Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka.
Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaranHappy reading✨
.
.
.
.
.
.
.🌟🌟🌟
Hari ini SMA Nusantara mengadakan upacara bendera setiap hari senin. Agata dan teman-temannya sudah siap di barisan. Pandangan mereka tertuju pada salah satu gadis paduan suara. Ya, salah satu sahabat mereka yaitu Anya.
Lapangan belum seutuhnya siap dijadikan tempat upacara. Karena masih ada beberapa siswa yang baru datang. Ada yang berlari ke barisan tanpa menaruh tas. Bahkan ada yang berlari dengan tangan sibuk menggunakan dasi. Begitulah huru-hara hari senin.
"Eh Fel, Dhika tu." Seru Agata.
Yang dipanggil jadi melupakan sebentar soal dasinya dan menatap objek yang di tunjuk Agata.
"Lah itu Abby kenapa jadi lebam gitu pipi ama ujung bibirnya, Ta?"
Wajar Jeslyn bertanya. Agata tidak menceritakannya. Tepatnya belum menceritakannya kepada sahabat-sahabatnya. Ditengah ramainya barisan Agata, Jeslyn, dan Felicia mengadakan rapat kecil.
"Gimana ya gue cerita. Btw, lo pada udah gak kesel kan sama Abby?" Tanya Agata. Menatap satu per satu sahabatnya.
Yang ditanya hanya melongo sambil menggeleng. Itu sudah kejadian lama jadi gak ada yang perlu dibahas lagi kan?
"Abby dipukulin. Di kroyok sih tepatnya. Sama delapan orang lagi." Tutur Agata penuh penekanan.
"Wahh pantes tu muka jadi ada warna biru-birunya." Ujar Felicia. Sempat-sempatnya dia terkekeh.
Jeslyn memukul pundak Felicia. Dasar gak tau tempat, pikirnya. Ini si Agata sedang cerita serius kok dia malah tertawa.
"Lucu jadinya muka Abby, Lyn. Tapi kok masih gitu cakep. Heran gue." Tutur Felicia.
Oke. Lupakan pernyataan aneh dari Felicia yang selalu arahnya ke kata cakep, cakep dan cakep.
"Lo tau yang ngeroyok?" Tanya Jeslyn. Yang dijawab gelengan kepala Agata.
"Eh kok si Abby liatin Anya sih? Pake si Anya senyam-senyum lagi."
Ujar Felicia saat menatap langkah Abby, Dhika, Adit dan Evan melewati anak paduan suara. Melihat ada yang aneh dari tatapan keduanya.
"Kan Abby emang deket sama Anya." Ucap Agata acuh.
Tentu saja Abby dan Anya bisa dekat. Kan karena Agata. Agata yang sok pengen tahu Abby tanpa dia yang mencari tahu. Jadi dia sudah biasa melihat dua orang itu bertegur sapa. Dan untuknya itu biasa saja.
"Ta, kalo jalan sama Abby ati-ati ya. Lo juga Fel." Ucap Jeslyn serius.
"Kenapa?" Beo kedua gadis itu.
"Ya maksud gue. Mereka kan anak S.O.S jadi pasti adalah musuhnya dari geng lain. Liat aja Abby. Tiba-tiba dikroyok." Jelas Jeslyn panjang lebar.
"Kemarin bang Windu bilang mau bales dendam. Kayaknya Dhika ikut deh Fel."
Felicia yang mendengar ucapan Agata jelas terkejut. Dasinya belum juga selesai ini malah dibikin makin gak jadi-jadi. Felicia mendelik menatap Agata seolah menyuruh perempuan itu menegaskan omongannya.
"Coba aja lo tanya." Ucapnya lagi.
Mendengar suara mic yang di ketok-ketok. Membuat atensi seluruh siswa dan petugas upacara bersiap untuk memulai upacara.
![](https://img.wattpad.com/cover/262810789-288-k259545.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Abby [THE END]
Teen FictionKisah cinta masa sekolah memang tiada tandingannya. Penasaran sampai mencari informasi tentang doi udah jadi keharusan entah itu cowok atau cewek. Buat kalian aku pesenin nih, jangan lewatin pokoknya jangan pernah lewatin dia yang ngambek gak jelas...