Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran
Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
.🌟🌟🌟
Pagi ini SMA Nusantara sudah dipenuhi siswa. Momen dimana kelas 12 masih merasakan menjadi siswa SMA karena minggu depan mereka sudah akan mempersiapkan ujian nasional dan siswa kelas 10 dan 11 di liburkan. Derum motor memasuki lapangan parkir SMA Nusantara. Motor besar dari anggota S.O.S yang didominasi oleh laki-laki. Mulai dari Ninja, Klx, hingga motor jadul juga ada.
Atensi semua orang sekarang terpusat pada mereka semua. Serempak mereka menggunakan seragam putih abu-abu yang dibalut jaket parasut maroon kebanggaan. Kali ini walaupun kelas 12 sudah tidak lagi menjadi anggota inti tapi beberapa diantara mereka ada yang ikut ngumpul. Namanya keluarga jadi bagaimana pun semasih Rega dan teman-temannya bersekolah di SMA Nusantara, mereka sebisa mungkin ikut kumpul.
Yang membagongkan adalah dimana kelas 12 yang rata-rata menggunakan vespa jadul berbagai warna. Dari yang warnanya terang sampai gelap ada. Yang mengawal adalah anak-anak kelas 10 dan 11. Bisa dibayangkan ramainya. Belum lagi seisi sekolah memandang kagum, yang lebih di dominasi kaum hawa.
"Bang Rega, calon imam gue!"
"Asli cakep banget dah Windu, si ketua yang baru!"
"Windu gak kalah cakep dari Rega!"
"Rega sama Windu. Disuruh milih sambil merem mah gak ada ruginya!"
Begitulah kira-kira teriakan kaum hawa yang rata-rata kelas 11. Rega pernah terkenal dimasanya. Bahkan sampai hari ini nama Rega selain menyeramkan, tampan, dan kuat, banyak lagi hal yang bisa mendeskripsikan mantan ketua S.O.S Angkatan 11 itu.
"Bang Rega mulu, gue kapan?" Tanya Evan yang baru melepas helmnya.
Tawa terdengar dengan suara berat orang-orang disana. Bisa-bisanya Evan yang merasa kesal malah diberikan ejekan oleh teman-teman se-geng-nya.
"Rega itu sesepuh. Lo anak kemaren sore belajar dulu." Ucap Satria yang memarkirkan motornya disebelah Evan. Tangannya seolah membenarkan jaket Evan lengkap dengan tangan yang menepuk-nepuk seolah jaket itu penuh debu.
Kata-kata Satria dijawab tawa riuh dari laki-laki yang bersuara berat yang ada di parkiran saat itu. Tidak terkecuali Abby. Abby sampai memegangi perutnya saking lucunya raut wajah Evan yang dibully Satria secara tidak langsung.
Parkiran motor yang riuh membuat anak-anak lain yang ingin memarkir motor jengah. Tidak sedikit yang menundukan kepalanya saat lewat didepan Rega. Ada yang ucap permisi dan numpang lewat.
Berasa penunggu kali si Rega.
Rega memang terkenal ketua yang keras, galak dan bringas. Tapi dibalik itu, ada sifat ketua yang selalu mengayomi dan perhatian pada anggotanya tanpa pandang bulu. Siapa yang berani senggol akan di bacok langsung oleh Rega.
"Gue kelas duluan ya." Ucap Rega saat beranjak berdiri dari duduknya diatas motor antik miliknya.
"Lah kenapa bang?" Tanya Windu.
"Sini aja dulu bang Rega." Kini Abby yang bersuara.
Setelah mendengar cerita Rega tentang awal mula kenapa dia bergabung di S.O.S sampai bagaimana sepak terjangnya menjadi ketua dan melawan pengganggu yang selalu mengusik membuat anggota lain khususnya adik kelas menjadi makin mengidolakan Rega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Abby [THE END]
Teen FictionKisah cinta masa sekolah memang tiada tandingannya. Penasaran sampai mencari informasi tentang doi udah jadi keharusan entah itu cowok atau cewek. Buat kalian aku pesenin nih, jangan lewatin pokoknya jangan pernah lewatin dia yang ngambek gak jelas...