"Assalamualaikum bunda, Sava cantik Dateng Bun..." Alea langsung memasuki rumah besar yang ada di depan matanya.
Butuh waktu lima belas menit untuk sampai di rumah Dipta, rumah itu terlihat megah dari luar, hampir sama megah nya dengan rumah orang tua Alea yang sekarang ia tinggali.Alea tidak sabar untuk bertemu bibi yang ia panggil bunda itu, sampai melupakan Dipta yang masih di dalam mobil. Sudah hampir tiga bulan lamanya ia tidak menemui sang bibi karena kesibukan nya bersekolah.
"Waalaikumsalam sayang, aduh kangen banget bunda sama anak manja bunda ini" balas Bella -bibi Alea sekaligus mamah Dipta- langsung memeluk keponakan yang sudah ia anggap seperti putri nya sendiri.
Di umurnya yang sudah hampir setengah abad, Bella masih terlihat muda dan segar. Alea bilang efek senyum dan baik hati selama hidup.
"Kata Dipta bunda mau Sava nginep ya?" Alea melepaskan pelukannya.
Dalam perjalanan tadi Dipta memang mengatakan kalau Bella meminta nya untuk menginap di rumah nya itu.
"Emang kamu gak bisa?"
"Bisa dong Bun, lagian Sava udah lama gak manja-manja lagi sama bunda" cengiran ya ia tunjukan pada Bella.
"Baju-baju aku gimana Bun?" Lanjut nya karena sejak awal tidak ada rencana menginap jadi ia tidak membawa baju satu pun, tadi pun ia tidak mampir terlebih dahulu ke rumah nya untuk mengambil baju.
"Gampang, kamu pake baju nya Sasha aja kan banyak" Sasha adalah anak bungsu Bella, adik nya Dipta yang masih kelas 3 SMP.
Sasha adalah adik Dipta yang sekarang bersekolah di Sidney, disana ia tinggal bersama kedua kakek dan nenek nya. Awalnya Bella melarang, bagaimana pun Sasha adalah Putri satu-satu nya. Bella tidak terbiasa jauh dari kedua anak nya itu, tapi dengan bujukan dan rayuan nya akhirnya Bella luluh, dengan syarat ada yang mengawasi nya selama disana dan bersedia pulang kapan pun Bella rindu.
Bella duduk di sofa Lalau diikuti Alea yang masih memegang erat tangan nya, selang beberapa detik Dipta datang dan langsung mendudukkan bokong nya sebelah Alea, berbaring lalu menjadikan paha Alea sebagai alas nya.
Alea ataupun Bella tidak kaget akan hal itu, sudah biasa jika Dipta seperti itu.
Dipta bilang ia nyaman menjadikan paha Alea sebagai bantal jika ia sedang lelah dan butuh istirahat, ia juga beralasan kalau ia jarang bermanja-manja seperti itu dengan Alea. Alasan masuk akal itu bisa di terima oleh Bella dan Alea.
"Ayah mana Bun?" Tidak perduli pada Dipta yang bergerak-gerak di atas pahanya mencari posisi nyaman untuk tidur.
"Meriksa kantor cabang di Sidney, lusa baru pulang. Sekalian nengok Sasha juga katanya"
"Berarti nanti ada Sasa dong Bun?" Alea nampak antusias dengan perkataan Bella.
"Enggak" bukan Bella yang menjawab, melainkan Dipta.
Seketika ia mengerucutkan bibir nya, "padahal kalo ada Sasa, Sava mau nginep lama disini. Biar ada temen gitu Bun"
Bella dan Dipta paham maksud dari perkataan Alea barusan, Bella berusaha tetap tersenyum sementara Dipta pura-pura tidak perduli dengan masih memejamkan matanya.
"Kan belum libur semester sayang"
"Masih lama bundaa"
"Kamu mau bunda nyuruh Sasa pulang nemenin kamu?" Tak tega melihat Alea yang tampak murung.
"Eh gak usah bunda, Sava bercanda bunda"
Bella mendekatkan diri pada Alea, duduk di sebelah Alea yang masih kosong "mereka pulang Minggu depan sayang, di undur katanya"
![](https://img.wattpad.com/cover/206685900-288-k444456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Romance⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...