Sambil berjalan santai, Alea menghampiri keempat laki-laki yang duduk di pojok kantin. Di sana ia melihat Rasgan dan ke tiga sahabatnya, Saga, Juan, dan Nevan.
Begitu duduk ia langsung mengapit lengan salah satu pria itu."Hai sayang" Alea mendaratkan kecupan nya di pipi laki-laki bernama Rasgan tersebut yang tak lain adalah kekasihnya. Sementara Rasgan yang di kecup tersebut hanya diam tidak merasa terkejut atau menolak karena itu sudah jadi rutinitas.
"Walopun gue udah sering liat adegan tidak senonoh ini tetep aja gue sebagai jomblo merasa tidak suci lagi" perkataan Saga dengan penuh dramatisir bermaksud untuk menyindir dua manusia di depan nya.
"Ya iyalah sat, menurut lo dia mau cium siapa lagi? Masa lo?" Juan menyahut dengan nada ketus.
"Ga, kamu mau makan ya? Bareng ya?" Ucap Alea pada Rasgan tanpa menanggapi ucapan Saga selaku sahabat dari kekasihnya.
Rasgan berdehem sebagai jawaban, Alea yang mendengarnya tersenyum dan langsung memesan makanan untuk mereka berlima.
"Eh Al, Lo tadi telat lagi ya?" Saga bicara sambil menunggu pesanan makanan mereka datang.
"Hehe iya, kok Lo tau?" Jawab Alea yang masih tetap mengapit lengan kekasihnya.
"Tadi gue sama Rasgan abis dari toilet pas jam pelajaran terus liat Lo lagi di jemur di lapangan"
"Iya gue telat bangun, biasa lah" Alea menunjukan cengiran nya.
Ya, tadi pagi Alea memang telat bangun karena semalaman menonton film drakor kesukaannya dan menunggu balasan chat dari Rasgan kekasih nya.
Sebenarnya bukan kemauannya. Dia mengirim pesan pada Rasgan pukul sembilan namun tak kunjung di balas, jadi ia fikir untuk menonton drama kesukaannya saja sambil menunggu balasan berharap Rasgan membalas pesannya. Tapi hingga pukul dua pagi belum juga ada motif di handphone nya jadi Alea memutuskan untuk tidur.
Dia sudah biasa di abaikan oleh Rasgan, tapi ia juga sudah terbiasa menunggu seperti itu, mulai dari balasan pesan, ajakan jalan, hingga soal jemput-menjemput ia sudah biasa menunggu.
Itu adalah rutinitas nya sejak dua tahun lalu, tepatnya setelah berpacaran dengan Rasgan.
Bagi nya hal itu bukan masalah besar, dia tahu betul sifat Rasgan yang cuek dan irit bicara.
Jika itu jadi masalah maka sudah sejak lama hubungan mereka berakhir, bisa saja Alea memprotes atas sikap Rasgan selama ini tapi rasa sayang nya mengalahkan segala hal yang menimbulkan hasil negatif bagi hubungan nya dengan Rasgan.
"Drakor lagi pasti" sahut Juan.
"Nah itu Lo tau juned"
"Juned-juned pala Lo, nama gue Juan woy Juan!" Protes nya pada Alea.
"nama Lo emang cocok nya tuh Juned, bokap nyokap lo tuh salah nge plesetin nama Jun" kali ini Nevan ikut bersuara mengikuti candaan sahabatnya itu.
"Kampret Lo berdua, untung gue masih punya satu kubu. Ya kan ga?" Juan menarik turunkan alisnya sambil menatap Rasgan yang ada di hadapannya .
"Gak" hanya itu yang Rega katakan, lalu kembali fokus lagi dengan handphone nya, hal itu membuat Juan mencibikan bibirnya.
Alea yang melihat hanya bisa tertawa pelan dan menggelengkan kepalanya, setiap hari selalu saja seperti ini. Baginya bisa berada di antara mereka berempat adalah suatu keberuntungan, tertawa setiap hari, memiliki teman bicara, jadi sesi tempat curhat mereka saat patah hati, ia rasa hal itu tidak akan ia dapatkan jika tidak bersama mereka.
Itu juga adalah salah satu alasan mengapa ia enggan memutuskan hubungannya dengan Rasgan, jika saja Rasgan tidak meminta nya untuk menjadi kekasihnya dua tahun lalu, mungkin sekarang semua ini tidak akan pernah ia dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Romance⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...