Hai, sesuai janji hari ini aku double update ya. Semoga pada sukaaaaaa...
Aku gak tau nasibku besok pagi di kantor gimana, ini udah subuh dan aku masih asik halu wkwk semoga besok gak sibuk nyembunyiin ngantuk ya hihihihi
gak usah lama-lama yaa langsung cus aja, intinya makasihhh kalian yang udah baca 'Dari Abby' sampai part ini. Entah berapa typo yang sudah membuat kalian berfikir apa arti sebenarnya tapi baiknya kalian masih mau baca dan support newbi kayak aku gini. Semoga banyak yang suka yaaa.
Jangan lupaa bgt buat ninggalin vote, komen dan kalau bisa ajak temen-temen kalian masukin Abby ke perpustakaan kalian yaaaa. Sending Virtual Hug💜
Kasi tahu aku dong, kalian yang baca dari mana?
Salam kenal yaa..
.
.
.
.Oke no bacot, no kecot
Happy Reading💜
🌟🌟🌟
Kemarin Agata tidak sempat menghubungi Abby secara intens seperti biasanya. Agenda Agata kemarin sangat banyak, salah satunya adalah saat bangun tidur langsung menuju supermarket untuk berbelanja keperluan healing bersama teman-temannya. Mungkin Agata adalah kalian atau teman-teman kalian yang super excited kalau sudah ada kegiatan bersama. Walaupun hanya satu malam, tetap saja Agata sangat bersemangat karena ini kali pertamanya menghabiskan satu malam dengan Abby di alam terbuka.
"Tas udah, snak udah, alat bersih badan udah. Oke Agata siap." cewek dengan bandana bermotif flora dengan sweater navy brand ternama.
Simple tapi masih memberikan kesan imut dan berkelas. Ya namanya orang cantik, mau pakai baju apa aja tetep cocok ya kan. Agata tidak berhenti mengecek jam tangannya, bahkan sampai papanya memanggil untuk makan bareng, Agata tidak menyahut saking bersemangat dan takut ada yang ketinggalan.
"Ata cantik, ini sarapan dulu." suara berat khas papanya mengejutkan Agata dari kegiatan tak usainya mengecek barang bawaannya.
"Saking semangatnya lupa sarapan." Andrea menaruh nampan berisi susu dan sandwich kesukaan Agata. Dua gelas susu, itu menjadi extra pada sarapan cewek imut itu pagi ini.
"Papa, makasihhhh." Agata menghamburkan pelukan pada laki-laki yang sudah rapi menggunakan jas berwarna biru.
"Jaga diri ya, kalo ada apa-apa kabarin papa."
"Oke, ini papa udah mau ke kantor?"
Andrea hanya mengangguk sebagai jawaban untuk anak semata wayangnya yang sangat dia cintai, bahkan dia rela menukarkan hidupnya demi kebahagiaan Agata. Sebelum meninggalkan Agata, terlebih dahulu Andrea mencium kening dan puncak kepala Agata dan memeluk serta terakhir mencium pipi Agta. Itu menjadi hal wajib sejak Agata kecil dan akan ditinggal Andrea untuk tugas keluar kota.
"Papa gak ngebayangin kalo kamu udah gede nanti bakalan nikah dan ninggalin papa."
Agata menyeritkan alisnya, apa-apaan papanya pagi-pagi bahas nikah.
"Udah papa jalan aja ke kantor. Tar makin ngelantur lagi. Pake ngomongin nikah segala. Papa aja yang nikah gimana?"
"Mendiang mama kamu masih ada disini, gamon nih papa."
"Yaampun papa tahu gamon dari siapa?" ucap Agata diiringi tawa, terkejut dengan perubahan wawasan papanya yang semakin gahol.
"Bibik, dia abis cerita soal sinetron bareng tukang sayur. Pas papa abis keliling kompleks buat lari tadi pagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Abby [THE END]
Teen FictionKisah cinta masa sekolah memang tiada tandingannya. Penasaran sampai mencari informasi tentang doi udah jadi keharusan entah itu cowok atau cewek. Buat kalian aku pesenin nih, jangan lewatin pokoknya jangan pernah lewatin dia yang ngambek gak jelas...