20. SEJUJURNYA

82 3 0
                                    

Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya.
Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka.
Jangan lupa share part menarik yang kalian suka.
Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran

Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
.

🌟🌟🌟

Basecamp yang menjadi posko berkumpulnya anak-anak S.O.S ada di warung mbah dan sebuah studio yang juga ruko. Rega yang membeli itu menggunakan kas S.O.S untuk sekedar kumpul-kumpul dan rumah untuk yang malas pulang. Studio itu disewakan dilantai bawah untuk tambah-tambah uang kas katanya.

Adit menjadi penghuni setia basecamp S.O.S yang sudah seperti rumahnya sendiri. Apalagi kalau semisalnya Adit dapat parttime hingga petang. Ya walaupun baru kelas 10 Adit sudah mencoba mencari uang untuk membantu emaknya bayar sekolah karena bapak Adit seorang penjudi yang jarang pulang.

Aktivitas hari ini adalah gitaran. Konsen mendadak anggota S.O.S. Bukan Satria namanya kalau tidak heboh, apalagi ditambah Adit dan Evan. Si pendiam Dhika dengan lihai memaikan kajon yang dia duduki. Bahkan beberapa anggota yang sedang lesehan untuk main kartu UNO ikut bernyanyi karena lagunya mereka kenal.

I'm going under and this time I fear there's no one to save me
This all or nothing really got a way of driving me crazy

Merasa kenal dengan lirik lagu itu Abby, Windu yang lain serempak ikut bernyayi walaupun suara mereka serak serak bengek.

I need somebody to heal
Somebody to know
Somebody to have
Somebody to hold
It's easy to say
But it's never the same
I guess I kinda liked the way you numbed all the pain

Dengan jahilnya nada lagu some one you loved berubah menjadi koplo dengan kearifan lokal. Dhika malah menepuk-nepuk kajonnya mengikuti alunan teriakan eeaakk... eakkk dari teman-temannya.

"Lah bisa gitu?" Tanya Adit dengan wajah cengoh polos tak berdosa.

"Lanjut ogeb. Ngapa berenti lo?" Ucap Satria yang dengan enteng tangannya menoyor kepala Adit.

Melihat anggotanya yang berbaur dan bergembira di sore ini membuat Windu terpaku. Tidak menyangka bisa mengetuai geng besar seperti S.O.S yang anggotanya lumayan banyak. Sembari bertukar pikiran dengan Abby dengan ditemani kopi dan papan catur.

"Gue gak tau nanti kalau udah tamat sesedih apa." Ucap Windu yang menggerakan pion berwarna hitam maju.

"Harusnya bang Rega yang ngomong gini bang." Jawab Abby.

"Bang."

Windu menoleh setelah mendengar panggilan Abby. Menggantung, sepertinya Windu menunggu ketidak pastian. Dengan wajah bingung menatap Abby yang fokus menatap papan catur.

"Gue nunggu lo By." Ucap Windu.

"Susah ngomongnya." Ujar Abby lagi.

"Yaudah kalo gak bisa. Jangan buat penasaran. Kayak cewek aja lo." Ucap Windu disertai tawa.

Bukannya ikut tertawa Abby malah masih terfokus pada pikirannya sendiri. Apa yang harus dia lakukan agar Agata menerima maaf Abby.

🌟🌟🌟

Rapat kecil sedang diselenggarakan dirumah Agata. Papa-nya sedang keluar kota membuat Agata merasa bosan dan ingin mengadakan pesta piyama menyuruh teman-temannya menginap. Toh besok juga libur fikirnya.

Dari Abby [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang