Setelah pagi itu mereka menyambut kedatangan Edgar, di tengah hari menjelang petang ini mereka melihat Aulia pulang ke rumah seperti biasanya. Mereka berharap Edgar baru saja menemui Aulia dan ada sedikit perubahan. Aloys memandang Aulia dengan penuh harapan yang besar pada kejadian hari ini.
Namun hanya kekecewaan yang mereka rasakan. Seperti biasa. Aulia tidak menyapa Aloys. Dia hanya menyelinap masuk ke dalam rumahnya. Aloys melakukan rutinitas seperti biasa, yakni mencari topik pembicaraan pada Aulia. Beliau sudah biasa menerima respon dingin dari Aulia ini. Carole pun sudah letih untuk menasihati Aulia. Dia tidak ada niat untuk mendekati Aulia lagi. Semakin mereka berusaha untuk mendekatinya, semakin dia menjauhi mereka. Kesalahan kalimat yang mereka ucapkan dulu telah merusak hubungan ini. Mereka juga menyesal dulu sudah mengesimpulkan agar Aulia raih rangking tinggi untuk menarik perhatian Edgar.
"Sudah pulang?"
"Ya."jawab Aulia. Aulia menjawabnya tanpa maksud apa-apa. Dia hanya sedang dalam mood yang sangat baik. Dia segera membuka pintu di dekat lemari botol anggur itu untuk masuk ke dalam rumahnya dan menutupnya lagi.
Aloys dan Carole menjadi terkesima dengan jawaban Aulia. Meski hanya singkat, tidak pernah dia menanggapi pertanyaan itu setiap pulang kecuali saat ini. Aloys segera membuka pintu itu. Di saat Aulia baru saja mau naik tangga, Nenek Carole menilik gadis itu.Beliau menyambutnya juga.
"Aulia, nenek masak Tarte Flambee (pizza khas daerah Alsace) untuk makan malam. Nanti turun jam 7, ya?"
"Ya." sorak Aulia.
Carole langsung menoleh ke lorong yang Aulia baru saja lewati. Dengan celemek yang masih beliau kenakan, beliau berjalan ke pintu dapur dan memperhatikan Aulia yang sedang berlari naik ke lantai dua. Dia menatap Aloys dan sebaliknya, Aloys juga menatap Carole. Mereka sama-sama terheran dengan perubahan ini. Apakah tadi Aulia bertemu dengan Edgar? Apa yang terjadi padanya hari ini? Selama ini mereka kira sudah tidak ada harapan bagi cucu mereka. Aloys menyadari sepertinya pertemuan Aulia dengan Victor adalah jawaban doa mereka. Lalu bagaimanakah dengan kedatangan Nolan kemarin? Aloys semakin tertarik untuk melihat perkembangan ini. Beliau ingin tahu jika yang terjadi saat ini ada hubungannya dengan kedatangan Nolan mencari Edgar kemarin. Semua terasa terjadi secara kebetulan dan beruntun. Dari melihat keberadaan Victor yang mau berteman dengan Aulia, kedatangan Nolan, serta Edgar yang tiba-tiba mencari Aulia. Tidak mengerti lagi pada semua ini.
"Carole.. Do you know that Aulia has a friend now?"
"No, I don't."
Aloys pun meminta Carole menyelesaikan masakan itu terlebih dahulu dan dia berjanji akan bercerita seusai persiapan makanan makan malam ini. Carole juga menjadi antusias karena sudah lama dia ingin melihat Aulia kembali memiliki teman dan hidup normal seperti anak remaja lainnya.
Sebelum memanggil Aulia untuk makan malam, Aloys menceritakan pada Carole tentang Nolan dan Victor. Sayang Aloys tidak tahu kalau Victor adalah keponakan Nolan.
Beliau hanya bercerita ada seorang lelaki yang sempat mengantarkan Aulia pulang. Aloys sangat menyukai pria itu karena terlihat tulus dan sangat peduli dengan Aulia. Dia hanya bisa berharap melalui cowok itu, Aulia kembali bisa menjadi seperti Aulia yang ceria.
"Setelah aku lihat Victor, tidak lama setelah itu, teman lama Edgar datang. Kalau tidak salah namanya adalah Nolan. Aku enggak tahu kenapa Nolan tiba-tiba datang kemari. Dia hanya datang untuk mencari Edgar dan meminta alamat tempat Edgar tinggal. "
Carole terkesima dengan hal itu belum lagi soal Nolan yang tiba-tiba meminta alamat tempat tinggal Edgar saat ini serta Edgar yang tiba-tiba mencari Aulia. Setidaknya ada sedikit tanda perubahan dari kondisi yang sudah lama mendingin ini. Mereka sudah lama juga putus asa karena tidak kunjung ada perubahan pada hubungan Edgar dengan Aulia. Mereka juga tidak menyalahkan kepergian Kanna. Tidak ada yang tahu kapan kita akan dijemput. Semua terjadi atas kehendak Pencipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Daddy (completed)
Teen Fictionsebelum baca, jangan lupa follow akunku, ya! thanks ............................ Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata ba...