Kring... Kring...Alea berdiri terlebih dahulu lalu menghampiri meja Lemy dan Keira, "yuk kantin"
"Kuy"
Di perjalan mereka berpapasan dengan Dipta, ia mengedipkan mata nya ke arah Alea, yang di kedipkan hanya tersenyum lalu kembali berjalan. Ia fikir tidak ada yang memperhatikan interaksi nya itu dengan Dipta, tapi ternyata ia salah, Lemy melihat hal itu.
Ia yakin sebentar lagi Lemy akan berkicau.
"Ini mata gue yang salah atau emang Lo di kedipin sama Dipta kapten basket itu Al"
Tuh kan, ia bilang juga apa, Lemy dengan segala ke kepoan nya.
"Beneran Al?" Keira juga penasaran.
"Lo kaya gak tau Dipta aja, dia kan emang kaya gitu ke siapa aja" balas nya berusaha santai agar tidak gugup.
"Boong, ada apa-apa ya Lo sama si Dipta"
"Ngaco" Alea lebih memilih meninggalkan Lemy dan Keira lalu berjalan di depan mereka menuju kantin, ia ingatkan sekali lagi, Lemy dan segala ke kepoan nya itu selalu menjadi satu.
"Gitu tuh kalo tiap hari makan nya micin Ama racik" Lemy memandangi Alea yang berjalan di depannya.
"Jangan suka ngomongin diri sendiri" sindir Keira.
"Tiap hari nyokap selalu nyediain empat sehat lima sempurna di meja kebanggaan gue, ga ada micin nya Ra"
"Up to you" jengah menghadapi Lemy.
Di kantin Alea langsung menghampiri kursi dimana Rasgan dan ketiga sahabatnya duduk diikuti oleh Lemy dan Keira.
Tersenyum pada Rasgan lalu mengapit lengannya ke lengan kekasihnya itu. Rasgan tidak memberi respon seperti biasa, hanya diam dan menatap lurus ke ponsel nya.
"Bebeb Alea makin hari makin cantik aja" Juan memecah keheningan.
"Tiap hari Juned" sombong Alea menjawab perkataan Juan.
"Nyesel gue muji Lo, ya walaupun fakta sih"
Siapa yang tidak tertawa dengan perkataan Juan barusan, semua yang ada di meja itu tertawa kecuali Rasgan.
Saga berdiri dan bertanya pada semua yang ada di sana "kaya biasa kan? Biar gue pesenin"
"Bayar sendiri tapi" lanjut nya ketika Lemy hendak bersuara, ia tahu yang Lemy fikirkan.
Yang ia fikirkan adalah Saga akan mentraktir mereka, bukan hanya Lemy yang berfikiran seperti itu, tapi yang lainnya juga.
Saga langsung pergi ke penjual bakso langganan mereka.
"Ga, semalem kamu ke club?"
Rasgan menoleh "Iya"
Hal itu membuat Alea terperangah, bukan karena jawaban Rasgan melainkan tolehan Rasgan yang menatap dirinya. Ini sangat langka, biasanya Rasgan hanya akan menjawab tanpa menoleh.
Alea menganggukkan kepalanya, ia dan teman-temannya memang suka ke club, tapi hanya sebatas duduk dan minum, tdak melebih batas apalagi tidur dengan pria atau wanita yang tidak mereka kenal-terekecuali Saga- yang sering di juluki 'maniak sex'. Namun meski begitu baik ketiga sahabatnya atau Alea bahkan seluruh Siswa tahu kelakuan nya mereka tetap tidak mencemooh atau menjauhi Saga, siapa juga yang akan berani melakukan hal itu pada anak dari salah satu orang berpengaruh di sekolah mereka.
Pikiran yang kacau dan berbagai masalah, atau hanya ingin bersenang-senang tempat yang cocok hanya club, itulah yang Alea dan teman-temannya fikirkan.
"Aku mau pulang bareng kam-" belum selesai Alea bicara, Rasgan sudah memotongnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Romance⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...