43. Kebingungan pada diri sendiri

32 3 0
                                    

Alloys melihat seorang laki-laki yang sangat tidak asing masuk ke dalam tokonya. Sudah lama dia tidak melihat Victor datang kemari. Alloys sempat khawatir mereka sudah tidak lagi berteman. Sedih melihat Aulia kembali seorang diri tanpa kawan seorang pun seperti sebelumnya. Ingin menghubungi Victor tetapi ia tahu itu adalah masalah pribadi mereka.

Tangan kanan Alloys membenarkan posisi kacamatanya.

"Victors?"tanya Alloys

"Yes, I am. Could I meet Aulia now?"

Alloys tersenyum dan membukakan pintu masuk ke dalam rumah. Victor berjalan masuk bersama Alloys. Alloys mengajak Victor ke depan kamar Aulia. Ia ingin Victor sendiri yang memanggil Aulia.

Suara ketukan pintu terdengar. Lagu Dearly beloved by Kyle Landry ia hentikan. Aulia hanya menyambut, "Siapa?"

Victor senang dapat mendengar suara Aulia lagi.

"It's me.. Victor." Jawab Victor.

Suara yang sudah lama tidak terdengar akhirnya kembali lagi di hidupnya. Aulia ingin membukakan pintu tetapi mengingat Victor yang saat itu ingin ikut campur tentang masalah dia dengan Edgar, niat untuk membukakan pintu menurun drastis. Dia menjadi tidak ingin melihat wajah Victor.

Victor menyadari kalau pintu tak lekas terbuka. Apa ia masih marah tentang kecerobohanku waktu itu? Sebersit rasa frustasi menjadi terasa sangat dalam. Dia sudah tidak tahu lagi harus bagaimana untuk memperbaiki semua ini.

"Sorry if that time was so disappointing and hurting you deeply. I know I was wrong, Yes, I'm wrong. Is there anything that I need to do?" Victor meminta maaf dengan segenap hatinya yang terdalam. Sudah lama dia tidak bertemu dengan Aulia. Rindu sangat dalam. Dia sadar kalau dia sangat mencintai gadis misterius ini. Namun, hal bodoh telah merusak hubungan ini.

"I'm going home. I hope you are okay now." Alloys ikut kecewa mendengar pembicaraan mereka. Sejak tadi Alloys berdiri di bawah tangga untuk melihat kondisi mereka. Ternyata semua tidak berjalan dengan baik. Victor turun dan melihat Alloys duduk di tangga. Alloys berdiri dan tersenyum. Dia mengantarkan Victor kembali ke pintu depan toko.

***

I hate him. Kalimat itu terucap di dalam hati Aulia. Dia masih belum bisa memaafkan kesalahan Victor saat itu. Namun kebencian itu justru menusuk hatinya lebih dalam lagi. Menutupi semua rasa yang sesungguhnya dia rasakan selama kedekatan mereka. Semua menjadi tidak ada arti hanya karena luka ini.

Sayangnya, semua kenangan indah itu tak juga pudar dari ingatannya. Dia mengakui Victor pantang menyerah untuk dapat melewati perbatasan yang Aulia pertahankan selama bertahun-tahun. Dia sengaja membangun perbatasan yang besar pada semua orang untuk menghindari rasa sakit lagi seperti yang sudah Edgar lakukan padanya.

Kenapa gak bisa lupa?

Kenapa terus menghantuiku?

Kenapa rasanya sakit?

Kenapa juga aku rindu dengannya yang sudah mengecewakanku?

Semua pertanyaan itu tidak dapat lagi dia mengerti. Dari manakah dia mendapatkan jawaban dari semua kebingungan itu? Aulia tidak lagi tahu harus bagaimana.

Sebuah ketukan terdengar lagi.

"Aulia.. can we talk?" Suara yang berat terdengar. Alloys ingin mengajaknya berbicara.

Aulia berpikir sejenak sebelum membukakan pintu. Dia pun akhirnya ingin mendengar terlebih dahulu topik apa yang akan dibahas saat ini. Berdirilah dia dari posisi berbaring dan membukakan pintu. Tangan kiri Aulia masih menggenggam ganggang pintu. Dia tidak mau melangkah keluar dari dalam kamarnya.

Lost Daddy (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang