"Kamu nahan aku cuma buat bahas ini? Serius?" Alea tersenyum remeh.
Kata-kata yang Rasgan keluarkan setelah berhasil menahan nya tidak membuat Alea merasa tersinggung atau bersalah sama sekali. Hidupnya sudah terlalu sering di hiasi dengan cacian dan makian, Bahkan lebih parah dari kedua hal itu.
"Mau Lo apa sih? Apa salah Inara" pertanyaan Rasgan membuat Alea lagi-lagi tersenyum, namun senyum lebih sinis dari sebelumnya.
"Kamu jelas tau apa yang aku mau!"
Rasgan mengacak rambutnya frustasi, Alea dengan segala keangkuhan dan keegoisan nya tidak bisa di pisahkan. Ia menoleh ke arah Inara yang ada di sampingnya, gadis itu jelas terlihat takut dengan interaksi antara ia dan Alea.
Inara adalah gadis polos yang tidak tahu apa-apa, itu yang membuat Rasgan mau dekat dengan gadis itu dan tidak diam saja saat Alea menindas nya, sama seperti yang Alea lakukan pada gadis-gadis yang mendekatinya dahulu. Inara berbeda, dan salah nya jika Inara terlibat dengan Alea yang merupakan kekasihnya, seharusnya ia sudah bisa menebak apa yang akan Alea lakukan setelah ia dengan terang-terangan dekat dengan Inara.
"Dan Lo" Alea menatap tajam Inara, "darimana Rasgan tahu secepet itu, Lo ngadu?"
"Dia gak ngadu Ai" Rasgan menjawab pertanyaan Alea, nyata nya Inara tidak mengadu, Rasgan yang melihat sendiri Inara keluar dari gudang dengan berderai air mata.
Tadinya Rasgan hendak ke gudang untuk mengambil peralatan yang di perintahkan oleh salah satu gurunya, dan kebetulan ia bertemu Inara.
"Belain aja terus, kalo kamu cuma mau bahas dia aku gak ada waktu, urus aja cewek lemah ini" di dorongnya Inara, gadis itu mundur beberapa langkah akibat dorongan itu.
"ALEA CUKUP, LO PIKIR LO SIAPA HAH! GUE YANG DEKETIN DIA, DIA GAK TAU APA-APA" mata Rasgan memancarkan kemarahan, menurutnya apa yang Alea lakukan sudah kelewatan, padahal ia berniat bicara baik-baik dengan kekasihnya itu.
Alea langsung terdiam, "Yang pacar aku itu kamu Ga, bukan Inara" ia masih bicara dengan nada biasa, menutupi amarahnya, ia juga marah saat ini.
"KEKANAKAN, GUE BINGUNG KENAPA BISA BERTAHAN DUA TAHUN SAMA LO! GUE MUAK"
Deg!
Rasgan bilang dirinya muak? Dua tahun ini ia memang tak jarang bertengkar dengan Rasgan, nada tinggi juga sudah jadi hal biasa, tapi kata muak? Baru kali ini Rasgan mengucapkan nya, dan itu semua hanya karena adik kelas mereka yang bernama Inara.
Bahkan ia baru sadar sedari tadi Rasgan tidak memanggilnya dengan sebutan 'Ai' lagi.
Ucapan Rasgan bukannya membuat Alea sadar malah membuat gadis itu semakin membenci Inara, apa sebenarnya kelebihan Inara? Dan kenapa Rasgan sebegitu marahnya atas apa yang ia lakukan pada gadis itu, ia sudah sering melakukan hal itu pada gadis-gadis yang dekat dengan Rasgsn dan Rasgan hanya diam.
Tak pernah berniat membela atau ikut campur, baru kali ini, dan itu karena Inara, sekali lagi, Inara!
"Muak?"
Seketika Rasgan sadar akan apa yang ia ucapkan barusan, raut wajah nya berubah bersalah, entah kemana rasa amarahnya hilang.
Ia sadar tak seharusnya mengatakan hal itu.
"Kamu muak sama aku Ga? Dan itu karna Inara?" Ulang Alea memperjelas pertanyaan yang sebelumnya ia berikan.
Matanya berkaca-kaca, ia hampir menangis jika tidak mengingat bahwa ia tidak boleh mengeluarkan air matanya setetes pun di hadapan orang lain, jika hanya ada Rasgan mungkin ia tidak masalah tapi disini ada Inara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Romance⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...