9. AGATA JOVANY

86 6 0
                                    

Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran

Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
.

🌟🌟🌟

Ponsel Agata terus berdering bertuliskan id name PAPA ANDREA SAYANG💕
Agata bukannya tidak mau mengangkat telpon dari papanya, tapi dia tidak bisa memalingkan pandangannya dari cowok yang sudah menculiknya hingga di atap rumah sakit. Memang tidak ada air mata di pelupuk mata ataupun pipi Abby, tapi Agata dapat merasakan bahwa kondisi cowok dengan jam tangan hitam itu sedang tidak baik.

"Angkat aja Ta." Ujar Abby sambil merogoh kantong saku celananya.

"Enggak kok, gue chat aja biar gak ganggu lo." Ucap Agata dengan seyum manisnya kepada Abby.

Sinar matahari siang itu membuat Abby dapat melihat wajah Agata dengan baik. Sinar yang membuat kulit kuning langsat Agata menjadi bercahaya apalagi senyuman itu. Abby sampai lupa meminta maaf soal kejadian yang terjadi di kamar bundanya tadi.

"Maaf ya Ta, soal tadi."

"Abby, udah gak apa. Udah lewat juga kok."

"Lo tau gak Ta, kalau gue penat banget sama masalah rumah biasanya gue ambil rokok. Tapi ada lo disini bikin gue tenang, lo kayak...." Ucapan Abby terhenti membuat Agata mengerutkan alisnya.

"Kayak apa? Suka banget bikin penasaran!" Ucap Agata.

"Kayak ganja." Ujar Abby asal.

Tanpa diduga saat Abby memalingkan wajahnya melihat arah lain, tangan Agata yang mengepal sudah mendarat di lengannya. Pukulan Agata tidak sakit, hanya saja Abby terkejut oleh gerakan tiba-tiba cewek disebelahnya itu.

"Emang gue seharam ganja apa?!" Pukulan Agata makin serius dan mendarat berkali-kali.

Abby langsung menarik pinggang Agata dengan tangan kanannya dan menahan tangan kanan cewek cerewet itu dengan tangan kiri Abby. Jarak mereka sekarang hanya beberapa senti. Bahkan Abby dapat mendengar suara jantung Agata yang berderum sangat kencang.

Cup.

Ciuman singkat mendarat pada bibir merah mudah Agata. Mata Agata melotot seperti mau lepas. Kaki Agata rasanya seperti jeli dan nyawanya seperti terbang entah kemana. Tidak disangka first kiss nya diambil oleh orang yang bukan pacarnya.

"Jangan suka cerewet." Hanya itu yang keluar dari bibir Abby.

Dengan wajah yang memerah Agata berbalik dan berlari turun dari atap rumah sakit. Angin yang bertiup seolah tidak mampu menghilangkan rasa panas ditubuh Agata. Ciuman singkat Abby efeknya sangat besar untuk Agata.

Abby tersenyum memihat perempuan yang membuatnya tidak bisa berfikir hal lain itu tersipu malu hanya karena ciuman singkat itu. Abby diluar kendali, dia juga terkejut kenapa bisa tiba-tiba. Devinisi tiba-tiba yang nikmat, walaupun singkat.

"Ata tadi kemana, oma khawatir." Ujar oma Agata saat melihat cucunya sudah menunggu di parkiran mobil.

"Tadi Ata ketemu temen, ibunya dirawat disini jadi Ata ngobrol sampek gak denger papa nelpon. Maafin Ata ya oma, pa." Ujar Agata panjang lebar.

Dari Abby [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang