3. PART OF COWOK

137 7 0
                                    

Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran

Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
.

🌟🌟🌟

Windu, Evan dan beberapa anak basket sedang menunggu di warung BS tempat anak laki-laki SMA Nusantara nongkrong. Mereka menunggu bintang lapangan yang kemarin membuat mereka berhutang budi. Bagaimana tidak, perlawanan sengit kemarin membuat point mereka imbang dan di beberapa menit terakhir Abby lah yang mencetak point tambahan membuat mereka keluar menjadi pemenang.

Lima belas menit menunggu akhirnya motor chooper hitam dengan jok motor coklar berhenti tepat di depan warung BS. Cowok yang menggunakan helm berwarna senada dengan motornya itu langsung memarkirkan motornya dan menghampiri Windu.

"Sorry bang." Ucap Abby kepada Windu sambil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jarinya.

"Ahelah baru juga kok, sans ae lah bro." Windu langsung menepuk pundak Abby dan memerintah yang lain untuk siap siap menuju sekolah.

"Pialanya gak lo ajak selfie dulu?" Tanya Evan yang melihat Abby memegang piala kebanggaan mereka.

"Gue gak sealay lo Van."

Jleb! Abby emang sekalinya ngomong bikin yang dengerin langsung ketusuk ucapan ketusnya. Bibirnya manis tapi kata-katanya pahit.

"Parah lo, pantes gak ada cewek yang mau sama lo." Tegur Evan tidak terima disebut alay.

"Banyak yang mau, gue aja gak mau." Kata Abby sambil menggunakan helm nya.

Hari ini mereka sudah ditunggu pak Hermah di ruangannya. Sesuai janji, mereka akan menyetor piala DBL untuk di taruh di lemari ruang kepsek. Windu memimpin teman-temannya memasuki kawasan sekolah. Motor yang mereka gunakan rata-rata adalah motor berknlapot nyaring, jadi tidak heran beberapa siswa dan siswi memperhatikan mereka.

"Woi tu anak basket dateng!" Ujar salah satu siswa.

"Ih si Abby cakep banget!"

"Motor item, aku padamu!"

"Abby sendiri aja, sama aku yuk!"

"Kamu sendiri? Sama aku juga Abby!"

Dan banyak lagi teriakan dari para siswi SMA Nusantara. Benar saja mereka riuh karena pesona anak basket sangat memikat hati. Cakep, cool, dan tinggi. Jalan aja mereka sudah membuat siswi satu sekolah jadi deg-degan. Cowok yang kali ini jadi pusat perhatian memang tidak ada duanya, walaupun Windu masih masuk katagori sangat mempesona.

"Kita keruang kepser ramean aja, sekalian foto sama kepsek." Perintah Windu sebagai kapten.

Saat mereka menuju lorong ruang kepala sekolah, sudah banyak siswa dan siswi yang berjejer. Kerumunan yang di dominasi perempuan itu meneriaki nama salah satu anak basket seperti supporter. Nama Abby yang paling banyak supporternya.

Dari banyaknya kerumunan ada Agata, Jeslyn dan Felicia yang juga tersihir pesona anak basket yang jalan berjejer seolah melewati red carpet. Agata masih mengutuk Abby karena mengingat kelakuan cowok songong itu saat mengantarnya pulang.

"Liat deh mereka cakep ya." Ujar Felicia sambil berjinjit agar dapat memperhatikan mereka yang dimaksud adalah anak-anak basket putra.

"Iya Fel iya." Saut Jeslyn.

Perginya anak basket sekelika membubarkan kerumunan secara otomatis. Agata dan teman-temannya yang baru datang dan masih menggendong tas langsung menuju kelasnya.

Dari Abby [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang