"ASSALAMUALAIKUM BUNDA DIPTA BAWA KESAYANGAN BUNDA NIH!"
"YUHUUU BUNDA"
"BUNDA DIMANA?"
Dipta teriak berulang kali setelah beberapa detik masuk ke dalam rumahnya dengan Alea yang berada di sampingnya.
"Waalaikumsalam, astaga Dipta kamu pikir ini hutan hah?!"
Bella datang dari arah dapur lalu memarahi putra kesayangannya itu, ini hampir tengah malam dan keadaan sedang hening jadi pasti menggema di seluruh ruangan.
Yang di omeli hanya menggaruk tengkuknya tidak merasa bersalah.
"Bunda sayang" Dipta mendekati Bella lalu memeluk leher wanita paruh baya itu dari belakang, "jangan marah gitu dong, tuh Dipta bawa kesayangan bunda"
Dia menunjuk Alea yang ada di depannya dengan jari telunjuk.
Alea mendekat kemudian menyalami tangan Bella lalu memberi kecupan di pipi kanan wanita itu.
Di lihat nya Bella tersenyum lebar, Alea benar-benar beruntung memiliki Bella sebagai sosok pengganti ibu kandungnya. Kasih sayang dan perhatian yang selama ini Bella berikan sangat berpengaruh akan kehidupannya, sosok Bella dapat menjadi pengganti sosok Relya-ibu kandung Alea- yang selama ini tidak di dapatkan nya.
Bella yang masih tersenyum lebar meminta Dipta untuk melepaskan pelukan di lehernya.
"Lepas ah kamu, udah delapan belas tahun masih aja kaya anak kecil"
Terpaksa Dipta melepas pelukannya dan misuh-misuh mendengar ejekan bunda nya itu.
Wanita paruh baya itu melangkah mendekati Alea yang sedang tersenyum, ia mengelus pipi keponakan tersayangnya itu.
"Kamu abis nangis sayang?"
Mata sembab dan hidung yang sedikit memerah membuat Bella menanyakan hal itu, hal itu tentu membuat Alea tegang selama beberapa detik. Tidak jauh beda dengan Alea, Dipta pun sama tegangnya dengan gadi itu, pasal nya di lah yang membuat Alea menangis tadi.
"Engga bunda", Alea mengelus punggung tangan Bella yang masih memegang pipinya.
"Kenapa nangis anak bunda?"
Tepat, Alea tahu Bella tidak mungkin percaya akan kebohongannya.
"Tanya aja sama anak bunda yang bandel itu noh"
Mata Dipta membulat, tamat sudah riwayatnya. Setiap dia melakukan hal tidak menyenangkan pada Alea maka Bella akan dengan senang hati memarahi dan mencubitnya bahkan memukulnya, kadang Dipta bingung yang anak kandung itu sebenarnya dia atau Alea.
Benar saja, saat ini Bella menatapnya sambil menunggu penjelasan yang keluar dari mulutnya.
Mana mungkin dia menjelaskan penyebab Alea menangis tadi, yang ada keadaan malah akan semakin tegang dari sekarang.
"Anu bun"
"Anu apa?!"
"Itu tadi Dipta anu"
"Anu apa Dipta?!"
"Ninggalin Alea sendirian di tengah jalan, tapi itu- aduh Bun ampun sakit" Dipta memegang telinga nya yang sedang di jewer oleh Bella.
Permohonan ampun nya pada Bella di iringi gelak tawa dari Alea, gadis itu puas melihat Dipta yang tersiksa seperti itu.
"Abanggggg"
Suara seorang wanita menggelegar, semua orang yang ada di ruangan itu menoleh dan menoleh melihat seorang gadis yang datang menuruni tangga sambil berlari menghampiri mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Romansa⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...