11. PUNYA GUE

85 4 0
                                    

Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran. Maaf juga baru sempet update karena kondisi yg kurang fit, doain cepet sembuh ya.

Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
.

"

Gue emang gak perhatian dan gak mau ngotorin tangan gue buat mukulin orang, tapi kalo gue udah ngelakuin itu artinya lo penting buat gue."
- Abbynanda Wikanjaya

🌟🌟🌟

Kelas Agata yang tadi gaduh seperti pasar mendadak senyap karena wali kelasnya memasuki kelas. Ada satu hal yang disampaikan mengenai pensi yang diadakan sebentar lagi. Mulai dari persiapan dan garis besar acara dijelaskan dengan jelas oleh guru perempuan dengan rambut sebahu dan kacamata bulat itu.

"Ingat ya pertama-tama kalian bersihkan kelas untuk perlombaan kelar tercantik. Ibu mau kelas kita menang." Seru guru dengan lipstik berwarna merah terang itu.

"Sekian pengumuman dari ibu, kalian bisa istirahat. Selamat pagi."

Setelah kepergian wali kelasnya, kelas Agata tidak langsung bubar. Dodik sebagai ketua kelas melanjutkan rencananya dalam lomba menghias kelas. Molor waktu makannya beberapa menit tapi desas desus dari anak osis mengatakan bahwa tidak ada guru yang mengajar karena sibuk mempersiapkan pensi.

"Gila banget dah, ni cacing di perut gue udah dari buk Sri masuk mereka meronta-ronta eh ditambah si Dodik ngebacot." Ujar Felicia yang tidak habis habis mengutuk orang-orang yang membuatnya lambat makan.

"Gak apa kali, Dodik juga pengen kelas kita bagus nanti." Ucap Anya.

"Lah tumben lo belain Dodik? Lo suka sama dia?!" Tanya Agata setengah berseru.

"Wah ternyata si Anya." Timpal Jeslyn sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Pada gak jelas kalo laper lo pada. Udah makan aja buruan." Ucap Anya kepada teman-temannya.

Namanya juga cewek-cewek. Kalo udah makan, mereka gak akan cuma ngunyah makanan tetapi juga membicarakan banyak hal. Suasana akan terasa ramai dan gaduh.

Kantin kali ini sedang ramai-ramainya karena jam istirahat dan lagi desas desus guru tidak mengajar membuat waktu istirahat menjadi panjang. Agata yang tengah mengunyah makanan sambil sesekali tertawa karena cerita teman-temannya mengamati sekeliling. Dia tidak melihat Abby dan teman-teman cowok itu yang suka bikin ribut.

"Lo liatin apa Ta?" Tanya Felicia yang mengikuti arah pandangan Agata. Cewek itu menatap pintu masuk kantin.

"Ah? Gue liat. Liat warna pintu aneh banget." Jawab Agata dengan cengiran anehnya yang kentara kalau sedang menunggu sesuatu.

"Atau lo nungguin Abby ya?" Sergah Jeslyn.

Anya yang tadi sedang menyeruput kuah soto tiba-tiba jadi tersedak karena membicarakan Abby. Teman-temannya memang tidak tahu perasaan Anya dan menurutnya lebih baik mereka tidak tahu.

"Minum Nya, nih." Ujar Agata memberikan teman sebelahnya minuman.

"Awas ya Ta, lo berani ambil Abby gue." Ucap Felicia yang hanya dibalas anggukan oleh Agata.

Sejujurnya dia selalu merasa bersalah kalau mengingat sahabatnya adalah saingannya mendapatkan Abby. Felicia bahkan rela membelikan Abby coklat saat valentine bahkan saat DBL atau latihan Felicia tidak malu menunjukan perhatian dengan membawakan air untuk Abby. Sedangkan Agata, mati-matian menyembunyikan perasaannya dan menyuruh Anya mengintai Abby agar tidak kentara oleh Felicia.

Dari Abby [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang