main bola basket, supaya kak Andy terpukau sama Maya.” Ucap Maya sambil mendribel bola basket.
“ yaelah may, tanpa bisa main bola basket kak Andy udah terpukau tuh sama Lo.” Jawab Cassie, ia melempar bola basket ke ring, bola basket berhasil masuk ke dalam, Maya dan Raina yang melihat memberinya tepuk tangan
“ betul kata Cassie, kak Andy mulai terpukau sama Lo may.” Timpal Raina.
“ kalo emang bener bagus dong.” Balas Maya.
“ kita tanding aja yuk.” Ajak cassie.
“ tanding, Maya kan gak bisa.”
“ tanding masukin bola ke keranjang aja gimana....”
“ boleh boleh boleh...” Jawab Raina dan Maya bersama.

Sementara itu Charlie berjalan di gang rumah komplek, ia sedang mencari cari alamat rumah Desti.
“Mane dah rumahnya dari gang kemboja, ni gang kemboja, huahahah kemboja kayak di kuburan, tinggal nyari nomer 17 aje nih, kemboja kemboja jangan jangan di sini ada kuntilanak, kemboja no 17 nah, ini nomer 17, mana orang teh, masuk kali ya, mudahan di sini gak ada kuntilanak.” Charlie masih  berdiri melihat sekitar.

Bola basket mengelinding menuju ke arah Charlie, Charlie segera mengambilnya...
“ lah, itu die anak anak “

Mereka bertiga melihat Charlie di depan, mereka segera menghampiri Charlie.
“ om Charlie...” Ucap mereka bertiga
“ rumah Maya di sini?” Tanya charlie
“ iiya ini rumah Maya, om masuk dulu yuk. “ Ajak Maya.
“ kalian lagi latihan basket?” Tanya charlie
“ yaiyalah om, itu namanya bola basket,, masa maya, Cassie sama Raina main bekel...” Jawab Maya
“ wih, lucu banget, persis Mak nya, mana berisik lagi Mak nya hahahahah.”
“ jadi gini om, Maya pengen bisa main bola basket.” Terang Cassie
“iya om, kita juga gak begitu bisa main bola basket...” Timpal Raina.
“ yaudah dah om ajarin main gimane?” Tawar Charlie.
“ hah, yaampun, om serius mau ngajarin Maya?” Tanya Maya
“ ya gak serius juga kali, helow.” Jawab Charlie
“ ayo ayo om, ayo.” Ajak Maya menarik tangan Charlie
“ nah, kalo main basket belajar dulu dribelnya, bisa gak, awalnya emang susah, kalian tau gak dulu om 11 tahun belajar basket 15 kali menang tim juara “
“ wah, pasti om jadi pemain utamanya ya?” Tanya Raina.
“ om pemain cadangan...” Jawab Charlie
“ yah, kirain pemain utamanya....” Balas Raina.
“ yang penting mah menang.”
“ iya menang.” Timpal Maya
“ masukin bola ke keranjang juga harus tepat, nih liatin om ya.” Charlie memasukan bola basket ke keranjang, bola berhasil masuk, Maya, Raina dan Cassie memberi Charlie tepuk tangan.
Mereka berlatih basket bersama sama, setelah merasa sudah lelah bermain basket mereka memberhentikan permainan basket.

True Love MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang