31. REIKANYA PUTRI

64 5 0
                                    

Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran

Btw jangan lupa masukin cerita ini ke perpustakaan kalian dan bagikan part favorit kalian di medsos kesukaan kalian. Kalau di ig jangan lupa tag aku febyy8282

Dan kasi tau temen-temen kalian sesama penguhi dunia orange tentang cerita Abby ini yaaa. Luv banget sama kalian💕

Btw lagi ni guys, aku buat cerita baru ni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw lagi ni guys, aku buat cerita baru ni. Jangan lupa mampir yaa✨

Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
.

🌟🌟🌟

Reikanya Putri : Abby, boleh ketemu gak?

Pesan dari Anya ditanggapi Abby dengan senang hati. Siang ini dia tidak melakukan apa-apa selain membersihkan dua kendaraan kesayangannya. Melihat motor dan mobilnya bersih dari debu yang menempel membuat Abby senang. Walaupun ada sedikit keram di pinggangnya.

"Aduh bauk apaan ni ya?" Tanya Alluna yang membawa segelas es dan duduk di kursi teras.

"Bau apaan emang?" Tanya Abby balik. Dia berdiri dari jongkolnya dan mencium sekeliling. Yang ada di hidungnya hanya aroma sabun cuci motor.

"Bauk abang! Kan belum mandi." Ucap Alluna dengan tawa puas.

Abby melemparkan lap kanebo tepat mengenai wajah Alluna yang sedang puas tertawa sampai mengaga. Alluna yang tidak terima melempari balik abangnya dengan lap, tapi meleset. Dengan emosi yang berkumpul hingga menciptakan asap di kepala Alluna, cewek berambut lurus dengan poni depan itu menendang ember berisi air dan busa yang belum sempat Abby bersihkan.

"Dasar bauk, Bwelekk!" Setelah mengucapkan itu Alluna menjulurkan lidahnya dan sedikit berlari masuk kedalam rumah.

Dia tidak mau nanti belum siap Alluna malah diamuk Abby. Sebab ember yang Alluna tendang, airnya mengenai motor Abby yang sudah dilap. Abby hanya bisa menghembuskan nafas malas. Syukur itu yang cari masalah adik semata wayangnya.

Setelah Abby selesai dengan urusan mobil dan motornya, baru kemudian cowok bertubuh tinggi itu membersihkan tubuhnya. Dia ingat kalau siang ini Anya mengajaknya bertemu, mengingat janjinya dengan Anya tiba-tiba Abby mengingat Agata dan memikirkan keadaan cewek itu.

"Apa gue chat aja kali ya?" Gumam Abby di depan kamarnya. Tangannya memegang gagang pintu.

"Mandi dulu, baru chat." Terdengar suara nyempreng khas anak perempuan yang sangat Abby kenal pemiliknya.

Dengan jahil, Abby membalikan tubuhnya dengan tiba-tiba dan memeluk Alluna seerat mungkin. Alluna yang mendapati abangnya tiba-tiba memeluknya jelas memberontak. Tubuh Abby penuh keringat, kalau cewek sekolah Abby dengan suka rela mengelap keringat Abby. Beda cerita dengan Alluna.

Dari Abby [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang