Dentuman musik memenuhi ruangan yang cukup luas untuk menampung ratusan manusia di dalam nya, kerlap-kerlip dan cahaya temaram menambah aksen menyenangkan bagi mereka yang berada di ruangan itu.
Baik pria atau wanita yang berada disana sudah sibuk menari mengikuti alunan musik yang DJ mainkan, dan kebanyakan dari mereka sudah terpengaruh oleh alkohol.
Rasgan dan ketiga sahabatnya sudah sampai sejak tiga puluh menit lalu dan memilih untuk duduk di sofa yang berada di pojok ruangan seperti biasanya, mereka hanya diam memperhatikan keadaan yang sudah seperti lautan manusia itu, ada yang sedang menari, ada yang hanya duduk sbil minum, atau ada yang saling bertukar saliva.
Dan itu bukan tipe mereka ber empat, termasuk Saga tentunya.
Seperti yang sudah di katakan, mereka ke Bar hanya untuk minum dan ber senang-senangenennagkan pikiran. Sebenernya malam ini mereka tidak ada rencana ke tempat itu jika bukan karena Saga yang merengek, meskipun ketiganya risih namun tidak menolak. Bagaimanapun club' adalah salah satu tempat terbaik dan tempat favorit merek akadi bagaimana mereka bisa menolak.
"Mana minuman? Udah setengah jam kita disini" Juan bertanya pada Saga dengan rauta wajah bingung.
Dia bingung karena sejak awal mereka datang, saat hendak memesan minuman seperti biasanya Saga tiba-tiba berkata kalau minuman nya akan datang nanti, dia bilang akan mentraktir ketiga sahabatnya itu. Jadilah mereka bertiga meng-iya kan tapi ini sudah setengah jam dan mereka hanya diam duduk tanpa ada minuman atau kegiatan lainnnya.
Dan mereka kesini bukan hanya untuk menemani Saga, tapi untuk bersenang-senang jadi dimana letak kata 'bersenang-senang' jika hanya duduk diam seperti orang tidak ada kerjaan, ya walaupun sebenarnya dengan datang ke club saja mereka sudah bisa di katakan tidak ada kerjaan.
"Sabar bro, kita tunggu orang dulu baru abis itu minuman dateng" balas Saga sambil sedikit terkekeh.
"Arana? Kan gue udah bilang dia gabisa dateng karna harus keluar kota mendadak"
Yap, Juan memang berkata kalau wanita itu tidak jadi datang karena harus ke luar kota mendadak menemani orang tua nya menjenguk sang nenek. Hal itu cukup membuat Saga kesal karena tidak jadi membiaskan juniornya, namun dia tidak ingin malam ini menjadi sia-sia jadi dia tetap berada di samping para sahabatnya itu.
Tidak seperti biasanya, jika mereka sudah berada disana maka Saga akan langsung mencari mangsa dan memesan kamar untuk bersenang-senang bersama wanita sewaan nya.
"Lo udah ngomong tadi Juned, yang gue maksud bukan Arana?"
"Terus siapa?" Timpal Nevan yang berada di sebelah Rasgan.
Posisinya memang mereka bersebelahan, di tempat duduk mereka terdiri dari tiga sofa berbentuk huruf "U" dengan meja panjang di tengah nya, di kursi kanan ada Saga dan Juan dengan Saga yang berada di pinggir kursi, di kursi tenaga atau kursi yang paling panjang ada Nevan dan Rasgan dengan nevan yang berada di dekat Juan, sementara kursi kiri kosong.
"Si—nah itu anaknya!, Alea woi sini" teriak Saga yang melihat tiga orang gadis yang sudah sangat ia kenali.
Ia melambaikan tangannya, Alea yang merasa di panggil lalu melihat ke arah sumber suara dan tersenyum lalu menghampiri sumber suara itu bersama akedua sahabatnya Lemy dan Keira.
Alea langsung duduk di kursi tengah karena ia yang pertama sampai, lebih tepatnya di sebelah Rasgan. Sementara Lemy dan Keira mengekor lalu duduk di kursi kiri yang kosong sambil ber say "Hay" pada keempat laki-laki di hadapan mereka.
"Akhir nya Lo sampe juga" Saga tersenyum penuh arti, selangkah lagi dan pembalasan dendam nya pada sang sabahat akan terlaksana.
"Macet jadi gue telat, Lo sih ngajak nya mendadak" lalu Alea merangkul lengan Rasgan dan mengecup pipi kekasihnya itu seperti biasa, "Hay sayang"
![](https://img.wattpad.com/cover/206685900-288-k444456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Roman d'amour⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...