Bukan yang pertama kali gadis ini dihantui masa lalunya ini. Mimpi yang sama masih datang kembali saat ini. Mimpi yang sangat ingin dia hindari. Tanpa ada perubahan cerita, mimpi tentang masa lalunya ini sering menghantuinya. Terkadang dia menjadi terbangun dan menangis tengah malam. Terkadang juga terbangun saat pagi dengan rasa sakit yang sangat dalam di hatinya. Dia juga sudah tidak ingin mengingat kejadian ini tetapi mimpi terus mengingatkannya."Papi! Where are you going?" sorak Aulia. Ia melihat ayahnya membawa koper dan bersiap-siap membuka pintu rumah. Aulia tidak mengerti akan kejadian ini.
Tidak ada jawaban apapun dari sang ayah. Beliau hanya berhenti sesaat ketika mendengar suara Aulia namun, ia tetap membuka pintu dan meninggalkan rumah ini. Ada rasa sakit yang mendalam di hati Aulia. Terasa sangat memilukan.
Cahaya terasa menyilaukan. Aulia terbangun dari tidurnya yang lelap. Hari ini adalah hari Minggu. Tidak ada kelas. Dia kembali menutup matanya dan mengingat mimpi itu. Mimpi yang berulang kali ia dapatkan sejak orang-orang yang ia sayangi meninggalkannya. Entah yang saat ini sudah yang ke berapa. Dia tidak ingin menghitungnya karena ia pun juga tidak ingin mengingatnya.
Rasa pilu masih terasa akibat mimpi yang mengingatkan kembali. Air mata mengumpul tetapi ia berusaha menahan tetesan itu. Dia kembali berusaha menghibur dan menenangkan dirinya dengan suara alunan piano yang ada di ponselnya. Terrace Wind by Haneda Ryoko. Dentingan piano dengan nada yang berbeda terus terdengar hingga lagu itu menenangkan pikiran dan perasaannya beralih dari kesedihan lamanya.
Aroma anggur tercium kembali. Setiap hari, ia tidak pernah bebas dari aroma ini. Sudah pasti karena sang Kakek jualan anggur di bawah sana. Tetapi aroma ini tidak dapat mengalihkan dirinya dari rasa mager dengan posisinya saat ini. Kenyamanan ini membuat dia merasa ingin memejamkan matanya kembali --terlelap dalam tidurnya tanpa memimpikan apapun. Tidak ingin dia bermimpi masa lalunya kembali. Ingin meninggalkan masa lalunya tetapi semua itu terus menghantuinya melalui mimpi. Kepergian kedua orang tuanya yang menyakitkan ini tidak pernah dapat dia lupakan.
Lagu pun sudah berganti menjadi the Truth that You Leave by Pianoboy. Sayang, perut mulai berseru meminta diisi tetapi tidak ada keinginan untuk mengisinya. Apakah lebih baik dibiarkan saja? Aulia tidak ingin lagi merasakan semua ini.
Semua sudah berlalu.. ya.. semua sudah berlalu. Gadis ini terus bergumam untuk mengalihkan pikirannya dari mimpi buruk tadi. Karena perutnya yang sudah tidak tahan menunggu makanan, ia bangun dari posisinya dan keluar dari kamar untuk mengambil makanan yang tersedia. Sebuah roti beserta mushroom soup tersedia di atas meja. Di tengah ia menikmati sup dan roti itu, Carole menawarkan cookies yang baru saja jadi dan siap untuk dijual bersama dengan anggur yang Aloys jual. Cookies buatan Carole merupakan cookies yang cukup terkenal di daerah sana karena rasanya yang terasa gurih dan unik. Resep itu didapatkan saat Carole masih muda.
"How many cookies do you want?"tanya Carole.
"one, please."
Carole meninggalkan satu buah kue kering itu di atas piring kecil dekat sup. Aulia hanya diam dan terlihat tidak terlalu peduli dengan semua itu. Tidak asing juga bagi Aloys dan Carole mengenai cara Aulia menanggapi mereka. Sejak kepergian sang ibu dan ayah yang melarikan diri dari kenyataan, Aulia berubah drastis menjadi seperti ini ditambah dengan kecerobohan mereka saat itu. Aloys dan Carole juga tidak tahu harus bagaimana untuk membantu Aulia pulih dari semua itu. Mereka pun menyadari bahwa sejak kejadian itu juga, Aulia tidak memiliki teman. Dia selalu menyendiri dan tidak mau dekat dengan siapa pun. Lingkungannya yang dulu terlihat sangat ceria berubah menjadi suram dalam seketika.
Seusai makan, Aulia kembali ke dalam kamar untuk mengambil barang-barangnya dan bergegas keluar dari rumah. Dia ingin kembali menikmati kenyamanan duduk di dahan pohon itu lagi.
Ada yang pernah denger lagu di bab ini belum? Yang sudah pernah pasti sebagian besar pemain game musik deemo.. hihihi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Daddy (completed)
Fiksi Remajasebelum baca, jangan lupa follow akunku, ya! thanks ............................ Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata ba...