Seorang guru masih melanjutkan pelajarannya. Berambut cokelat serta pakaiannya yang berkerah dan celana jeans panjang. Dia masih menghadap pada papan tulis untuk membuatkan diagram inti pelajaran hari ini. Murid-murid sudah banyak yang tidak fokus pada pelajaran ini. Mereka sudah lelah untuk mendengarkan dengan serius. Pelajaran terakhir hari ini juga sangat membosankan. Pelajaran sejarah. Murid-murid serasa seperti dibacakan sebuah dongeng oleh guru mereka. Cerita yang terjadi di masa lalu sebelum mereka dilahirkan.
Chloe serta Emma pun juga sudah tidak lagi mendengarkan guru. Mereka saling berbisik memperbincangkan sesuatu. Setelah kejadian tadi pagi, Chloe mengajak Emma untuk melakukan sesuatu setelah selesai sekolah hari ini. Bell sudah berbunyi. Sekolah sudah selesai dan mereka pun segera membereskan barang-barang mereka. Chloe diam-diam memperhatikan Victor. Victor sudah selesai merapikan barangnya dan sedang mengenakkan tasnya di punggung. Chloe segera memanggil Emma dengan suara yang sangat pelan. Emma menyahut panggilan itu. Chloe mengarahkan perhatiannya pada Victor, tanda meminta Emma melihat Victor juga. Emma juga jadi segera tahu kalau Victor sudah mau meninggalkan kelas ini.
Emma dan Chloe saling bertatap muka dan saling menganggukan kepala mereka. Emma merasa tersinggung dengan pertanyaan Victor tadi. Rasa ingin tahunya akan kondisi hubungan Victor dan Aulia menjadi terlahir akibat sikon itu. Sudah pasti, Chloe mengajak Emma untuk melakukan penyelidikan akan kondisi hubungan Victor dan Aulia.
Langkah kaki mereka lakukan dengan sangat berhati-hati untuk menghindari suara tapakan kaki mereka. Bersembunyi di balik dinding demi menjaga keamanan. Mereka melihat Victor berjalan ke arah dia pulang biasanya. Tidak ada yang mencurigakan. Tetapi tiba-tiba Victor berjalan ke arah kanan. Mereka menyadari bahwa arah yang Victor ambil mulai berbeda dengan arah tempat tinggalnya. Tidak sengaja, Chloe melihat seorang perempuan baru saja keluar dari toko serba guna dan berjalan ke tempat yang terpencil. Toko yang menjual beraneka makanan ringan, instan, frozen food, serta minuman-minuman yang terpajang pada kulkas. Kulkas yang ada di dalam toko itu memiliki pintu yang terbuat dari kaca hingga jenis minuman menjadi tembus pandang dan terlihat jelas dari luar. Pintu serta jendela yang besar itu pun juga terbuat dari kaca. Dari kejauhan sudah terlihat isi toko itu. Hanya dinding berwarna putih yang sedikit menutupi.
"Ssstt.." Chloe menyenggol lengan Emma dan jarinya menunjuk pada keberadaan perempuan itu.
"Dia.." Ucapan Emma terhenti dengan sendirinya. Emma tidak tahu harus berkata apa lagi. Dugaan mereka mulai terlihat buktinya.
Pintu toko serba guna itu pun terbuka lagi. Mereka yang sedang bersembunyi di balik pohon yang agak jauh dari sana terus memperhatikan toko itu sejak melihat Victor memasuki toko itu. Terlihatlah Victor berjalan keluar dari toko itu. Arah jalan yang ia ambil pun searah dengan arah yang Aulia ambil tadi. Mereka berdua sama-sama memasuki pepohonan rindang yang ada di dekat situ. Kehijauan daun serta suara gesekkan dedaunan terdengar. Mereka mengira suara gesekan itu hanyalah angin di mana sebenarnya suara itu karena Aulia dan Victor yang sedang memanjat pohon itu.
Mereka semakin yakin bahwa ada sesuatu di antara mereka berdua. Tidak dipungkiri lagi akan pendapat itu karena bukti pun terlihat. Mereka bergegas menyusul tempat Victor tadi. Namun, tak tampak lagi akan keberadaan mereka berdua. Hanya pohon-pohon besar yang terlihat.
Sebuah goresan ringan terasa dilubuk hati Emma. Semua tidak berjalan sesuai dengan ekspektasinya yang sudah sangat tinggi. Dia menjadi mulai bertanya di dalam hati, "Apakah mereka berdua sebenarnya tahu akan rencanaku dan Chloe saat ini?"
Chloe menyadari akan kekecewaan ini. Dia hanya menepuk pundah Emma dan mengajak Emma meninggalkan tempat mereka berdiri saat ini.
***
Menyebalkan sekali ya Emma dan Chloe. Ada yang mau kasih ide gak enaknya mereka diapain?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Daddy (completed)
Teen Fictionsebelum baca, jangan lupa follow akunku, ya! thanks ............................ Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata ba...