13. S.O.S

67 3 0
                                    

Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran

Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
.

"Sederhananya, buat apa minta maaf kalau lo gak tau salah lo dimana dan kalo lo tau salah lo, buat apa minta maaf tapi gak ikhlas?" - Agata Jovany

🌟🌟🌟

Agata masih menunggu jemputan didepan sekolah tapi sadar ponselnya tertinggal di kelas karena sedang dia charger tadi dengan cepat kembali ke kelas. Agata tidak salah lihat kan? Didepan tangga Anya dan Abby sedang mengobrol. Entah apa yang sedang mereka bicarakan tapi sepertinya serius. Agata dengan cepat masuk kedalam kelas untuk mengambil ponselnya sebelum Anya melihat Agata sedang melihat dirinya dan Abby sedang bicara.

"Apa iya Anya cerita soal tadi gue galau Abby diemin gue?" Tanya Agata.

"Tapi kalo bener terus Abby makin risih, dikiranya gue ngadu macem-macem gimana dong? Ihh Agata lo dodol banget sih." Ujarnya lagi.

Agata memukul-mukul kepalanya membayangkan hal itu benar terjadi. Mau dimana ditaruh muka Agata kalau tahu Anya, sahabatnya memohon-mohon pada Abby untuk tidak bersikap dingin kepada Agata.

Agata yang tengah bicara sendiri dan memukul-mukul kepala itu dikejutkan oleh tangan seseorang yang memegang pundaknya.

"Aagghhh!"

"Eh Ta lo kenapa?" Tanya Anya melihat Agata dari tadi duduk dimeja guru seperti orang kesurupan.

"Gak kesurupan penunggu kelas kan?" Tanyanya lagi.

"Iihh apaan sih Anya, yang ada lo tu kagetin gue." Ucap Agata.

"Yaudin sorry, balik yuk?" Ujar Anya dengan langsung menarik pergelangan tangan Agata.

Mereka berdua bercerita banyak hal sampai tidak sadar kaki mereka melangkah menuju gerbang sekolah. Diparkiran motor masih terdapat beberapa siswa yang sedang mengobrol bahkan sedang mabar game. Agata juga sempat melirik dengan ujung matanya bahwa beberapa anak S.O.S seperti Satria, Evan, Adit, dan Abby sedang berbincang diatas motor mereka yang terparkir berderet.

"Eh ada cewek cantik." Ujar Evan. "Balik naik apa Ta?"

"Dijemput Van." Jawab Agata, tidak lupa tersenyum.

"Wadaww, jangan pake senyum Ta, ada yang meleleh tapi bukan es krim ni." Ucap Adit yang mendapat toyoran dari Evan.

Evan memberi isyarat pada Adit agar melihat wajah garang Abby yang terlihat seperti ingin menerkam Adit. Posisi Abby sekarang adalah memunggungi Agata jadi perempuan itu tidak melihat ekspresi kesal Abby kepada Adit. Padahal diparkiran itu semua teman Abby memperhatikan Agata. Perempuan dengan rambut panjang lurus berwarna agak coklat alami itu terlihat makin manis dengan rambut yang dijalin setengah dengan pita besar yang mengiasi kepalanya.

"Agata gak mau gue tebengin? Mumpung kosong ni." Satria menepuk-nepuk jok belakangnya.

Dia sengaja memanas-manasi Abby karena melihat gelagat yang aneh baru tiga hari belakangan dia mengkhawatirkan Agata walaupun tidak terang-terangan mengatakan. Sekarang, malah kebalikannya. Cowok dengan mata tajam dan bola mata hitam ini secara terang-terangan memperlihatkan bahwa dia menjauhi Agata.

"Anya lo naik angkot kan?" Tanya Abby yang dari tadi hanya diam saat teman-temannya menggoda Agata.

"Ah, eh iya gue naik angkot. Kenapa By?" Anya menatap Abby yang juga sedang menatap Anya.

Dari Abby [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang