Dari Abby [THE END]

45. JAZZ FESTIVAL

Hai, rasanya tu aku gak ketemu Abby tu lamaa bgttt eh ternyata baru 9 hari, beda sama cerita aku di sebelah yang udh hampir 20 hari terbengkalai hihihi. Semoga pada sukaaaaaa part ini...

AKU UDAH KANGEN BANGET SAMA ABBY AGATA DAN LAINNYA MAKANYA UPDATE hihihi semoga kalian juga kangen mereka ya

gak usah lama-lama yaa langsung cus aja, intinya makasihhh kalian yang udah baca 'Dari Abby' sampai part ini. Entah berapa typo yang sudah membuat kalian berfikir apa arti sebenarnya tapi baiknya kalian masih mau baca dan support newbi kayak aku gini. Semoga banyak yang suka yaaa.

Jangan lupaa bgt buat ninggalin vote, komen dan kalau bisa ajak temen-temen kalian masukin Abby ke perpustakaan kalian yaaaa. Sending Virtual Hug💜

Kasi tahu aku dong, kalian yang baca dari mana?

Salam kenal yaa

.
.
.
.
.

Happy Reading, dapet salam nih dari pacarnya Agata. Cakep bgtt kannn! mo nangis😭

🌟🌟🌟

Mulai dari jam 4 sore, lapangan SMA Nusantara sudah diramaikan oleh siswa siswi yang berlalu lalang bahkan juga beberapa sponsorship seperti minuman dan makanan ringan yang standnya berjejeran di pinggir lapangan. Panggung besar berdiri tegak di tengah langan dengan lighting yang disusun sedemikian rupa agar malanya terlihat menarik.

S.O.S sudah memesan satu stand di anak OSIS untuk menjual baju dan juga pomade yang mana itu semua adalah usaha anggota mereka. Dijual untuk nambah-nambah uang kas kata Windu. Windu dan beberapa inti S.O.S sudah berkumpul membenahi display stand dan memasang pernak-pernik agar terlihat menarik. 

Dress kode bunga-bunga dan kotak-kotak menjadi pilihan panitia untuk malam ini. Evan sudah datang dengan kemeja bercorak bunga dan dedaunan dengan warna cerah yaitu orange dan celana jeans cutbray yang di tambahkan aksesoris kacamata kotak. Terlihat sangat mencolok tapi malah membuatnya makin dikagumi banyak pasang mata perempuan SMA Nusantara.

"Waduh, gak tobat-tobat." sindir Adit saat melihat Evan menanggapi satu siswi yang menyapanya.

"Tobat, kan cuma silahturahmi sama fans. Iri, bilang bontet!" seru Evan yang kedengarannya menyebalkan di telinga Adit, hampir saja dia meninju wajah tampan Evan.

"Udah Dit, lo digituin aja marah. Biasanya juga di hina." ucap Dhika yang menggunakan kemeja berwarna merah bata dan celana jeans yang dilengkapi dengan sepatu converse putih hitam. Benar-benar.

Mereka bertiga tengah berdiri di depan kelas sembari melihat kearah lapangan. Tepatnya depan kelas Windu sembari menunggu giliran jaga stand, acara sore ini sungguh ramai dan bahkan ada beberapa anak S.O.S yang Windu minta untuk mencar sebab tiket tersebut diperjual belikan keluar sekolah, takutnya musuh S.O.S menggunakan momentum ini untuk membuat keributan. Itu juga ultimatum kepala sekolah dan wakasek serta para guru BK agar acara sore hingga malam ini berjalan lancar.