Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran
Happy reading✨
.
.
.
.
.🌟🌟🌟
Pagi ini tidak henti-hentinya Agata memandangi pantulan dirinya dari cermin besar yang berdiri tegak setinggi tubuhnya. Cermin itu memantulkan sosok cantik berkulit putih yang menggunakan seragam putih abu yang sudah di setrika rapi. Agata mengikat tali sepatu putihnya sembari melihat lagi kearah ponsel.
"Ta, lo kayak gak pernah di jemput cowok aja." ujar Agata pada dirinya sendiri.
Sejak 10 menit yang lalu Agata sibuk membuka kunci layar ponselnya untuk mengecek pesan dari Abby yang katanya baru berangkat. Satu hal yang menjadi hobi barunya adalah mengecek foto wallpaper ponselnya. Walaupun hanya foto tangan Abby yang menggenggam tangan Agata, rasanya itu mebuat Agata sangat senang. Memang namanya orang kasmaran ya begitu, walaupun memandang sebentar wajah sang pujaan hati, pasti membuat senyum-senyum sendiri.
Agata yang keluar kamar dengan wajah berseri-seri membuat papanya menatap Agata dengan senyuman teduh, tapi juga penasaran. Apa kiranya yang membuat putri semata wayangnya itu sangat bahagia pagi ini? tapi apapun itu Andrea akan tetap merasa senang. Agata menarik kursi meja makan di sebelah kanan Andrea yang sedang menyeruput kopi hitam buatan si mbok.
"Pagi papa sayang." Ucap Agata riang diiringi senyum manisnya yang menambah mood pagi Andrea hari ini.
"Pagi sayang, wah bahagia banget. Kenapa nih?" Tanya Andrea yang menyudahi kegiatan baca koran paginya.
Kebiasaan Andrea membaca koran bukan tanpa alasan. Koran biasanya diambilkan alm istrinya setiap pagi lalu akan membuatkan kopi hitam yang akan menjadi teman membaca korannya. Walaupun memang orangnya sudah tidak ada, setidaknya kebiasaannya masih bisa dia lakukan sebagai film lama yang memutar kenangan kecil membahagiakan.
"Masa sih? Ata biasa aja kok, papa tu yang kurang perhatiin Ata belakangan ini."
"Sorry ya, papa tu banyak ada proyek baru. Ini papa mau izin sama kamu seminggu."
Ucapan Andrea barusan membuat Agata hampir saja menyemburkan susu yang baru dia minum kearah wajah papanya. Seminggu kata papanya, lalu Agata dirumah dengan siapa? baru saja dia akan mengenalkan Abby kepada papa Andrea.
"Pelan-pelan dong mi-"
"Papa kenapa baru bilang? nanti Ata sama siapa? Papa sama siapa aja kesana? papa-"
Andrea menaruh telunjuknya didepan bibirnya dan satu tangan lagi mengelus punggung tangan Agata. Dasar foto copy sang mama, Agata kalau khawatir sangat cerewe persis mamanya.
"Nanti kamu sama oma dirumah, sekalian oma kontrol. Baik-baik ya dirumah. Kalo ada apa-apa kabarin papa."
Agata si manja memang cepat mellow, baru diberitahu begitu langsung mewek. Cewek berambut lurus sepinggang itu berdiri dari duduknya dan memeluk sang Papa. Dia pasti akan merindukan papanya selama seminggu belakangan. Lama Agata dalam pelukan Papa Andrea, tiba-tiba saja ponsel di kantong rok abunya bergetar. Benar saja, itu Abby. Pasti cowok tampan yang sekarang menyandang status sebagai pacarnya sudah menunggu di depan.
"Pa, Ata berangkat ya."
"Oke, suruh mamang hati-hati ya."
"Pa, Ata bareng temen." Ucap cewek berseragam putih abu itu setelah mencium pipi Papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Abby [THE END]
Teen FictionKisah cinta masa sekolah memang tiada tandingannya. Penasaran sampai mencari informasi tentang doi udah jadi keharusan entah itu cowok atau cewek. Buat kalian aku pesenin nih, jangan lewatin pokoknya jangan pernah lewatin dia yang ngambek gak jelas...