Hi kalian yang udah mau baca cerita aku sampai disini, makasih ya. Aku bener bener apresiasi bgt kalian yang baik mau baca cerita aku, semoga kalian suka. Maaf baru update dan kalo masih kurang bagus dan typo yang bertebaran
Happy reading✨
.
.
.
.
.
.
."Kalau gak bisa bikin bahagia, jangan bikin nangis bisa kan?" - Andhika Maulana
🌟🌟🌟
Suasana di basecamp S.O.S sangat berantakan pagi ini. Windu yang kemarin malam ikut minum-minuman haram bersama teman-temannya terbangun paling pagi. Pukul 10. Iya paling dari yang lain, ada sekitar belasan orang di basecamp dan baru Windu yang sadar.
"Parah sih ni." Ujar Windu. Tangannya berulang kali mengusap-usap matanya yang masih buram karena baru bangun.
Pintu basecamp tiba-tiba terbuka. Pintu berwarna hitam itu memperlihatkan seorang laki-laki yang kelihatan rapi dan segar. Tangannya menenteng barang belanjaan sepertinya mie dan telor.
"Ka, lo gak nginep kemarin?" Tanya Windu. Padahal Windu sadar betul kalau adik kelasnya itu mimun juga kemarin.
"Enggak bang." Ucapnya singkat. Kaki jenjang laki-laki yang menggunakan celana selutut dibaluti slip on vans berwarna hitam itu melangkah menuju dapur basecamp yang pasti sangat berantakan.
"Gak minun lo?" Windu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi berniat membasuh jawah sekalian pipis.
"Minum dikit, masih kuat ya gue balik."
"Pas kapan?" Tanya Windu yang tanpa basa-basi menyerobot air minum yang baru Dhika ambil dari kulkas.
"Hhmm. Pas Abby udah teler. Terus nelpon Agata kayak orang goblog." Ucap Dhika polos.
Perkataan Dhika barusan membuat Adit yang baru saja merenggangkan tubuhnya sedikit tertawa renyah. Mengingat saat mabuk Abby tampak seperti orang bodoh. Adit yang tidur bersama Satria. Yang mana cowok itu menjadikan paha Adit sebagai bantalnya.
Bukan hanya Adit, Rama dan Rehan juga ingat itu. Bahkan teman-temannya itu sekarang sedang menceritakan hal lucu yang kemarin bahkan melebih-lebihkan.
Sadar dirinya menjadi bahan ledekan, Abby yang sedang ada di toilet mendengar sayup-sayup. Dengan cepat Abby keluar dan mencari ponselnya yang ter-charger. Mencari panggilan terakhir dan benar. Pukul 3 pagi tadi Abby menelpon Agata.
"Bisa-bisanya lo By." Ucap Rama menepuk pundak Abby.
"Gue kemarin gak ketawa, tapi pas inget kok ngakak." Ujar Rehan.
"Iya, gue sih masih belom mabok. Gue kan kuat." Ucap Adit menepuk dadanya berkali-kali.
"Alah, belum mabok. Tapi muntah lo." Sindir Dhika.
Satu persatu anggota S.O.S meninggalkan basecamp. Ada yang bangun karena alarm dan bahkan ada yang bangun karena ditelpon emaknya. Siapa lagi kalau bukan Andre. Dia anak bodoh yang beruntung. Sekelas dengan Agata dan selalu ditekan emaknya untuk mendapat kelas unggulan sampai Andre sering curhat ke teman-temannya di S.O.S.
"Loh kok udah sepi?" Evan. Si pemalas yang bangun saat basecamp sudah sepi.
Tinggal Satria, Gentha, Windu, Adit, Abby dan Dhika disana. Mereka sibuk dengan sarapan yang kesiangan sedangkan Abby hanya meneguk air minumnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Abby [THE END]
Teen FictionKisah cinta masa sekolah memang tiada tandingannya. Penasaran sampai mencari informasi tentang doi udah jadi keharusan entah itu cowok atau cewek. Buat kalian aku pesenin nih, jangan lewatin pokoknya jangan pernah lewatin dia yang ngambek gak jelas...