Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran.
Maaf juga baru update karena ada upacara agama dan aku baru ngerasa enakan soalnya sempet sakit dikit. Elah jadi curhat, sorry ya :(
Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
.🌟🌟🌟
Di jam terakhir pelajaran bukannya fokus dengan pelajaran Agata malah memikirkan hal lain. Hal yang sama yang membuat dirinya tidak bisa tidur nyenyak. Kenapa bisa kepalanya hanya isi Abby dan apa yang sudah cowok itu lakukan padanya. Abby cowok pertama yang berani main sosor tanpa aba-aba kepadanya, padahal Agata seorang cewek yang pacaran hanya mentok mentok pegang tangan.
Treettt!!
Agata dengan cepat memasukan buku-bukunya dan menggendong tasnya. Felicia, Jeslyn dan Anya menatap heran Agata yang tiba-tiba pergi tanpa mengatakan apa-apa. Felicia yang lewat penasaran dengan cepat merapikan mejanya dan mengikuti Agata diikuti Anya dan Jeslyn.
"Ta lo mau kemana?" Tanya Felicia menahan Agata dengan memegang pergelangan tangan cewek itu.
"Mau ke rumah sakit, oma operasi gue mau nemenin." Jawabnya dengan raut wajah khawatir.
"Emang operasi apa? Parah ya Ta?" Kini Jeslyn yang bertanya.
"Kita boleh ikut?" Tanya Anya.
"Aduhh bukan gitu bukan, gue jawab nanti ya soalnya gue gak ada waktu. Gue duluan ya girls." Agata memeluk teman-temannya satu persatu kemudian berlari menuju parkiran.
Abby yang melihat dari kejauhan Agata berlari hanya bisa menggelengkan kepalanya, kenapa dengan Agata. Abby melempar dan menangkap kuncinya sampai di parkiran. Disebelah motornya sudah berdiri seorang cewek yang sedang melipat tangannya dan memunjukan bibirnya.
"Ngapain tu Agata?" Tanya Evan melihat tingkah Agata yang kelihatan sebal.
"Lo ngapain dia ngab?" Kini Adit yang bertanya.
"Gak gue apa-apain." Ujar Abby tersenyum dan menghampiri Agata.
"Balik bareng?" Tanya Dhika yang dijawab anggukan Abby.
"Udah gak usah banyak bacot, buruan!" Seru Agata sambil melihat sekeliling seorang sedang mengintai keadaan.
"Lo napa dah?" Evan masih merasa aneh dengan tingkah cewek didepannya.
Bukan munafik tapi Agata pernah ada pada list cewek Evan tapi segera dia urungkan saat tau Abby sedang melobby Agata. Evan bukannya tidak tahu tapi dia berusaha untuk tidak tahu padahal sangat peka. Seorang playboy rawa macem Evan sudah hafal gelagat cowok yang sedang menarik perhatian cewek.
"Ini jadi gak sih By? Kalo gak yaudin." Ucap Agata dan melangkah melewati Abby.
Abby menarik tangan cewek itu. "Yaudah ayo." Ujarnya sambil menarik Agata menuju motornya.
Abby menggunakan helmnya dan menunggu Agata naik. Motor hitam itu melaju meninggalkan teman-temannya yang memperhatikan kepergian Abby dan Agata keluar gerbang sekolah dan menghilang.
"Ini Abby beneran mau ngegebet Agata?" Tanya Adit polos.
"Bukan, mau ngegebet Anya dia." Jawab Evan.
"Tapi kok yang bonceng si Agata nyet?"
"Dit gue sarani ke sekolah jangan bawa kepala kosong ya. Kasihan otak lo." Ujar Dhika sambil menepuk pundak Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Abby [THE END]
Genç KurguKisah cinta masa sekolah memang tiada tandingannya. Penasaran sampai mencari informasi tentang doi udah jadi keharusan entah itu cowok atau cewek. Buat kalian aku pesenin nih, jangan lewatin pokoknya jangan pernah lewatin dia yang ngambek gak jelas...