part 18

6.1K 165 2
                                    

Hari Senin kali ini di awali dengan Saga yang membuat onar di kelas mereka karena topi upacara nya hilang entah kemana, teman-teman sekelas nya tentu saja tidak ada yang perduli, jangankan ikut panik, sekedar untuk membantu mencari saja tidak ada satupun yang tertarik bahkan bukan tatapan kasian yang ia dapat melainkan tatapan mengejek dan tertawaan yang cukup keras.

Rasgan yang sudah biasa melihat kelakuan Saga tersebut lagi-lagi jengah, ayolah! ini masih pagi dan manusia bodoh seperti Saga ini malah membuat mood nya melayang entah kemana.

Dengan malas ia berjalan mendekati Nevan, "Suruh dia ke kantin, sumpah bacot!"

"Ogah ah gue juga males nemenin dia ntar telat, si Juan aja nih" Nevan menarik tangan Juan untuk menggantikan dirinya menemani Saga ke kantin untuk membeli topi baru, lagi.

Ya, setiap Senin mereka akan ganti-gantian untuk menemani Saga membeli topi upacara untuk mengganti topi nya yang katanya hilang itu. Kadang mereka tidak habis fikir, bagaimana persahabatan mereka awet selama enam tahun terakhir ini dengan segala sifat masing-masing yang kadang membuat kepala ingin pecah, apalagi Saga yang paling sering membuat masalah di antara mereka ber empat.

Bayangkan saja, setiap hari Senin kelas XII IPS itu harus mendengarkan Saga yang berteriak seperti kesurupan mencari topi nya yang selalu hilang setiap Minggu, memang membeli topi setiap Minggu tidak akan membuatnya bangkrut tapi siapa juga manusia yang tidak malas jika harus melihat dan mendengar adegan seperti ini selama tiga tahun berturut-turut.

Juan yang sudah merasakan hawa-hawa tidak enak sejak sejak di rumah hanya pasrah, jika saja Saga bukan sahabatnya sudah ia pukuli orang itu dengan tongkat baseball yang ada di gudang penyimpanan olahraga Sekolahnya.

"Anterin, biar ga bacot lagi tuh anak" ucap Rasgan lalu menagajak Nevan untuk mengikutin nya berbaris di lapangan.

Meskipun mereka ber empat termasuk murid nakal namun untuk beberapa hal mereka beri tanda pengecualian, contohnya sekarang, topi upacara dan dasi serta pakaian yang rapi mereka kenakan. Selain hal itu mereka juga sering datang tepat waktu dan sesekali mengerjakan tugas yang di berikan guru, selebihnya mereka sama seperti murid berandal lain nya yang tidak punya aturan.

Pada hari Senin pakain mereka memang jauh dari kata buruk, namun hanya hari itu saja dan hanya bertahan hingga upacara selesai karena setelahnya mereka akan kembali mengeluarkan baju mereka dan melonggarkan dasi yang terasa mencekik mereka itu.

Bukan sudah sering mereka dapatkan, namun bukan kapok mereka malah menikmati. Pernah sekali mereka di skorsing karena ketahuan berkelahi dengan murid sekolah lain yang sudah menjadi musuh Sekolah mereka selama bertahun-tahun, mereka di skorsing dua Minggu lamanya, namun begitu surat skorsing itu sampai di tangan mereka, mereka malah loncat-loncat kegirangan dan memutuskan untuk berlibur ke Bali selama masa skors itu berlangsung.

Pengecualian untuk Rasgan tentunya, gila memang.

Semua guru sudah menyerah, selain mereka ber empat adalah anak dari donatur tertinggi di Sekolah mereka, mereka juga selalu lolos dari tugas atau remed semua guru mata pelajaran selama dua tahun terakhir jadi semakin kecil saja kemungkinan mereka di keluarkan dari sekolah. Belum lagi tahun ini adalah tahun mereka bersekolah maka mustahil sekolah mengeluarkan mereka dengan alasan apapun juga. Jika di tanya bagaimana mereka bisa slolos dari segala tugas maka jawabannya ada pada Alea si ratu sekolah yang sangat pintar itu, dengan suka rela ia membantu k kasih serta ketiga sahabatnya itu untuk keluar dari masalah  mereka.

Alasan utama nya lagi-lagi tentu saja karena Rasgan, jika nilai merekateka jelek maka otomatis kekasihnya itu akan di keluarkan lalu ia akan jarang bertemu lagi dengan kekasihnya itu dan Alea tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Cool and ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang