Waktu menunjukan pukul sebelas malam saat Alea sampai di depan rumah Lemy, pastinya dengan Ben yang mengantar nya.
Selama perjalanan tadi mereka hanya diam, tidak ada yang memulai pembicaraan sama sekali baik Alea atau Ben sama-sama sibuk dengan pemikirannya sendiri. Ben tahu kondisi gadis yang ada di belakang motor nya itu sedang tidak baik jadi dia tidak ingin apapun ucapan yang ia lontarkan malah akan memperburuk keadaan.
Ben tidak ada rencana atau sengaja mengikuti gadis itu, niat awalnya hanya mengantar keponakan dan kakak ipar nya untuk pergi ke pasar malam hingga ia tiba-tiba datang saat di lihatnya ada sepasang pria dan wanita yang seperti sedang bertengkar.
Saat mencoba memfokuskan pandangan dia akhirnya tahu siapa mereka, jadi dia langsung mengambil tindakan tanpa berfikir terlebih dahulu. Ia tidak memikirkan resiko apapun, yang jelas ia tahu bahwa Alea sedang tidak baik-baik saja.
"Ben, thanx ya udah nganterin gue balik"
Ucap Alea yang sudah turun dari motor dengan senyum samar.
"Sama-sama Al, oiya ini rumah siapa?"
Tanya Ben sambil melihat rumah yang ada di hadapannya tersebut, pasalnya rumah ini berbeda dengan rumah yang ia datangi saat mengantar Alea pulan waktu itu.
"Oh ini rumah Lemy, gue nginep disini buat beberapa hari kedepan"
"Oh pantes rumahnya beda"
"Thanx juga ya buat yang tadi"
"Gue gabisa liat Lo di kaya gituin sama Rasgan. Dia malah lebih milih cewek lain daripada Lo yang notabene ceweknya sendiri"
Ben memang sudah mendengar sejak awal apa penyebab dari permasalahan antara Alea dan Rasgan, dia itu sungguh tak habis fikir dengan jalan fikir Rasgan yang menurutnya tidak wajar.
"Belum lagi dia yang bilang Lo murahan padahal dia sendiri yang nyentuh Lo" lanjutnya dengan nada kesal.
"Iya dia kaya gitu karena gak sadar, it's ok gue gapapa kok"
"Al", Ben turun memegang kedua telapak tangan Alea dan mengelus punggung tangannya pelan, "Lo itu juga berhak bahagia, kalo sama Rasgan Lo ngerasa gak dapet kebahagiaan ya Lo tinggalin aja"
"Maksud Lo?"
"Gue udah denger semua nya dari Dipta, sebagai cowok gue juga marah banget waktu tau perlakuan Rasgan ke Lo selama ini. Walaupun Lo di benci banyak orang karena kelakuan dan sifat Lo tapi banyak juga kan yang sayang sama Lo"
"Sayang nya cuma sedikit yang gak benci sama gue"
"Bukan nya Lo pernah bilang gak masalah sedikit yang penting gak munafik"
"Ini ga segampang keliatan nya Ben"
"Gue tau, Lo sayang banget Rasgan tapi ga seharusnya perlakuan dia kaya gitu, kalian itu pacaran bukan musuhan"
"Gaga udah biasa kaya gitu"
"Dan Lo masih bertahan? Al denger kalo Dipta tau kejadian tadi mungkin Rasgan udah babak belur abis di hajar Dipta"
"Jangan kasih tau Dipta, gue gak mau masalahnya panjang"
"Tapi Al—"
Alea menghela nafasnya, "Gue capek, bisa gak bahas ini nya nanti aja?" Tatapan memohon ia berikan agar Ben memakluminya.
Bagaimanapun juga kejadiannya baru beberapa jam yang lalu dan dia butuh banyak istirahat untuk menenangkan pikirannya.
Dia sangat tahu maksud Ben tidak lain adalah perduli dan tidak mau dirinya tersakiti, namun hal ini memang tidak semudah kelihatannya. Dia harus berfikir untuk kedepannya, harus tahu hal apa yang akan di lakukan kedepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Romansa⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...