33. PDKT

63 3 1
                                    

Hohoho hay semuaa, aku kangen banget nulis part demi part Dari Abby dan baru kekumpul moodnya sekarang😂

Maaf banget di gantung lama, aku baru nulis karena beradaptasi sama kerjaan baru yang yaahh mayan susah buat aku. Tapi makasih buat kalian yang masih baca cerita ini sampai sini dan bahkan masukin ke perustakaan, makasih bangettt💜💜

Jangan bosen-bosen sama Abby dan teman-teman ya, jangan lupa juga bantu kasi tahu temem-temen kalian tentang cerita ini. Yaps tanpa banyak basa-basi dan drama, cuma mo ingetin jejak votenya jangan lupaa✨

Happy reading✨

"Pilihan yang susah kalau udah ngomongin hati, adalah antara rasa sayang dan simpati" - Abbynanda Wikanjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pilihan yang susah kalau udah ngomongin hati, adalah antara rasa sayang dan simpati" - Abbynanda Wikanjaya

.
.
.
.
.
.

🌟🌟🌟

Agata yang duduk di bangku kantin ditemani Felicia celingukan mencari dua sahabatnya yang sejak tadi ke toilet tapi belum juga kembali. Agata dengan wajah yang masih agak pucat menahan Feli untuk memesan makanan, katanya tunggu Jeslyn dan Anya. Sampai akhirnya gerombolan geng Abby mendekati meja Agata.

"Loh kok berdua aja?" tanya Evan yang memang mencari keberadaan Jeje si gebetan kesayangannya.

"Gak tau tu cememew lo dari sebelum istirahat udah cabs sama Anya." jelas Felicia panjang lebar.

Abby yang semula fokus pada Agata yang kebingungan mencari dua temannya seketika teringat Anya. Sejak tadi dia belum bertemu cewek itu, bahkan sejak kejadian semalam. Dhika melihat perubahan ekspresi Abby yang semula senyum sumringah saat melihat Agata duduk berdua dengan Felicia mendadak terpaku.

"Dan lo,buruan mau makan apa. Tar lo pingsan Ta kalau gak makan!" seru Felicia menunjuk kearah Agata. Dia yang agak takut terjadi apa-apa pada sahabatnya itu.

Abby kembali teralihkan karena mendengar Agata yang belum makan. Bukan apa, dia tahu kalau Agata baru saja pulih. Dan Abby sangat menyanyangi cewek berkulit putih dan wajah menggemaskan itu. Dia tidak mau hal seperti waktu itu terulang lagi.

"syukur kelas 12 udah gak masuk lagi. Kalau masih masuk, udah gue gibeng si Lucas sialan itu." ujar Adit dengan tangan sok-sok meninju angin, gayanya seperti Jeki Chen.

"Ta, makan ya." ucap Abby lembut seperti suara yang sangat hangat masuk ke telinga Agata.

"ta-tapi Jes-" ucapan Agata terpotong saat sosok yang ditunggu-tunggu melangkah menuju kearahnya.

"loh kok pada belum makan?" tanya Jeslyn yang langsung mengambil tempat di sebelah Feli.

"Nungguin lo lah peak!" ujar Felicia dengan santai menyenggol bahu Jeslyn kasar.

Dari Abby [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang