17. Dunia yang sempit 2

50 9 1
                                    

hi readers! sblm lanjut lagi, thank you udah baca sampai sini.

ada apa sih sebenarnya dibalik hubungan Aulia dengan Nolan?
Bakal dibuka semakin jelas di bab ini tentang hubungan mereka.

met baca!
******

Suara petir menggelegar dengan kencang. Hujan deras pun menutupi pemandangan sekitar mereka. Tidak ada yang berbicara sejak Aulia memberi tahu alamat tempat dia tinggal tadi. Meski jarak rumah mereka tidak berjauhan, di tengah perjalanan, Aulia tiba-tiba berkata, "Edgar. My father's name is Edgar."

Nama itu sangatlah tidak asing bagi Nolan apalagi dengan alamat yang Aulia berikan terasa sangat mirip dengan rumah tempat tinggal Edgar dulu. Dia sudah menebak kalau Aulia adalah gadis milik Edgar saat itu. Dia masih ingin meyakinkan kalau Edgar yang ada di benaknya saat ini benar-benar adalah ayah Aulia. 

"Is his full name Edgar Alfonso?"

Aulia mengangguk. Nolan yang sedang menyetir berusaha mencuri kesempatan untuk melihat jawaban itu melalui cermin yang tergantung di tengah-tengah. Dia sudah menyangka jika Aulia adalah anak perempuan Edgar dari kemiripan wajahnya dengan wajah Edgar yang Nolan lihat di tengah penutupan peti istri Edgar.

"Do you remember me? I was the one who hugged your father and gave you a bar of milk chocolate at your mother's funeral."

Mata Victor membelalak. Mulutnya juga membuka sedikit tanpa ada kata yang terucapkan sedikitpun. Perlu waktu baginya untuk menerima sebuah takdir ini. 

Aulia menganggukkan kepalanya. Pertanda dia masih ingat tetapi dia tetap bersikap dingin dan cuek pada Nolan. Victor menjadi mengerti mengapa sejak tadi mereka berdua saling menatap curiga. Ya, mereka saling menebak-nebak untuk meyakinkan kalau mereka memang pernah bertemu. 

***

Ingin kembali memanjat ke tempat biasanya. Namun kakinya masih belum mendukung untuk dapat memanjat pohon ini. Kejadian kemarin membuatnya tersadar kalau dirinya terselamatkan berkat lelaki yang dia benci itu. Tidak tahu kalau kemarin tidak ada lelaki itu, akan seperti apa kondisinya saat ini. 

Kalau dia pulang sekarang pun, dia tidak ingin membantu Aloys berjualan. Tetapi apa mungkin Aloys tetap meminta dia untuk membantu berjualan ditengah kondisi kakinya yang seperti ini? Aulia tahu kalau Aloys tidak akan setega itu. Tetap ada kebingungan di hatinya karena dia juga masih ingin menikmati suasana pepohonan ini. Akhirnya, Aulia memutuskan untuk duduk di bawah pohon dengan mendengarkan sebuah alunan piano lagi. Pergelangan kaki kanannya yang masih sedikit membengkak terasa sangat merepotkan baginya. Aloys dan Carole juga semalam terlihat sangat panik melihat kaki Aulia. Mereka langsung membawa Aulia ke rumah sakit karena takut ada tulang yang retak. Untungnya tidak ada masalah pada tulang. Hanya terkilir dan ada sedikit pembengkakan.

Victor mengintip dari balik pohon. Dia ingin datang untuk menanyakan kabar Aulia. Di tengah dia tergerak untuk mengangkat kakinya, ia teringat akan kalimat Aulia saat dilabrak oleh Emma dan Chloe kemarin. Moment itu membuatnya menjadi tidak berani untuk berjalan ke tempat Aulia berada saat ini. Hanya berdiri di balik pohon sambil memandang Aulia yang sedang bersandar pada pohon seberang sana.

Belum ingin berhenti memandang wajah yang manis itu. Victor ikut duduk di bawah pohon tempat dia berdiri sambil mencuri pandang pada Aulia. Belas kasihan yang besar menjadi terasa sangat dalam di hatinya setelah mendengar semua itu. Ya, ia masih kepikiran akan kejadian semalam.

Setelah mengantarkan Aulia pulang ke rumahnya, suasana menjadi terasa tidak nyaman. Victor sangat penasaran dengan detail kejadian pertemuan Nolan dengan Aulia yang mereka maksud tadi. Perjalanan hanya perlu sekitar sepuluh menit untuk kembali pulang ke rumah mereka. Ketika mereka sudah kembali ke rumah, Victor meminta Nolan untuk bercerita akan hubungan dia dengan ayahnya Aulia.

"Apakah Aulia teman sekelasmu?" Nolan ingin tahu terlebih dahulu darimana Victor kenal dengan Aulia sebelum menceritakannya. 

"Bukan. Dia adik kelas." Victor ingin bertanya lebih detail tentang ayah Aulia. "Please, tell me! How did you become close to her dad?"

Nolan pun memulai dari saat pertemuan mereka di tengah basket club. Edgar selalu menjadi idola para gadis karena penampilannya yang sangat tampan dan tubuhnya yang berotot. Berbeda dengannya yang terlihat biasa saja dan tidak seheboh Edgar. Yang membuat mereka berdua sangat dekat adalah sifat Edgar yang sangat ramah pada semua orang dan mudah berbaur. Sejak pertama kali ia mengikuti club ini, Edgar yang pertama kali menyapa dan sering mengajaknya pergi makan bersama sebelum pulang.

Seiring waktu terus terlewati, Edgar pun menikah dan punya anak. Sejak Edgar memiliki keluarga, mereka sudah jarang berkomunikasi tetapi, tiba-tiba dia mendengar kabar bahwa istrinya Edgar meninggal karena kecelakaan. Nolan pun langsung mengajak beberapa anggota tim basket yang masih berkomunikasi dengannya untuk datang ke acara pemakaman. Mereka datang ke acara penutupan peti itu. Edgar bercerita pada Nolan dan beberapa mantan anggota tim basketnya dulu. Mereka berpelukan bersama. Seorang anak perempuan menarik-narik jas hitam milik Nolan. Dia kira itu adalah ayahnya karena model dan warna rambutnya yang sama. Ayahnya, Edgar, berada di sebelah Nolan persis. Edgar membelai rambutnya dan Nolan teringat bahwa dia masih menyimpan sepotong milk chocolate di tasnya yang dia dapat dari teman kerjanya tadi pagi sebagai oleh-oleh dari Paris.

Nolan mengambil coklat yang berada pada tasnya itu dan membungkuk untuk memberikan pada gadis itu. Wajah gadis itu terlihat persis dengan Edgar. Beberapa dari temannya mendengar dari orang lain bahwa istri Edgar meninggal karena tidak berhat-hati saat menyebrang jalan. Di tengah mereka sedang piknik, Edgar sedang mengambil foto gadisnya di seberang jalan. Istrinya meminta Aulia untuk menunggu di tempat itu dan dia menyeberangi jalan kecil itu untuk mengajak Edgar kembali ikut berkumpul. Tetapi sebuah mobil yang sedang melaju dengan kencang merusak semuanya.

Yang membuat mereka semua tidak pernah lagi kontak dengan Edgar adalah ketika Edgar tiba-tiba mematikan ponselnya dan tidak pernah mengaktifkannya lagi. Lokasi kediaman Edgar pun menjadi dipertanyakan karena Edgar tidak lagi tinggal di rumah keluarga barunya itu nan juga rumahnya yang lama yang terkenal sebagai toko anggur terkenal kota ini. Sejak itu pelan-pelan mereka sudah mulai disibukkan dengan pekerjaan dan keluarga baru mereka masing-masing. Semakin jarang kontak apalagi berkumpul. Nolan pun juga sudah disibukkan dengan karirnya yang sukses ini. Namun kemiripan wajah Aulia dengan Edgar membawanya kembali dalam kenangan masa remajanya itu bersama teman-temannya. 

Lost Daddy (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang