Terasa berat untuk membuka mata hari ini. Sayangnya, ponsel dia terus berdering. Apakah itu telepon? atau alarm? Dia bertanya sendiri di dalam hati karena kesadaran dia yang juga belum datang sepenuhnya. Semalam dia terus memikirkan keputusan yang berat ini dengan matang hingga pukul 3 pagi.
Ketukan pintu yang terdengar kencang pun ikut menyapa dia pagi ini. Apa ini masih pagi? Dia sendiri tidak tahu pukul berapa saat ini. Sinar matahari tertutup oleh korden jendela kamarnya yang menutupi hingga dinding, melebihi ukuran jendela.
"Aulia!! Victor tunggu kamu di ruang makan!" Teriakan yang kencang ini membangunkan Aulia dengan cepat.
Victor datang.. Mata dia berkedip berulang kali untuk mengejar kesadarannya datang lebih cepat lagi. Dia langsung melihat jam yang ada di atas meja belajarnya. 10.30am. Melihat jam itu, Aulia langsung cepat-cepat ganti baju dan menyisirkan rambutnya. Dia sudah berjanji untuk sarapan dengan Victor di ruang makan dengan makanan pembuka hari ini, yaitu kebab buatan nenek Carole.
Suara tapakan kaki di atas tangga terdengar dengan kencang. Victor sudah datang dari pukul 9 pagi tadi. Bukan karena dia datang terlalu pagi tetapi karena mereka memang berjanji untuk bertemu di ruang ini pukul 9 pagi. Aulia telat satu setengah jam karena jam tidurnya semalam.
"Sorry.." ucap Aulia sambil menahan malu pada mereka semua.
Mereka hanya tersenyum geli dengan reaksi Aulia. Aulia terlihat panik dan malu dengan dirinya sendiri.
"It's okay. Let's eat!" Victor tidak ingin membuat Aulia terus merasa tidak nyaman. Dia berusaha mengalihkan perhatian Aulia pada makanan ini.
Melihat makanan yang ada di meja makan, Aulia baru sadar kalau ternyata mereka semua sudah selesai makan. Hanya dirinya yang belum menikmati masakan ini. Kebab miliknya juga sudah tidak lagi hangat. Pasti karena sudah satu setengah jam berlalu setelah Carole selesai memanggangnya.
"Mau aku hangatkan lagi, enggak?"tanya Carole.
Tawaran yang datang saat dia juga sedang menginginkannya. Aulia melihat wajah Carole dan tersenyum dengan senang. Carole mengerti maksud Aulia. Dia ambil kebab itu dan dia bawa lagi ke dalam dapur untuk menghangatkannya.
"Semalam kamu tidur jam berapa?" Aloys ingin tahu karena Aulia bangun kesiangan tadi.
Aulia melirik ke kanan terlebih dahulu. Dia ingin bersiap-siap menyampaikan keputusannya ini juga.
"jam 3."
Mata Aloys dan Victor membesar. Mereka menatap Aulia cukup lama untuk menerima info ini. Aulia menjadi semakin grogi dengan tatapan mereka ini.
"Kamu enggak bisa tidur semalam?" Victor memecahkan keheningan ini.
"Iya... Hmm... Victor.. Aloys.." Semakin mendekati topik ini, dia semakin tegang untuk menyampaikannya.
Mereka berdua pun merasakan keganjilan ini. Ada sesuatu yang penting yang sedang ingin Aulia sampaikan. Mereka hanya diam menunggu Aulia menyelesaikannya. Namun tiba-tiba Carole datang membawa makanan yang sudah hangat ini. Aromanya pun tercium kembali meski tak setajam pagi tadi.
Carole tidak mengerti dengan situasi ini. Dia letakkan makanan itu di atas meja depan Aulia dan dia kembali duduk di kursinya.
"What happen?" Carole ingin tahu dengan situasi ini.
"Aulia mau ikut Victor sekolah di Strasbourg. Aulia enggak keberatan buat ambil diplomma terlebih dulu sebelum ke degree."
Terkejut. Seriously!!! Hanya itu yang ada di pikiran mereka bertiga. Keputusan ini tidak pernah ada di benak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Daddy (completed)
Teen Fictionsebelum baca, jangan lupa follow akunku, ya! thanks ............................ Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata ba...