46. Miskomunikasi

19 2 1
                                    




Sorry guys, yg ini babnya agak panjang.

I hope you enjoy it.

Jangan lupa tinggalkan jejak di bab ini,ya!

******

"Aku akan lanjut kuliah jurusan Economics and Management. Tetapi bukan di sini karena aku diterima di University of Strasbourg. Nanti kita tetap berhubungan,ya! Kalau ada yang bisa aku bantu, kamu whatsapp aku. Nomorku tetap sama."

              Pesan itu sangat menusuk hati Aulia. Setelah dia mau membukakan perasaannya pada Victor, kembali ia terjatuh dalam kekecewaan. Sungguh memilukan. Dia bergumam sendiri di dalam hatinya. Tidak ingin ia bangun dari tidurnya ini. Seharusnya ini hari terakhir dia masuk sekolah di tahun ini. Besok sudah libur Natal.

              "AULIA!!" Suara Aloys terdengar dari dalam kamar Aulia. Aulia tahu Aloys ingin membangunkannya tetapi dia tidak ada niat untuk merespon lagi.

              Aloys menunggu respon suara Aulia dari bawah tangga tetapi tak juga terdengar suara Aulia. Dia naik ke atas. Suara tapakan kaki Aloys terdengar dari dalam kamar Aulia. Aulia tetap tidak merespon. Aloys merasa sedikit kecewa melihat Aulia kembali seperti ini.

              Apa yang terjadi denganmu? Aloys ingin bertanya. Apa ada sesuatu yang terjadi saat dinner tadi malam? Dia semakin curiga dengan acara mereka berdua semalam. Saat awal dia melihat Victor datang ke sini, sebagai sesama lelaki, dia bisa merasakan bahwa Victor terlihat sangat sayang dengan Aulia. Dia tidak tahu kalau akan terjadi seperti ini.

              "Kamu enggak sekolah?"tanya Aloys.

              Beberapa detik telah terlewati. Hening. Tidak ada respon dari Aulia. Suasana yang hangat semalam berubah menjadi sendu di pagi hari ini. Terasa dingin dan menusuk kembali seperti udara di luar sana. Musim salju sudah mulai terlihat. Salju pertama turun saat pagi buta tadi.

              Sekeliling rumah mereka menjadi berlapis warna putih salju. Aloys hanya menghela nafas dan kembali turun ke ruang makan. Carole yang baru saja selesai membuat sandwiches melihat ekpresi kecewa Aloys. Rasa sendu itu pun ikut Carole rasakan.

***

              Sudah dari beberapa bulan lalu Nolan mencuri-curi kesempatan untuk melewati toko milik Aloys. Dia ingin mencuri-curi perhatian untuk melihat kondisi Aulia. Hatinya terenyuh saat awal mula dia mengetahui kalau Aulia adalah puteri tunggal Edgar yang Edgar tinggal seorang diri.

              Dia tahu bahwa Edgar sangat mencintai pasangannya tetapi dia juga tidak sangka kalau Edgar akan meninggalkan Aulia dengan tega seperti ini. Mobil dia parkirkan pada pinggir jalan untuk sesaat. Dia memperhatikan toko itu. Terakhir dia melihat Aulia pergi ke sekolah dengan wajah yang berbunga-bunga. Tetapi saat ini dia tidak melihat Aulia sama sekali.

              Apa dia sudah berangkat? Nolan menjadi heran karena bisa Aulia baru berangkat jam segini. Dia kembali bergegas menyetir mobilnya. Namun saat kakinya hendak menekan gas, ada seseorang yang sangat familiar di matanya sedang mengintip toko Aloys.

              Melihat ini, dia memutuskan untuk mengajak Edgar mengobrol. Tidak apa-apa datang sedikit terlambat. Nolan tidak pernah datang terlambat ke kantor dan baru saat ini dia sengaja datang terlambat.

              Nolan segera turun dari mobil dan mendekati Edgar. Tangannya menepuk pundak Edgar. Edgar dengan terheran melihat ke tempat Nolan berdiri.

              "Nolan..." kata Edgar dengan reflex

              Nolan mengajak Edgar untuk masuk ke dalam mobilnya dengan alasan suhu udara yang hari ini mencapai minus 5C. Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Nolan bertanya, "Gimana kabarmu sekarang?"

Lost Daddy (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang