Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran✨
.
.
.
.
.Happy Reading✨
🌟🌟🌟
Dhika yang menemukan tiga cewek yang tengah sibuk menggibah dan satu lagi yang sedang frustasi duduk di meja guru. Siapa lagi kalau bukan Agata dan Gengnya. Anya mencolek tangan Felicia saat melihat sosok Dhika yang memasuki kelas.
"Kenapa?" Dhika menunjuk Agata dengan dagunya. Dia serius bertanya pada Felicia, walaupin dia tahu dari raut wajah Agata.
"Gak tau, overthingking sama bucinnya kali." ucap Feli secara blak-blakan.
Adit datang membawa minuman es kopi yang baru dia beli dari kantin. Seenaknya duduk di meja depan meja guru. Yaps berhadap-hadapan dengan Agata. Adit mana paham dengan ekspresi wajah. Buktinya ini dia sudah melihat wajah Agata yang menyeramkan melebihi wajah bu Sri saat mengawas ujian, tapi si Adit masih dengan berani duduk di depan Agata.
"Ta, mau kopi?"
BRUUKKK!!
"Eh Agata!"
Teriak Adit saat melihat Agata menggebrak meja dan berlalu begitu saja. Jadilah si Adit blokok bontet yang gak tau diri mencari jawaban tentang Agata kepada genk ciwi-ciwi.
"Eh cuy kenapa tu Agata?" tanya Adit yang masih kebingan.
"Sabar ya, paling abis ini lo kena bola basket dari Abby." ucap Anya menepuk-nepuk pundak Adit yang diikuti iringan tawa yang lainnya.
"Elah dah Nya, gue gak pernah kena sentuh wanita. Ka, gimana nih gue udah gak suci lagi."
"Apa banget deh lo, syukur si Anya masih sudi megang lo. Kalo gue sih NAJIS!" ujar Felicia dengan kata terakhir penuh penekanan.
"Gue juga." saut Jeslyn yang membuat Adit melongo dan yang lainnya malah tertawa.
Itu karena seorang se polos Jeslyn bisa menjawab seperti itu seperti bukan seorang Jeslyn yang dikenal mereka semua. Adit sudah berseru pasti itu adalah kerjaan dan hasutan si komodo Evan.
"Guys, gue duluan ya." ucap Anya yang bergegas pergi setelah membalas pesan masuk dari ponselnya.
"Widih, sama siapa lo Nya?" tanya si miss kepo Felicia. Bukan Feli namanya kalau dia tidak kepo.
"Adalah, nanti juga pada tau. Duluan ya gue. DADAAHHH!" Anya setengah berlari melambaikan tangan kepada 2 cewek dan 2 cowok yang mematung melihat kepergian Anya.
"Hhhmm kira-kira siapa ya?" tanya Felicia tapi entah kepada siapa.
Dhika yang melihat tingkah Felicia hanya bisa tersenyum dan mengelus puncak kepala Felicia. Dia menyuruh perempuannya untuk tidak usah lagi mengurusi urusan orang lain yang tidak penting untuk dia tahu. Melihat pemandangan romantis di hadapannya membuat Adit suka terbawa perasaan. Dia menggigit tali hoodie berwarna hitam dengan warna abstak yang membuatnya tidak terlihat polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Abby [THE END]
Teen FictionKisah cinta masa sekolah memang tiada tandingannya. Penasaran sampai mencari informasi tentang doi udah jadi keharusan entah itu cowok atau cewek. Buat kalian aku pesenin nih, jangan lewatin pokoknya jangan pernah lewatin dia yang ngambek gak jelas...